• November 24, 2024

Berita hari ini : Senin, 27 November 2017

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Perkembangan berita terkini yang perlu Anda ketahui

Halo pembaca Rappler!

Pantau terus halaman ini untuk berita-berita terupdate pilihan redaksi Rappler Indonesia pada Senin, 27 November 2017.

Gunung Agung berstatus warning, Garuda Indonesia batalkan 88 penerbangan

Garuda Indonesia telah membatalkan 88 penerbangan domestik dan internasional dari dan ke Bali menyusul status waspada Gunung Agung.

Pembatalan penerbangan Garuda Indonesia tersebut meliputi 42 penerbangan yang akan tiba di Bali dan 46 penerbangan yang akan berangkat dari Bali.

Penerbangan Garuda Indonesia dari dan ke Bali akan kembali beroperasi setelah penyebaran abu vulkanik Gunung Agung mereda dan situasi kembali normal, ujarnya. Wakil Presiden Komunikasi Korporat Garuda Indonesia Hengki Heriandono dalam siaran pers perusahaan, Senin.

Hengki mengatakan, penumpang Garuda Indonesia yang sudah memiliki tiket penerbangan dari dan ke Bali diberikan pilihan untuk menjadwal ulang penerbangan, memperpanjang masa berlaku tiket hingga enam bulan sejak kejadian, mengubah rute, mengubah nama penumpang sebanyak satu kali, atau menarik uang tiket. . . Baca berita selengkapnya Di Sini.

Idrus Marham akan menemui Setya Novanto untuk memintanya mundur dari Golkar

Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid, Plt Ketua Umum Idrus Marham akan menemui Setya Novanto dan membujuk agar bersedia mundur dari jabatan Ketua Umum. Pasalnya, jika Setya tidak mundur maka nasib partai akan tersandera. Sementara itu, ada dua agenda politik besar yang sudah di depan mata.

“Saya akan minta penjabat Ketum Idrus Marham untuk bertemu dengannya (Setya Novanto) satu atau dua hari lagi, agar Setya Novanto bisa berkoordinasi agar Setya Novanto rendah hati dan mengutamakan kepentingan umum,” kata Nurdin di Jakarta, Minggu malam.

Ia mengaku yakin Setya adalah sosok negarawan yang sangat bijak dalam menyikapi kondisi saat ini. Nurdin mengatakan, mundurnya Setya akan memudahkan partai dalam menentukan pemimpin baru dan menjalankan tugas partai secara normal. Selain itu, dengan mundurnya Setya dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar, maka jabatan Ketua DPR yang dijabatnya juga bisa saja tergantikan.

“Kalau dia (Setnov) mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar, otomatis pergantian Ketua DPR bisa kami proses. “Dua lembaga terhormat ini tidak boleh disandera hanya karena masalah pribadi Setnov,” ujarnya lagi.

Sementara itu, Ketua DPP Pengawasan Pembangunan Melchias Markus Mekeng mengatakan, jika Munas tidak segera dilaksanakan, Partai Golkar terancam tidak ikut serta dalam Pilkada 2018 dan Pileg 2019. penandatanganan usulan kepala daerah dan calon legislatif harus dilakukan oleh ketua umum definitif. Baca selengkapnya Di Sini.

– Rappler.com

pragmatic play