• July 23, 2025

119 orang tewas, termasuk anak-anak, dalam ledakan bom ISIS di Irak

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Ledakan tersebut terjadi satu pekan setelah pemerintah Irak berhasil mengambil alih kota Fallujah dari ISIS.

JAKARTA, Indonesia – Sebanyak 119 orang di Bagdad tewas dalam aksi bom bunuh diri yang dilakukan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada Sabtu malam, 2 Juli. Bom mobil meledak tepat di jalan sibuk di distrik Karrada.

Warga Irak yang mayoritas berasal dari kelompok Syiah ramai berbelanja saat malam memasuki hari ke-27 bulan Ramadhan. Para pejabat juga mengatakan bahwa di antara korban tewas terdapat 15 anak-anak dan 6 petugas polisi.

Stasiun berita BBC melaporkan 12 orang lainnya hilang. Keluarga khawatir mereka mungkin tewas dalam pemboman tersebut. Seorang pejabat senior Irak memperingatkan bahwa jumlah korban tewas bisa terus meningkat.

Sementara jumlah korban luka mencapai lebih dari 180 orang. Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengunjungi lokasi ledakan Minggu lalu. Ia berjanji akan memberikan hukuman setimpal kepada pelakunya.

Namun kunjungan Al-Abadi mendapat protes. Dalam video yang diunggah ke media sosial, terlihat warga melemparkan batu ke arah kendaraan dan konvoi Abadi. Mereka marah karena pemerintah gagal mencegah pengeboman di Karrada.

Sementara itu, pejalan kaki yang lewat terdengar mengumpat Abadi. Meski demikian, Abadi mengaku bisa memahami kemarahan masyarakat terhadap dirinya.

“Saya memahami perasaan dan tindakan emosional yang terjadi di saat sedih dan marah,” ujarnya dalam sebuah pernyataan.

Ledakan tersebut diyakini berasal dari dua sumber. Pertama, pelaku bom bunuh diri mengenakan ikat pinggang berisi alat peledak dan kedua, dari mobil. Api sulit dipadamkan. Bahkan, hingga 12 jam setelah ledakan, petugas pemadam kebakaran masih terlihat memadamkan api.

Sementara itu, warga terlihat mengevakuasi jenazah. Seperti seorang pria yang membawa dua mayat keluar dari gedung yang terbakar.

Mantan tentara militer berusia 24 tahun, Hussein Ali, mengatakan 6 pekerja di toko keluarganya tewas. Tubuh mereka terbakar sehingga sulit untuk diidentifikasi.

“Saya akan kembali ke medan perang. Setidaknya di sana aku tahu musuh yang akan aku lawan. Tapi di sini saya tidak tahu siapa yang saya lawan,” kata Ali.

Sementara itu, ISIS mengeluarkan pernyataan yang mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri tersebut. Mereka mengatakan, aksi tersebut dilakukan oleh seorang warga Irak sebagai bagian dari operasi keamanan yang sedang berlangsung.

Ambil alih kota Fallujah

Ledakan ini terjadi satu minggu setelah pasukan pemerintah berhasil mengambil alih kota Fallujah dari ISIS. Pejuang anti-pemerintah berhasil mengepung kota Fallujah pada awal tahun 2014. Kemudian kota tersebut menjadi salah satu pusat kekuasaan ISIS.

Setelah kota Fallujah diambil alih, hanya Mosul yang tersisa dan berada di bawah kendali ISIS di Irak. Selain Mosul, ISIS juga menguasai wilayah penting di provinsi Nineveh, kota Kirkuk di barat, dan Anbar di selatan.

Namun, dengan ribuan mobil yang masuk dan keluar kota setiap hari, sulit mencegah aksi pengeboman seperti yang terjadi Sabtu lalu. Selain itu, ditemukan alat pendeteksi bom palsu di pos pemeriksaan. – dengan pelaporan AFP/Rappler.com

BACA JUGA:

Keluaran Sidney