• September 28, 2024
Apakah sidang MKD hari ini akan kritis terhadap Luhut?

Apakah sidang MKD hari ini akan kritis terhadap Luhut?

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Anggota MKD Ridwan Bae menyebut Luhut adalah orang jujur ​​dan negarawan. Indonesia membutuhkan Luhut yang lain

JAKARTA, Indonesia – Tiga hari sebelum Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Luhut Panjaitan dipanggil Mahkamah Kehormatan DPR RI (MKD) untuk menjadi saksi dalam kasus penggunaan nama Presiden Joko “Jokowi’ Widodo Dalam perundingan kontrak PT Freeport Indonesia, mantan Kepala Staf Kepresidenan itu mengundang seluruh anggota MKD ke kantornya pada Jumat sore, 11 Desember.

Undangan tersebut tidak bersifat rahasia, tetapi diumumkan secara terbuka. Tepatnya dalam konferensi pers yang digelar Luhut di aula kementeriannya, di hadapan para media, baik lokal maupun asing.

Luhut menampilkan tiga anggota MKD, Kahar Muzakkir, Ridwan Bae, dan Adies Kadir, di hadapan puluhan kamera jurnalis foto yang menyinari mereka. “Silakan berdiri di pojok anggota MKD, saya ajak semuanya,” kata Luhut.

Ridwan tersenyum lebar di tengah serbuan jepretan kamera para jurnalis foto.

Usai konferensi, Luhut dan anggota MKD melakukan pertemuan silaturahmi.

Rappler pun menanyakan kepada Luhut kenapa ada anggota MKD di kantornya. Bukankah itu akan terjadi? konflik kepentinganmempertimbangkan dugaan keterlibatan Luhut dalam kasus etik Ketua DPR RI Setya Novanto?

“Saya mengundang seluruh MKD. Berapa banyak yang hadir, terima kasih. Saya tidak tahu saya akan diundang pada hari Senin, jadi sebaiknya saya mengundang tuan-tuan ini. “Karena yang akan saya bicarakan di MKD itu, tidak lebih,” jawab Luhut.

Foto kedekatan Luhut dan anggota MKD pun menjadi perbincangan di media sosial Twitter.

Usai konferensi dan pertemuan dengan Luhut, Ridwan menjelaskan kepada wartawan tentang kehadiran anggota MKD yang akan menjadi hakim Luhut pada Senin ini.

“Kami datang diundang. “Ajakan Menko Polhukam harus kita hormati,” kata Ridwan.

Kenapa tidak menunggu Senin saat Luhut dipanggil?

“Kami dari MKD hanya ingin mendengarkan apa yang disampaikan Menko Polhukam. Tentu saja MKD kita sedang mencari data dan informasi. “Setidaknya sebagai bahan kami,” katanya.

Mengapa ajakan tersebut tidak ditolak MKD?

“Bagaimana kita tidak mendengar, MKD memang dimaksudkan untuk mendengarkan. “Jangan halangi hak kami untuk mendengarkan, kalau tidak didengarkan secara langsung, itu jauh lebih baik dari pada di TV dan koran,” kata Ridwan dengan suara lantang.

Menurut Ridwan, Luhut hanya ingin memperbaiki permasalahan yang menimbulkan kisruh dunia politik di Tanah Air.

“Niat Pak Luhut baik sebagai putra bangsa. Dia tidak bermaksud membela siapa pun. Tapi dia ingin mengajak masyarakat dan mengajak berpikir obyektif, ujarnya.

Kemudian Ridwan memuji Luhut, “Pak Luhut patut diacungi jempol. Oleh karena itu, kita berharap Luhut selanjutnya tampil apa adanya, tidak ada yang membela, berbicara jujur ​​dengan satu tujuan, negara harus tenang dengan kebenaran yang ada, ” dia berkata.

Hari ini, Senin 14 Desember, Luhut akan diperiksa oleh tiga hakim yang mampir ke kantornya pada Jumat sore. Jika dicermati ucapan Ridwan, secara tidak langsung ia mendukung Luhut sebagai orang jujur ​​dan tidak terlibat pencatutan nama presiden.

Apakah itu benar? Akankah Ridwan dan anggota MKD lainnya tetap mengkritik Luhut dalam sidang hari ini? —Rappler.com

BACA JUGA:

Result Sydney