Siapa saja 4 pelaku dan perannya dalam perampokan Pulomas?
- keren989
- 0
Polisi memastikan perampokan di Pulomas merupakan perampokan
JAKARTA, Indonesia – Dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat, 30 Desember, polisi memastikan penangkapan 11 orang yang berujung tewas di Pulomas, Jakarta Timur, merupakan perampokan.
Polda Metro Jaya mempublikasikan nama empat pelaku perampokan, yakni Ramlan Butarbutar, Erwin Situmorang, Alfins Bernius Sinaga, dan Ridwan Sitorus. Namun Ridwan alias Iyus Pane alias Marihot Sitorus masih buron hingga berita ini diturunkan.
Menurut informasi polisi, Ramlan, yang merupakan pelaku berulang dalam beberapa kasus lainnya, berperan sebagai kapten dalam geng ini.
(BACA: Kisah Ramlan Butar-Butar: Dari Sopir Taksi Hingga Perampok Rumah)
Ramlan itu otaknya, dia kaptennya, kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono, Jumat.
Polisi menangkap Ramlan bersama Erwin dan Alfin pada Rabu, 28 Desember di kawasan Bekasi. Namun Ramlan tewas seketika karena kehabisan darah akibat dua tembakan polisi di kaki.
Sedangkan Erwin dikenal sebagai orang terdekat Ramlan. Keduanya berteman dan ditangkap bersama di sebuah rumah kontrakan di Rawa Lumbu, Bekasi.
“Dia (Erwin) masuk dan bisa dibilang dia wakil kapten,” kata Argo.
Sedangkan Alfins bertindak sebagai manajer. Dialah yang menggandeng ketiga pelaku untuk mencari sasaran dengan mobil Suzuki Ertiga warna putih yang merupakan mobil sewaan.
Ridwan yang saat ini masih buron berperan mencari barang berharga korban dan terlihat di CCTV memukuli serta menyeret anak korban, Dodi Triono, bernama Diona. Arika Andra Putri (16 tahun).
(DICARI: Ridwan Sitorus)
Berikut peran masing-masing pelaku berdasarkan keterangan polisi:
1. Ramlan Butarbutar
- Kapten perampok yang masuk ke rumah korban
- Buktikan korban dengan senjata api di pistol
- Arahkan korban ke toilet
- Mengambil barang berharga dari kamar korban
- Bagikan hasil kejahatan
2. Erwin Situmorang
- Masuk ke rumah korban sebagai eksekutor
- Buktikan korban dengan senjata api dengan senjata dan parang
- Para korban diantar ke toilet
- Ikut mengambil barang-barang berharga dari kamar korban
3. Ridwan Sitorus
- Naik ke lantai 2 rumah dan pancing semua penghuni di lantai itu
- Tunjukkan korban dengan senjata api di pistol
- Siapa yang punya ide untuk memasukkan warga ke dalam toilet
- Pencarian barang berharga di kamar lantai 2
- Menyeret dan memukul korban Diona dengan popor senjata api
4. Alfin Bernius Sinaga
- Bertindak sebagai manajer
- Tunggu pelanggar lain di luar di dalam mobil
- Jaga situasi sekitar
Polisi menemukan dua pucuk senjata api
Polisi juga menemukan dua pucuk senjata api (senpi) yang digunakan komplotan perampok di Pulomas. Senjata api tersebut diperoleh di kawasan Tapos, Depok.
Kabid Humas Polda Metro Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, lokasi senjata api diketahui setelah polisi menanyakan keterangan Erwin dan Alfins.
Argo mengatakan, usai perampokan yang disertai pembunuhan, salah satu pelaku, Erwin, menitipkan tas kepada penjual daun bernama Ginon.
“Saat itu Erwin bilang kalau dua hari tidak mengambil tas itu, maka Ginon disuruh memberikannya ke teman Erwin,” kata Argo.
Namun, sebelum tasnya diambil, Erwin dan Ramlan berhasil ditangkap polisi.
Karena tak kunjung datang, teman Erwin mengambil pistol yang dibungkus tas. Namun Argo tidak menjelaskan identitas teman Erwin tersebut.
Lalu, pagi tadi sekitar pukul 05.45 WIB, teman Erwin mengembalikan tas tersebut kepada kakak Ginon. Mengetahui informasi tersebut, polisi pun mendatangi rumah kakak Ginon.
“Lalu kami ambil tasnya, ternyata tas itu berisi dua pucuk senjata api,” kata Argo.
Saat ini, baik Ginon maupun adiknya masih diperiksa intensif di Polres Metro Jakarta Timur. Mereka dimintai keterangan untuk mengetahui apakah mereka terlibat dalam komplotan ini atau tidak.
“Kami juga sedang menyelidiki senjata ini, apakah itu organik atau tidak senjata airsoft atau senjata apa, sedang kita selidiki, senjatanya sudah kita amankan,” kata Argo.
Sebelumnya, terjadi perampokan dan pembunuhan di sebuah rumah di Jalan Pulomas Utara No. 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Selasa pagi, 27 Desember. Sebanyak 11 orang yang berada di rumah mewah tersebut disandera.
Enam orang dibunuh pelaku, yakni ayah Dody Triono (59 tahun), anak Diona Arika Andra (16), anak Dianita Gemma (9), teman anak Amel. Pengurus rumah tersebut, Yanto dan Tarsok, juga tewas.
Sedangkan lima orang masih hidup. Mereka merupakan anak bungsu Zaneeta Kalila bersama empat orang asisten rumah tangga yakni Emi, Santi, Fitriani, dan Windy. —Rappler.com
BACA JUGA: