Ayahku, pahlawan yang membangun sumur
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Artikel ini merupakan salah satu pemenang lomba menulis Hari Ayah Nasional yang diadakan oleh Rappler
Super hero? Anda mungkin harus memikirkannya Super hero yang ada di film. Yang mempunyai kekuatan api, air, tubuh besar, dan masih banyak lagi. Tapi ini berbeda, menurutku Super hero adalah ayahku sendiri Sebab selain menunaikan kewajibannya sebagai pencari nafkah, ayah merupakan sosok yang dijadikan panutan dalam keluarga.
Misalnya pengalaman saya, saat musim kemarau, rumah kami kehabisan air. Sumur di RT kami banyak yang kering karena RT kami berada di dataran tinggi. Tapi ayahku punya ide. Dia dan teman-temannya membuat sumur di daerah yang lebih rendah dari rumah saya. Pekerjaan sumur dilakukan dalam beberapa hari. Hasilnya, sumur tersebut berhasil dibangun. Ayah saya mengambil air dari sumur. Lumayan untuk cuci baju dan mandi.
Soalnya, jarak sumur dengan rumah saya sekitar ±500 m. Jalannya juga menanjak. Saya hanya dapat mendukung satu konduktor kecil. Bagiku itu cukup berat. Tapi ayahku hebat, dia bisa menjadi konduktor hebat dengan sangat mudah. Saya mencoba mengangkat, dan itu sungguh hebat.
Namun ayah saya berkata, “Oh, ini ya enteng”.
Entahlah, mungkin aku lemah. Tapi kata ibuku, itu berat. Ayah saya bisa mengangkat penghantar air bolak-balik dari sumur ke rumah saya. Hal itu dilakukan demi keluarganya karena pada dasarnya kami tidak bisa lepas dari air. Di hari itu aku menyadari arti konservasi air dan arti perjuangan ayahku untuk keluarga.
Tidak hanya untuk keluarga kami saja, sumur tersebut bisa dimanfaatkan untuk masyarakat umum. Bisa bawa air pulang, bisa mandi, bisa cuci. Ayah saya membuat kamar mandi kecil untuk mandi.
Selain keluarga, ayah bisa berbagi dengan orang lain. Berbagi tidak harus dengan uang, berbagi bisa dengan apa saja. Bisa dengan senyuman, barang, atau sesuatu yang sangat dibutuhkan orang lain.
Menurut saya, perhatian yang diberikan ayah saya berbeda dengan ibu saya. Jika ibu memperhatikan dengan kata-kata yang bisa menyejukkan hati, ayah memperhatikan dengan tindakan. Jadi, ayah dan ibu seimbang. Jika ada masalah konsultasikan kepada kami sekeluarga. Sang ayah menjadi sosok penengah.
Untuk itu sayangilah keluargamu terutama ayah dan ibumu, karena jasa dan perjuangannya tidak akan terbalas, sekalipun kamu membalasnya dengan cara apapun. —Rappler.com
Ayahku, pahlawan yang membangun sumur merupakan pemenang lomba menulis dalam rangka Hari Anak Nasional yang diadakan oleh Rappler.