Aksi solidaritas Rohingya tidak akan digelar di Candi Borobudur
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Namun, Ketua Presidium Alumni Aksi Bela Islam 212 justru berkata lain. Mereka akan terus berdemonstrasi di Candi Borobudur
JAKARTA, Indonesia – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan aksi solidaritas kepedulian Rohingya tidak akan dilakukan pada Jumat, 8 September oleh berbagai organisasi masyarakat di Candi Borodubur. Aksi hanya boleh dilakukan di Masjid An-Nur yang berjarak sekitar 500 meter dari pura.
Pernyataan Ganjar bertolak belakang dengan ucapan Ketua Presidium Alumni Aksi Bela Islam 212 yang juga anggota Front Pembela Islam (FPI) Slamet Ma’arif. Slamet mengatakan FPI masih akan menggelar aksi di Candi Borobudur.
Namun Ganjar kembali mengatakan hal itu tidak akan terjadi. Sebab, dia berkoordinasi dengan koordinator lapangan aksi. Mereka sepakat melakukan aksi 500 meter dari Candi Borodubur.
“Tidak terjadi (aksi di Candi Borobudur). Besok Jumat di Masjid An-Nur aturannya harus berjarak 500 meter dari pura. Bukannya dilarang, tapi sudah aturannya, ujarnya saat ditemui, Kamis 7 September di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan.
Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan, kesepakatan tersebut dibuat bukan karena adanya tekanan. Namun pada akhirnya, massa memutuskan untuk mematuhi aturan dengan mengutarakan pendapatnya.
“Kalau mau menyampaikan (pendapat) boleh, tapi dengan cara yang berbeda. Pemerintahnya baik. Saya kira Indonesia sudah bagus (dalam memberikan bantuan kepada Rohingya),” ujarnya.
Ganjar berharap karena diperbolehkan terus menggelar aksi, acara digelar dengan damai dan tidak anarkis.
“Setahu saya ada yang siap pindah tempat. FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) juga (menyatakan hal tersebut),” ujarnya.
Slamet sebelumnya mengatakan FPI akan terus menggelar aksi protes sebagai bentuk kepedulian terhadap Rohingya di Candi Borobudur. Ia mengaku sudah mendapat izin dari pihak kepolisian agar aksi tersebut bisa dilakukan. Slamet juga mengaku sudah berkoordinasi dengan massa agar aksi bisa berlangsung damai.
Massa tersebut, kata Slamet, akan dimotori oleh FPI van Klaten.
Informasi dari teman-teman di daerah, aksi tetap digelar di Borobudur pada hari Jumat. “Umat Islam yang berada di dekat Klaten, Yogyakarta juga bisa bergabung, silakan,” kata Slamet di depan Kedutaan Besar Myanmar, Rabu pekan lalu. – Rappler.com