• November 27, 2024
Saat Ahok menitikkan air mata

Saat Ahok menitikkan air mata

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Baru kali ini publik melihat Ahok menitikkan air mata.

JAKARTA, Indonesia – Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama identik dengan sikapnya yang tegas dan gaya bicaranya yang lugas.

Namun saat mengajukan eksepsi pada sidang pertamanya yang digelar di eks Gedung PN Jakarta Pusat, Jalan Gajah Mada no. 17 hari ini, hukuman Ahok goyah.

Ia tergagap saat membacakan eksepsi atau sanggahan atas dakwaan yang dibacakan jaksa penuntut umum dalam persidangan kasus penodaan agama yang melibatkan dirinya. Ahok didakwa melakukan penodaan agama lewat komentarnya pada Surat Al Maidah ayat 51 di Kepulauan Seribu, 27 September.

Bahkan, saat teringat ibu angkatnya yang merupakan seorang muslimah, Ahok pun menangis. Baru kali ini publik melihat Ahok menitikkan air mata. “Saat ibu angkat saya meninggal, saya mengikutinya seperti anak kandung, menggendong dan menggendong peti matinya, dari ambulans hingga ke pinggir liang kubur,” kata Ahok dengan mata berkaca-kaca.

Terkecuali, Ahok banyak bercerita soal hubungannya dengan keluarga angkatnya. Ahok diadopsi oleh keluarga Islam asal Bugis yaitu Haji Andi Baso Amier dan Hajjah Misribu binti Acca. “Ayah saya dan ayah angkat saya bersumpah menjadi saudara sampai akhir hayat,” kata Ahok.

Ahok mengatakan, rasa cinta ayah, ibu, dan saudara angkatnya terhadap dirinya tak ubahnya rasa cinta mereka terhadap anak kandungnya. Bahkan uang pertama S2 saya di (Universitas) Prasetya Mulya dibayar oleh saudara angkat saya Haji Analta Amir, kata Ahok.

Keluarga angkatnya, lanjut Ahok, adalah umat Islam yang taat. Karena itu, ia merasa sangat sedih ketika dituduh menghina Islam. “Tuduhan ini sama saja dengan mengatakan bahwa saya menghina orang tua angkat dan saudara angkat saya sendiri,” ujarnya.

Adik Ahok angkat bicara

Usai sidang, adik sekaligus penasihat hukum Ahok, Fifi Lety Indra, angkat bicara soal latar belakang keluarganya. Senada dengan sang kakak, ia pun bercerita betapa harmonisnya keluarga mereka dengan warga Muslim.

“Di desa saya, non-Muslim merayakan Idul Fitri dengan mengantarkan makanan dari tetangga ke tetangga,” ujarnya usai sidang. Selama di Belitung, lanjutnya, tradisi ini sudah ada sejak zaman kakeknya.

Sejak kecil, ia dan saudara-saudaranya diajarkan untuk saling menghormati, baik yang seagama maupun berbeda agama. Bahkan, ayah mereka juga mengatakan, meski beretnis Tionghoa, namun ia bukanlah minoritas.

“Kami tahu kami bukan minoritas, kami melihat keluarga angkat kami juga ayah kami, saudara kami. “Kami tidak memandang etnis dan agama lain sebagai orang lain,” ujarnya.

Ia memaklumi tangis Ahok karena persoalan toleransi dan keberagaman yang dititipkan orangtuanya kepada mereka. Selain itu, ayah Ahok dan Fifi serta orang tua angkatnya juga meninggal dunia.

Memang, ketika tudingan penodaan agama menimpa Ahok, keluarga angkatnya angkat suara untuk membela diri. Andi Analta Amir datang ke Rumah Lembang pada akhir November untuk membela adiknya.

“Kehadiran saya di sini, saya tidak terlibat dalam politik, tetapi karena adik saya terlibatmenggertak“Tidak mungkin saya bisa diam,” katanya.

Usai sidang pertama, adik angkatnya yang lain, Nana Riwayatie, tertangkap kamera serunya sambil memeluk Ahok. Wanita berjilbab itu mengaku sedih melihat kondisi adiknya.

Ia meminta Ahok tabah menghadapi cobaan yang tengah dihadapinya. ““Ingat pesan orang tua, kalau jujur ​​harus berani dan bisa diandalkan,” ujarnya.Dengan laporan dari Ursula Florene/Rappler.com

lagu togel