• November 24, 2024
Mereka yang menjadi korban sekaligus pelaku pembunuhan di Pulomas

Mereka yang menjadi korban sekaligus pelaku pembunuhan di Pulomas

JAKARTA, Indonesia – Sebuah rumah di lantai 2 di Jalan Pulomas Utara, Pulogadung, Jakarta Timur, tiba-tiba didatangi sejumlah orang tak dikenal pada Senin, 27 Desember. Belakangan ini, para terduga perampok diketahui kerap beraksi dan mengincar rumah mewah.

Video CCTV yang dipasang di berbagai sudut rumah menunjukkan salah satu pelaku turun dari mobil Suzuki Ertiga dengan mengenakan kemeja putih. Ia memilih rumah Dodi Triono karena pintu gerbangnya terbuka.

Di dalam rumah, pelaku menodongkan pistol ke seluruh penghuni rumah dan memaksa mereka masuk ke kamar mandi sempit. Ukuran kamar mandi yang hanya 1,5 meter x 1,5 meter sangat tidak seimbang untuk menampung 11 orang di dalam rumah. Keadaan diperparah karena tidak adanya ventilasi, pintu kamar mandi dikunci dari luar, dan gagang pintu dirusak oleh pelaku.

Setelah 19 jam dikurung, para korban lemas dan sesak napas. Polisi menemukan enam dari 11 penghuni kamar mandi, termasuk Dodi, tewas. Padahal, dua korban meninggal masih anak-anak.

Adegan tersebut merupakan peristiwa kriminal yang menjadi perbincangan hangat publik pada pekan ini. Polisi masih menduga motif pelaku melakukan pembunuhan karena ingin merampok barang berharga milik Dodi di rumahnya.

Siapa yang tewas dalam insiden penculikan itu? Siapa identitas pelaku yang mengurung 11 orang secara brutal di ruangan sempit tanpa ventilasi? Berikut profil singkat korban tewas dan pelaku yang berhasil dirangkum Rappler:

A.Di usia tua

1.Dodi Triono
Dodi merupakan seorang arsitek dan pengusaha sukses di bidang real estate. Ia merancang beberapa bangunan di ibu kota, termasuk rumahnya tempat terjadinya pembunuhan di Pulomas.

Lulusan Fakultas Teknik Universitas Indonesia tahun 1976 ini dikenal cerdas dan menyelesaikan studinya pada tahun 1981. Dodi telah menetap di kawasan Pulomas sejak tahun 2009. Salah satu tetangganya, Beni, mengatakan Dodi juga sudah lama menjabat sebagai ketua RT 12.

“Beliau menjabat sebagai Ketua RT sejak pertama kali dibangun perumahan tersebut pada tahun 2009 hingga meninggal dunia,” kata Beni. media.

Rumah yang ditinggali Dodi dan tempat terjadinya pembunuhan sebenarnya hanya tempat tinggal sementara. Pasalnya, kediamannya di kawasan kediaman Pulomas sedang direnovasi dan akan ditinggali bersama istri barunya.

Sedangkan untuk kehidupan pribadinya, almarhum diketahui sudah tiga kali menikah. Dari istri pertamanya, Dewi, Dodi dikaruniai tiga orang anak. Ketiganya sudah menikah dan hidup terpisah.

Sementara itu, Dodi juga memiliki tiga orang anak dari istri keduanya, Almyanda Shafira, yakni Diona Arika Andra Putri (16 tahun), Dianita Gemma (9 tahun), dan Zanette (13 tahun). Ketiganya tinggal bersama Dodi dan juga menjadi korban penahanan. Namun hanya Zanette yang berhasil selamat setelah disekap selama 19 jam di kamar mandi berukuran 1,5 meter x 1,5 meter.

Setahun lalu, Dodi menikah untuk ketiga kalinya dengan Elysa Agnesya Kalangi. Meski sudah sebulan terakhir tinggal satu atap dengan ketiga putrinya dari pernikahan sebelumnya, Agnes tidak ada di rumah saat pembunuhan terjadi.

Agnes pun memilih mangkir dari pemakaman suaminya di Tanah Kusir karena sedang hamil 7 bulan.

2. Diona Arika Andra Putri
Remaja berusia 16 tahun itu masih duduk di bangku kelas X di SMA Islam Al Azhar Kelapa Gading. Menurut salah satu temannya, Chintya, Diona dikenal sebagai sosok yang ramah dan baik hati.

Menurut ibunya, Almyanda Saphirra, Diona sebelum dibunuh mengaku sudah mulai belajar shalat dan mengaku rindu.

“Iya, terakhir kali anak saya berkata: ‘Bu Aku mencintaimukangen’,” kata Almyanda seperti dikutip media.

3. Dianita Gemma
Anak bungsu dari pernikahan kedua Dodi baru berusia 9 tahun. Dari akun Instagram @dianitagemma terlihat bocah tersebut merupakan anak yang ceria dan suka bermain boneka Barbie seperti anak-anak seusianya.

4.Amalia Kalista
Anak laki-laki berusia 10 tahun adalah sahabat Gemma. Bahkan, Gemma dan Amalia kerap menginap di rumah masing-masing saat menjelang liburan sekolah. Amalia juga bisa berada di rumah Gemma di Pulomas karena sedang bermain di sana.

Ibu Amalia, Rossy Herawati, juga diketahui merupakan karyawan di perusahaan Dodi. sangat dekat Dodi sudah menganggap Amalia seperti anaknya sendiri.

5. Tas gaun
Pria yang bekerja sebagai manajer di rumah Dodi itu ditemukan selamat oleh polisi saat dievakuasi dari kamar mandi. Tetapi, Nyawanya tak tertolong saat dilarikan ke rumah sakit.

Belum diketahui secara pasti berapa lama Tasrok menjabat sebagai manajer Dodi. Menurut istri Tasrok, Endah, suaminya jarang pulang ke Rawamangun karena sering bermalam di rumah majikannya.

Jenazah Tasrok dimakamkan di kampung halamannya di Purbalingga

6. Yanto
Pria yang juga bekerja sebagai manajer di kediaman Dodi itu menjemput Amalia untuk tinggal bersama Pulomas. Dalam peristiwa perampokan tersebut, Yanto ada di garasi untuk mengeluarkan mobilnya.

Saat membuka pagar, pelaku datang dan mengancamnya dengan senjata dan parang.

Jenazah Yanto dimakamkan di Pemalang, Jawa Tengah.

B.Pelanggar

1. Ramlan Butar-Butar
Pria berusia 41 tahun ini adalah seorang sopir taksi sebelum dipecat pada tahun 2002. Ramlan kemudian mengembara di dunia hitam. Ia ditangkap polisi pada tahun 2010 dan 2015 karena kasus serupa, yakni perampokan rumah mewah.

“Ramlan Butar-butar itu pemain lama. “Dia dikenal sebagai kelompok spesialis 365 (pencurian dengan kekerasan),” kata Kapolri Tito Karnavian, Rabu 28 Desember.

Ramlan dan kelompoknya, lanjut Kapolri Tito Karnavian, biasanya beroperasi di Bekasi dan Pulogadung. Pada tahun 2015, ia merampok rumah warga Korea di Cibubur.

Polisi dengan mudah mengetahui salah satu pelaku pembunuhan adalah Ramlan setelah melihat rekaman CCTV. Dalam rekaman tersebut, terlihat seorang pelaku berjalan tertatih-tatih menuju rumah korban. Polisi langsung mengetahui pelakunya adalah Ramlan, karena diketahui berjalan pincang karena mengidap penyakit ginjal.

Ramlan ditangkap di Bekasi pada Rabu sore. Karena melawan dan hendak melarikan diri, polisi kemudian melepaskan tembakan ke arah kakinya. Ramlan kemudian meninggal karena kehabisan darah. (BACA: Kisah Ramlan Butar-Butar: Dari Sopir Taksi Hingga Perampok Rumah Mewah)

2. Erwin Situmorang
Erwin membantu Ramlan dengan memaksa korban masuk ke kamar mandi sempit berukuran 1,5 meter X 1,5 meter. Saat polisi hendak menangkapnya, Rabu sore lalu, dia juga ditembak karena berusaha melarikan diri.

Nyawanya terselamatkan dan masih menjalani perawatan medis di RS Polri Kramat Jati

3. Alfin Bernius Sinaga
Ini merupakan pelaku ketiga yang ditangkap tim gabungan polisi pada Rabu malam 28 Desember. Dalam peristiwa pembunuhan tersebut, Alfins berperan sebagai sopir yang mengantar Ramlan dan Erwin ke rumah korban.

Dia ditangkap di Villamas Indah, Bekasi Utara. Sama seperti dua tersangka lainnya, Alfins juga ditembak karena berusaha melarikan diri saat hendak ditangkap.

4. Yus Pane
Polisi kini sedang mencari Yus Pane yang diduga sebagai tersangka keempat pembunuhan 6 orang di Pulomas pada Senin, 27 Desember. Aparat keamanan telah memasukkan nama Yus Pane ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Polisi optimistis bisa menangkap Yus Pane dalam waktu dekat. – Rappler.com

lagu togel