Jalan rusak dan bau membuat warga terus memblokir truk sampah di Cileungsi
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Ahok: “Jalan itu milik negara, masih bisa kemana-mana. Di Jakarta juga bisa masuk plat F. Mereka bawa ayam, mereka bawa ikan, baunya seperti itu? Jadi tidak masalah.”
BOGOR, Indonesia – Warga yang bertahun-tahun dihadapkan pada bau tak sedap dan jalan rusak, hingga Rabu, 4 November, terus beraksi untuk menghentikan truk sampah menuju Bantargebang, Bekasi, di bawah jembatan layang Cileungsi.
“Kami masyarakat Bogor sudah muak, tidak mau berunding lagi. “Keinginan warga hanya agar truk tidak lagi melintas di jalur Cileungsi,” kata Budi, salah satu perwakilan ormas yang memblokirnya.
Warga dan anggota ormas memblokir truk sampah sejak Senin, 2 November. Penyebabnya, truk sampah mengeluarkan bau tidak sedap karena muatannya sering tercecer. Selain itu, kendaraan bermuatan berat seperti truk sampah berpotensi merusak jalan.
Masalahnya, DKI bekerjasama dengan siapa? Tapi kenapa melintasi wilayah Bogor? Sementara warga tidak mendapatkan ganti rugi atas kegiatan tersebut, yang ada hanyalah bau, pencemaran, dan kerusakan jalan, kata Budi.
Kata Pemkab Bogor
Pemerintah Bogor belum memutuskan apa yang ingin dilakukan terhadap penolakan warga tersebut. Mereka hanya tidak ingin aksinya terus meluas dan menimbulkan kerugian bagi pihak lain.
“Kami akan segera mengagendakan pertemuan untuk membahas hal ini dan duduk bersama ketiga pihak terkait untuk mencari solusi dan alternatif cara agar tidak ada masyarakat lain yang dirugikan,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Publik Diskominfo Kabupaten Bogor Erwin Suriana.
Menurut Erwin, sudah ada kerja sama antara Pemprov DKI dan Pemkab Bogor terkait pembuangan limbah ini. Meski demikian, mereka tetap akan menanyakan keluhan warga.
Ahok marah
Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama, Gubernur Jakarta, marah ketika mendengar hambatan tersebut. Dia memerintahkan Dinas Kebersihan Jakarta untuk melapor ke polisi.
“Jalan itu milik negara, masih bisa kemana-mana. Di Jakarta juga bisa masuk plat F. Mereka bawa ayam, mereka bawa ikan, baunya seperti itu? Jadi tidak ada masalah,” ujar Ahok.
Dia mengatakan, Pemprov DKI bersedia memberikan kompensasi jika hal tersebut menjadi permasalahan yang dialami warga.
“Saya bilang kalau mau minta sampai Rp 1 triliun, kami kasih. Asalkan masuk akal dan ada kaitannya dengan Jakarta, ujarnya.
Ahok mengatakan, sampah yang menumpuk sementara akan ditampung di Monas. — Laporan Antara/Rappler
BACA JUGA: