• October 10, 2024
Iron Man Bali Hilang, Kemana Perginya?

Iron Man Bali Hilang, Kemana Perginya?

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Tawan bersumpah dia tidak membual tentang lengan “bionik” yang diciptakannya. Berani kena karma kalau berbohong

BALI, Indonesia — I Wayan Sumardana tidak terlihat di bengkel tempat ia biasa mencari nafkah. Bahkan, bengkel las tempat dia tinggal juga tampak tutup pada Kamis pekan lalu.

Bengkel milik Tawan – sapaan akrab Sumadana yang berlokasi di Jalan I Gusti Ngurah Tenganan, Desa Nyuh Tebel, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, dalam keadaan terkunci. Dimana Iron Mannya?

Saat hendak meninggalkan bengkel Tawan, tiba-tiba istri Tawan, Ni Nengah Sudiartini lewat. Namun sekarang, dia tampak sedikit menarik diri. Sudiartini mengaku suaminya saat ini sedang menjalani perawatan medis di rumah sakit.

Saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit, kata Sudiartini, Kamis 28 Januari 2016. Menurut dia, suaminya menjalani perawatan karena ada yang memberi tahu, jika tidak segera ditangani, tangan kiri Tawan akan diamputasi.

“Kemarin ada yang bilang kalau tangannya tidak dirawat bisa putus. Suami saya stres mendengarnya, kata Sudiartini. Ia meminta agar suaminya tak lagi terekspos pemberitaan tersebut.

Ia tidak ingin ada masalah baru menimpa suaminya karena pekerjaannya. “Tolong jangan lapor lagi, agar tidak ada masalah di kemudian hari,” ujarnya.

Saat ini sedang menjalani perawatan

Kini, kata dia, Tawan sedang fokus menyembuhkan tangannya yang didiagnosis menderita stroke ringan di rumah sakit. “Suami saya sekarang fokus pergi ke dokter. Doakan saja semoga tangannya segera normal dan bisa bekerja kembali, ajak Sudiartini.

Nama Tawan mulai dikenal luas setelah ia menggunakan seperangkat alat bekas untuk menggerakkan lengan kirinya yang lumpuh. Perangkat yang digunakannya mendapat banyak perhatian.

Beberapa netizen mempertanyakan apakah perangkat rongsokan yang ia rakit itu mampu membaca “kehendak otaknya” lalu mengirimkan perintah dari otaknya ke lengannya untuk bergerak?

“Lengan bionik” patah

Meluasnya pemberitaan membuat para akademisi di Bali tertarik meneliti “lengan bionik” Tawan. Namun, hal ini justru menjadi masalah. Alat robot tersebut justru rusak dan tidak bisa digunakan lagi.

“Alat saya rusak, terutama yang ada di kepala. “Sudah tidak bisa dipakai lagi,” kata Tawan, Minggu 23 Januari 2016.

Hal itu terjadi setelah perangkat robotik yang ia rakit dari sampah itu diperiksa oleh beberapa ahli dari berbagai universitas di Bali yang mengunjungi bengkel las miliknya.

Namun setelah diperiksa, alat tersebut sudah tidak bisa digunakan lagi. “Saya kesal karena tidak bisa menggunakannya lagi. Saya sudah memeriksakannya ke ahlinya tetapi rusak. “Saya tidak bisa bekerja lagi,” kata Tawan.

“Bagaimana nasib anak istri saya? “Saya baru menghancurkan alat ini setelah sekian lama,” ujarnya. Kepada wartawan, Tawan mengaku tak mau ambil pusing dengan mengatakan bahwa alat yang diciptakannya banyak kejanggalan menurut para ahli. Bahkan, sejumlah warganet menyebut hal tersebut hoax alias hanya omong kosong belaka.

Bersiaplah untuk karma

Bagi Tawan, alat ini justru membantunya menghidupkan kembali roda perekonomian keluarganya. Yang pasti alat ini akan membantu saya kembali bekerja dan mencari nafkah untuk istri dan anak saya, ujarnya.

Ia ingin meyakinkan publik bahwa dirinya tidak sedang membual. Ayah tiga anak ini bahkan rela menanggung dosa ala Hindu Bali jika berbohong.

“Kalau saya bohong, ada karmapala untuk orang Bali. “Biarkan aku menanggung karmapalanya jika aku berbohong,” pungkas Tawan

Rappler.com

BACA JUGA

Sidney hari ini