Usai aksi pada 4 November, muncullah Parade Bhinneka Tunggal Ika
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Peluang baru berupa rencana tersebut dengan cepat bocor ke publik dan diklaim banyak memuat informasi yang tidak benar.
JAKARTA, Indonesia – Pilkada DKI tahun 2017 sungguh menyita tenaga dan pikiran masyarakat. Setelah berbagai elemen dan organisasi Islam turun ke jalan dalam dua aksi Bela Islam pada bulan Oktober dan November, kini muncul aksi lain yang disebut Parade Bhinneka Tunggal Ika.
Dari pesan singkat yang beredar di masyarakat, aksi tersebut akan digelar pada 19 November dan berlangsung dari Parkir Timur Senayan hingga Bundaran Hotel Indonesia. Bahkan, mereka menargetkan bisa menarik 100 ribu orang.
Dalam pesan tersebut juga dicantumkan nama Tsmara Amany selaku ketua panitia yang diketahui merupakan pendukung Gubernur nonaktif Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama. Mereka berencana mengundang banyak publik figur dan selebriti.
Mulai dari Buya Syafii, Said Agil Siraj, Iwan Fals, Slim, Gita Gutawa, Melani Subono, hingga Titiek Puspa. Sayangnya, aksi baru yang direncanakan tersebut dengan cepat bocor ke publik.
Selain itu, muncul protes dari berbagai pihak yang merasa tidak dihubungi oleh Tsamara, namun namanya tertulis dalam acara tersebut. Mereka merasa dirugikan karena namanya disebut-sebut.
Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Alghiffari Aqsa membantah dua stafnya, yakni M. Isnur dan Widodo Budidarno ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Staf kami, M.Isnur dan Widodo Budidarno, menyampaikan kepada kami bahwa mereka tidak mengetahui dan tidak terlibat dalam kegiatan tersebut, kata Alghiffari melalui pesan singkat, Sabtu, 12 November.
Meski tak terlibat, Alghiffari menegaskan LBH Jakarta tetap mendukung seluruh gerakan yang menjaga Indonesia sebagai negara Bhinneka Tunggal Ika. Keberatan lain juga disampaikan Ikatan Pengelola Artis Indonesia (IMARINDO).
Ketua Nanda Persada mengatakan kepada Rappler, banyak nama artis yang beredar di pesan singkat tersebut merasa belum dihubungi untuk kegiatan tersebut.
“Anggota IMARINDO tidak ikut serta dalam “Gerakan 19 November 2016” dalam bentuk dan cara apapun. “Manajer artis bersangkutan yang namanya masuk dalam daftar merasa dirugikan,” kata Nanda, Sabtu, 12 November.
Saat ditanya apakah ada kemungkinan menempuh jalur hukum, Nanda menjawab belum memutuskan. Semua langkah, kata dia, sedang dinegosiasikan.
“Karena ini soal reputasi, persepsi, dan keberpihakan politik,” ujarnya.
Diskusi terdistribusi
Lantas, apakah kegiatan tersebut benar-benar akan terlaksana? Tsmara pun tak menampik melalui akun Twitternya bahwa dirinya sedang merencanakan Diversity Parade. Namun, kata dia, ada pihak yang menyebarkan rencana tersebut. Belum lagi, dalam pesan yang disebarkan, ada unsur kebohongan.
Teman-teman, benar kita sedang merencanakan Parade Keberagaman. Memang benar kami mengadakan pertemuan untuk membahasnya.
– Tsamara Amany (@TsamaraDKI) 12 November 2016
Namun banyak pesan yang beredar mengandung hoaks atau unsur kebohongan, termasuk nama artis dan tokoh yang diundang. Terima kasih.
– Tsamara Amany (@TsamaraDKI) 12 November 2016
Pernyataan serupa juga disampaikan salah satu pendiri Teman Ahok, Singgih Widyastomo.
“Sebenarnya itu hasil diskusi, tapi sudah disebar. “Rencananya kegiatan akan dilaksanakan pada tanggal 19 November,” kata Singgih melalui pesan singkat.
Panitia, lanjut Singgih, saat ini sedang berupaya mengundang berbagai pihak.
“Mudah-mudahan mereka siap hadir,” ujarnya.
Ia meyakinkan bahwa Diversity Parade akan berlangsung damai.
“Kami ingin menumbuhkan dan mengembalikan sikap nasionalis masyarakat yang ingin bergabung nantinya,” kata Singgih seraya menambahkan bahwa dia tidak tahu bagaimana rencana mereka akan menyebar ke masyarakat. – Rappler.com