• November 27, 2024
“Contekan” Ezra Walian untuk Menghafal Indonesia Raya

“Contekan” Ezra Walian untuk Menghafal Indonesia Raya

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Meski berstatus pemain timnas, Ezra tak mau tampil di liga lokal.

JAKARTA, Indonesia — Waktu sudah menunjukkan pukul 13.00 WIB, Kamis, 18 Mei. Seorang pria berjas hitam lengkap dengan dasi keluar dari lift lantai 3 Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia DKI Jakarta, Cawang.

Dia kemudian memasuki salah satu ruangan. Sejumlah pejabat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia tampak serius berbincang dengannya.

Hari itu, Ezra Walian melakukan salah satu proses paling bersejarah dalam hidupnya. Pemain sepak bola tim muda Ajax Amsterdam berusia 19 tahun itu memutuskan menjadi warga negara Indonesia (WNI). Ezra pun wajib mengucapkan sumpah sebagai warga negara Indonesia.

Beberapa saat kemudian, Ezra keluar dari kamar. Rupanya, di ruangan itu ia mendapat bimbingan dalam pengambilan sumpah sebagai WNI.

Tidak lama kemudian, Ezra keluar. Kali ini tampilannya sedikit berbeda. Ia mengenakan peci berwarna hitam khas peci nasional. Dengan langkah mantap ia menuju aula tempat pengambilan sumpah sebagai warga negara Indonesia.

“Setelah mengalami momen sakral ini, barulah saya akan berkomentar,” ujarnya kepada sejumlah jurnalis yang hendak mewawancarainya.

Proses gladi resik berlangsung selama 15 menit. Beri dia waktu untuk menguji kemampuannya menyanyikan lagu Indonesia Raya. Lagu kebangsaan yang wajib dihafal oleh para pencari kewarganegaraan Indonesia.

Ezra fasih menyanyikan komposisi ciptaan WR Supratman. Namun, matanya juga melihat sekeliling dan melihat ke layar lebar. Tanpa alasan, teks Indonesia Raya terpampang di layar.

Tak lama usai gladi bersih, Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia DKI Jakarta Endang Sudirman langsung memimpin upacara pengambilan sumpah WNI. Ezra, disusul ayahnya, Glenn Walian, dan empat orang asing lainnya, yang juga mengambil sumpah, berada di urutan pertama.

Kesetiaan sebagai warga negara Indonesia juga diambil. Ezra dipimpin oleh Wide Putra yang bertindak sebagai penerjemah mengikuti perkataan Kakanwil. Mata pemain berusia 20 tahun itu berkaca-kaca saat mengucapkan sumpah sebagai warga negara Indonesia.

Ia tampak lega dan melontarkan senyum kepada awak media, usai menandatangani surat pengukuhan sebagai WNI.

“Saya senang, sekarang saya bisa bilang saya orang Indonesia,” ujarnya.

Hafalkan Indonesia Raya secara utuh

Wide yang mendampingi Ezra selama di Indonesia menjelaskan, perjuangan rekannya dalam menghafal Indonesia Raya cukup unik. Ia sudah mempelajarinya sejak penampilan pertamanya untuk Indonesia pada 21 Maret lalu, namun kenyataannya Ezra belum hafal sepenuhnya. Terutama pada titik jeda dan pengulangan.

“Dia sudah lama dalam perjalanan ke sini TIDAK dapat diganggu. Di telinganya hanya ada headset dan putar lagu Indonesia Raya,” ujarnya.

Tekadnya yang luar biasa dalam menghafal Indonesia Raya membuahkan hasil, dengan bahasa yang selama ini tidak pernah fasih atau dipelajari, ia berhasil menyanyikannya. Bahkan jika Anda harus melihat teks di layar, kalau-kalau Anda lupa.

“Saya tidak hanya akan melakukan itu, saya ingin belajar bahasa Indonesia lebih serius,” ujarnya.

Meski demikian, bukan berarti ia akan datang ke Indonesia dan berlaga di liga lokal. Ia menegaskan akan tetap berada di Belanda untuk bermain di Eropa.

Hanya jika negaranya membutuhkan, Ezra akan siap memberikan segalanya dan memberikan gelarnya.

“Jika negara memanggil, saya akan bertanya kepada klub. “Tetapi saya yakin akan dilepas untuk membela negara ini dan meraih gelar juara,” ujarnya.—Rappler.com

taruhan bola online