Abu Sayyaf kembali melepas 2 ABK WNI
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Kelompok Abu Sayyaf berhasil dipukul mundur oleh serangan militer Filipina
JAKARTA, Indonesia (UPDATED) – Dua awak kapal WNI dibebaskan oleh kelompok teroris Abu Sayyaf pada Senin, 12 Desember.
Informasi ini diumumkan oleh militer Filipina, tempat kelompok Abu Sayyaf beroperasi.
Kedua anak buah kapal (ABK) ini merupakan sandera bajak laut terakhir yang dibebaskan. Mereka diketahui bernama Mohammad Nasir (62 tahun) asal Sulawesi Selatan dan Robin Piter (32 tahun) asal Samarinda.
Sebelumnya, Abu Sayyaf membebaskan 5 sandera lainnya. Tujuh awak T/B Charless 00 disandera pada Juni 2016 di perairan Sulu, Filipina.
Militer Filipina mengatakan kelompok Abu Sayyaf berada di bawah tekanan untuk membebaskan dua awak kapal karena mereka dipaksa melakukan gencatan senjata dengan pasukan keamanan di Sulu, salah satu provinsi kepulauan di selatan negara itu.
“Operasi kami memaksa kelompok Abu Sayyaf untuk segera bernegosiasi. “Tentara saat ini sedang dalam proses mengejar anggota kelompok Abu Sayyaf,” kata Kepala Satgas Sulu, Kolonel Jesus Mananquil.
“Mereka sudah berada di bawah tekanan karena serangan yang terus-menerus ini. “Kami sudah mendapat banyak informasi tentang mereka, dan tinggal menunggu waktu saja Satgas bisa menangkap mereka,” kata Mananquil.
Kedua sandera kini berada dalam tahanan pemimpin Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) di Indanan, Sulu, sebelum diserahkan kepada Wakil Gubernur Sulu Nurunnisa Tan. Setelahnya, mereka akan diantar ke markas militer di Jolo untuk dipulangkan ke tanah air.
Informasi serupa juga disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mendampingi kunjungan Presiden Joko “Jokowi” Widodo ke India. Retno menyebut pembebasan Nasir dan Robin Piter merupakan upaya diplomasi total berbagai elemen pemerintah selama 6 bulan terakhir.
Apakah ada uang tebusan yang diserahkan kepada para penculik? Retno menepisnya.
“Saya kira pertanyaan ini selalu ditanyakan setiap saat dan jawaban kita selalu sama (jangan berikan uang tebusan),” kata perempuan pertama yang menjabat Menteri Luar Negeri itu.
Dengan keluarnya Nasir dan Robin Piter, seluruh kru T/B Charles 00 berhasil lepas dari cengkeraman Abu Sayyaf.
Sebelumnya pada 7 Agustus, 2 awak kapal bernama Muhammad Sofyan dan Ismail berhasil dibebaskan. Sedangkan pada 1 Oktober, 3 orang awak kapal bernama Edi Suryo, Muhammad Mahbrur Dahri, dan Ferry Arifin juga berhasil dibebaskan, kata Retno.
Dengan keluarnya 2 awak kapal T/B Charles 00, maka ada 4 warga negara Indonesia lainnya yang masih dalam cengkeraman Abu Sayyaf. Mereka adalah nelayan yang bekerja di kapal penangkap ikan berbendera Malaysia dan diculik di perairan Sabah pada periode November hingga Desember. —Rappler.com