• June 17, 2025
Tips sukses bekerja bersama generasi milenial

Tips sukses bekerja bersama generasi milenial

Generasi milenial diperkirakan akan mencapai setengah dari angkatan kerja global pada tahun 2020

JAKARTA, Indonesia – Generasi milenial adalah mereka yang lahir antara tahun 1980an hingga 2000an. Saat ini, mereka berusia pertengahan 20-an dan awal 30-an.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa mereka sedang berada di puncak karir sehingga mengisi berbagai posisi pekerjaan di perusahaan. Namun tidak hanya sebagai karyawan, tapi juga sebagai pemimpin.

Perusahaan Harga Waterhouse Cooper (PwC) memperkirakan pada tahun 2020 separuh angkatan kerja dunia akan diisi oleh generasi ini. Artinya mereka akan mengubah budaya dan nilai-nilai di tempat kerja.

Terlepas dari kondisi yang berbeda-beda berdasarkan tempat tinggalnya, generasi ini identik dengan afinitas yang tinggi terhadap teknologi. Terutama teknologi digital, komunikasi dan media massa.

Setiap generasi pasti mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dan kita perlu mengetahui sifat-sifat tersebut untuk memaksimalkan potensinya. Narenda Wicaksono, CEO Dicoding, menjelaskan berbagai ciri generasi milenial dan tips menghadapi generasi tersebut. Apa saja ciri-ciri tersebut, yuk simak penjelasannya sebagai berikut:

Suka tantangan

Menyukai suatu tantangan sebenarnya adalah istilah lain dari “mudah bosan”. Generasi milenial tidak suka melakukan pekerjaan yang hanya sekedar rutinitas terus menerus.

Untuk mengatasi hal tersebut, Narenda memastikan karyawan melakukan rotasi kerja setiap tiga bulan sekali. Ada baiknya juga untuk memasangkan karyawan dengan karyawan lain yang mempunyai tugas yang tumpang tindih.

Perlu arahan yang jelas

Dalam dunia startup, perubahan merupakan sesuatu yang selalu terjadi dengan cepat. Namun kami harus selalu berjalan ke arah yang sama sebagai sebuah tim.

Tanpa arah yang jelas, generasi milenial akan terjebak dalam perasaan bahwa apa yang mereka lakukan tidak ada artinya. Milenial tidak hanya ingin bekerja. Mereka ingin melakukan perubahan.

Narenda menyarankan untuk mengadakan sesi diskusi one-on-one setiap bulannya untuk mengingatkan karyawan akan visi yang ingin dicapai perusahaan. Acara ini juga merupakan cara untuk menunjukkan pentingnya peran mereka dalam mencapai tujuan tersebut.

Tidak suka didikte

Masyarakat generasi milenial umumnya tidak terlalu suka didikte. Hal ini mungkin memberikan kesan bahwa mereka adalah generasi yang egois atau manja, namun sisi positifnya mereka memiliki kreativitas yang tinggi.

Kita cukup memberi mereka arahan dan kemudian membiarkan mereka menentukan bagaimana mencapai tujuan tersebut. Narenda bahkan memberdayakan karyawannya untuk membuat jadwal atau timeline sendiri.

Kreativitas bukan berarti bebas tanpa batasan. Pengingat melalui sistem dan indikator keberhasilan bersama masih diperlukan.

Biarkan saja mereka melakukan kesalahan, namun berikan evaluasi setelah kesalahan itu terjadi. Cara ini cukup efektif memberikan ruang bagi mereka untuk berkreasi dan bertanggung jawab.

Butuh teladan

Bekerja dengan generasi milenial mirip dengan membesarkan anak. Jika kita ingin anak kita rajin beribadah, maka kita sebagai orang tua harus memberi contoh terlebih dahulu.

Generasi milenial merupakan generasi yang sangat menjunjung tinggi prestasi dan menjauhi orang-orang yang lebih mampu dari mereka. Jadilah panutan yang baik bagi mereka dan saksikan mereka tumbuh menjadi pejuang yang tangguh namun rendah hati.

Mudah dipengaruhi oleh suasana hati

Ciri generasi milenial yang terakhir menurut Narenda adalah mereka cukup emosional dan cenderung mudah dipengaruhi oleh mood. Bahkan hal kecil pun bisa mempengaruhi kinerjanya secara signifikan, misalnya internet lambat.

Karena itulah Narenda selalu membekali karyawannya dengan fasilitas terbaik, mulai dari laptop dengan kapasitas memori 16-32 GB, jajaran smartphone tercanggih, hingga internet 100 Mbps.

Makan siang gratis juga menjadi salah satu fasilitas yang bisa membuat karyawan senang. Ingat, jangan pernah mengajak generasi milenial ke suatu pertemuan saat mereka sedang lapar!

Satu hal yang menarik, tips di atas bukanlah hal baru, melainkan sudah ada dalam teori kepemimpinan yang disampaikan oleh Jim Kouzes dan Barry Posner. Dalam buku The Leadership Challenge yang mereka terbitkan pada tahun 1987, Kouzes dan Posner mengidentifikasi lima praktik kepemimpinan terbaik, yaitu:

  • Modelkan Jalannya (berikan contoh)
  • Menginspirasi visi bersama (Menginspirasi visi bersama)
  • Tantangan proses (menantang proses)
  • Memungkinkan orang lain untuk bertindak (mendorong orang untuk bergerak)
  • Mendorong hati (mendorong jiwa)

Generasi milenial memang harus mendapat berbagai perlakuan khusus agar tetap bahagia, namun sebagai imbalannya mereka akan menghasilkan produktivitas yang tinggi. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa generasi ini merupakan generasi yang sangat suka bekerja, bahkan paling produktif di antara generasi lainnya.

Semoga tips Narenda diatas bisa kita terapkan untuk hasil kerja yang lebih baik lagi. – Rappler.com

Artikel ini sebelumnya telah diterbitkan di Tech In Asia

link sbobet