• November 26, 2024
Sejumlah tokoh PDI Perjuangan menyayangkan penangkapan politisi perempuan ini

Sejumlah tokoh PDI Perjuangan menyayangkan penangkapan politisi perempuan ini

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Mereka merekomendasikan sanksi pemberhentian terhadap yang bersangkutan

JAKARTA, Indonesia – Siapa sebenarnya politisi yang menjadi objek operasi penangkapan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Beredar kabar, politikus perempuan ini merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berinisial DWP dan tercatat sebagai anggota DPR Komisi V. Komisi ini antara lain bergerak di bidang publik. lapangan kerja dan perumahan rakyat, transportasi, pengembangan kota, transmigrasi dan daerah tertinggal serta klimatologi.

Berdasarkan informasi dari sumber Rappler dan catatan nama anggota DPR, orang tersebut berinisial Damayanti Wisnu Putranti. Damayanti terdaftar sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan 9, Jawa Tengah nomor urut 7.

Namun sejumlah kader senior PDIP lainnya mengindikasikan memang ada kader yang bermasalah dengan hukum. Mantan Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Pramono Anung yang kini menjabat Menteri Sekretaris Kabinet memberi indikasi kuat soal itu di akun Twitter-nya. Ia bahkan merekomendasikan agar kader tersebut dipecat.

Kader lainnya, Masinton Pasaribu, bahkan beberapa kali melontarkan cuitan yang menyayangkan tindakan kader yang disebutnya “memperkaya diri sendiri”.

Komentar pun datang dari Menteri Dalam Negeri yang juga mantan Sekjen PDIP, Tjahyo Kumolo. Tjahyo pun menyayangkan politisi perempuan yang terkena operasi tangan KPK itu memang Damayanti.

“Kalau benar nama (yang ditangkap) Damayanti, maka sangat disayangkan. Sebagai pengurus partai, kinerjanya bagus, ia rajin mendatangi daerah pemilihan, meski nomor daerah pemilihannya Tegal, Brebes, ia juga mampu meraih satu kursi di DPR. “Dia sebenarnya masuk kategori orang cakap dan suaminya adalah orang terkenal dan publik figur di luar Jawa,” kata Tjahyo kepada Rappler melalui pesan singkat, Kamis, 14 Januari.

Sebelum bergabung dengan PDIP, ia sudah menjadi pengusaha infrastruktur yang cukup sukses. Jika benar dia ditangkap, lanjut Tjahyo, maka dia khawatir dengan nasib anak-anaknya yang masih kecil.

“Saat pencalonan sebagai anggota DPR, suaminya datang kepada saya dengan baik dan meminta agar istrinya dicalonkan. Nomor seri mana yang Anda inginkan tidak masalah. Sayang sekali hanya karena tidak sabar, ingin semakin kaya, atau ingin mengembalikan modal, Anda melakukannya. “Iya, perjuangan kalau jadi anggota DPR, lalu mau mengembalikan modal, bahkan menambah modal,” kata Tjahyo.

Jika benar perempuan yang ditangkap adalah kader PDIP, maka ini kali kedua kader banteng menjadi sasaran OTT di dekat acara partai besar. Pada 9 April 2015, KPK mengeksekusi OTT terhadap Adriansyah. Anggota DPR PDIP itu ditangkap pada Kamis 9 April 2015 di Hotel Swiss-Belresort Sanur, Bali.

Mantan Bupati Tanah Laut dua periode ini diduga menerima suap dari Direktur PT Mitra Maju Sukses Andrew Hidayat terkait izin pertambangan di Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

Lantas, benarkah korban OTT adalah kader PDIP? Siapakah kader perempuan berinisial D? Kami menunggu klarifikasi resmi KPK mengenai hal ini. — Rappler.com

BACA JUGA

Pengeluaran SDY