11 ribu miliar uang WNI disimpan di luar negeri
- keren989
- 0
Meskipun pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan sangat tinggi, namun tingkat partisipasinya relatif rendah
MAKASSAR, Indonesia – Indonesia menghadapi tantangan besar dalam bersaing memperebutkan aliran pendanaan ke negara lain di tengah kuatnya tekanan perekonomian global. Namun di sisi lain, masih banyak masyarakat Indonesia yang memilih menyimpan uangnya di luar negeri. Jumlahnya pun tidak tanggung-tanggung, mencapai Rp 11 ribu triliun.
Untuk itu, pemerintah mengadakan program amnesti pajak agar aliran dana dari luar negeri bisa kembali masuk ke Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Keuangan, dana yang berhasil masuk ke Indonesia sejauh ini mencapai Rp 96,7 triliun. Meski belum mencapai target, namun angka tersebut berada di atas ekspektasi pemerintah.
Oleh karena itu, Presiden Joko “Jokowi” Widodo semakin gencar menggalakkan program tersebut. Salah satunya dilakukannya pada Jumat malam, 25 November, di Makassar, Sulawesi Selatan. Di hadapan para pengusaha di Hotel Clarion, Makassar, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menjelaskan tujuan program amnesti pajak yang tidak hanya untuk pembangunan tetapi juga untuk memajukan perekonomian di Indonesia.
“Bayangkan saja, jika semua orang mengikuti teladan mereka amnesti pajak Saat ini, hanya butuh waktu beberapa tahun bagi Indonesia untuk menjadi negara maju. Bahkan, kita bisa menyamai Amerika Serikat dalam hal pertumbuhan ekonomi, kata Jokowi, Jumat malam, 25 November.
Pada tahun 2018, Jokowi berjanji akan ada keterbukaan informasi mengenai dana WNI yang disimpan di luar negeri. Perjanjian tersebut, kata Jokowi, ditandatangani oleh semua negara. Jadi tidak ada lagi satu negara pun yang mampu mencakup data tersebut.
Jokowi kemudian menyinggung data pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada tahun 2016, nilai pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai lebih dari 5 persen. Khusus Provinsi Sulawesi Selatan, pertumbuhan ekonominya mencapai 8,05 persen dan diharapkan semakin meningkat dengan adanya program amnesti pajak ini.
“Diharapkan pengusaha kecil dan menengah, khususnya pengusaha besar, ikut serta dalam amnesti pajak. Hal ini dapat mendorong perekonomian di Indonesia. Apalagi dana yang masuk ke kas Indonesia mencapai Rp9,8 triliun pada tahun ini, kata Jokowi.
Sulawesi Selatan memiliki jumlah peserta paling sedikit amnesti pajak
Meski merupakan salah satu kota besar di Indonesia, berdasarkan data Kementerian Keuangan, partisipasi pengusaha dalam program pemerintah ini masih rendah. Dari 666.750 ribu wajib pajak (WP), hanya 1,3 persen atau setara 8.871 orang yang mengikuti program amnesti pajak.
Sementara secara keseluruhan di Pulau Sulawesi, dari 1,6 wajib pajak terdaftar, hanya 27 ribu atau setara 1,1 persen yang mengikuti program amnesti pajak. Di Provinsi Sulawesi Barat terdapat 83.302 wajib pajak. Tapi orang-orang yang datang amnesti pajak hanya 497 orang atau sekitar 0,6 persen. Di Provinsi Sulawesi Utara terdapat 271.781 wajib pajak, namun hanya sekitar 1,2 persen atau 3.220 orang yang mengikuti program amnesti pajak.
“Pertumbuhan ekonomi di Sulsel sangat tinggi. Gubernur juga selalu antusias dengan laporan pertumbuhan ekonominya. Tapi, warga berkumpul amnesti pajak “Masih sangat kecil,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani di hadapan 4.000 warga Makassar.
Perempuan yang akrab disapa Ani ini mengatakan, dana pajak tersebut akan digunakan untuk membangun daerah tertinggal di seluruh Indonesia. Pada akhirnya, kata Ani, tingkat kesejahteraan masyarakat akan meningkat.
Ani juga mengatakan, kedepannya akan ada konsekuensi bagi warga yang tidak mengikuti program amnesti pajak.
“Jika mereka tidak datang amnesti pajak dalam jangka waktu 3 tahun sejak program berlaku, dan Direktorat Jenderal Pajak menemukan data terkait harta, maka harta tersebut dianggap sebagai penghasilan tambahan. Jadi, tarif normalnya bisa mencapai 25 persen dan denda bunganya 2 persen per bulan, jelas Sri. – Rappler.com