• November 18, 2025
Lima hal yang perlu diingat dari KH Hasyim Muzadi

Lima hal yang perlu diingat dari KH Hasyim Muzadi

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Dari ulama yang penuh humor hingga penjaga pluralitas.

JAKARTA, Indonesia – Meninggalnya KH Hasyim Muzadi menyisakan duka mendalam bagi masyarakat. Tak hanya umat Islam, non-Muslim pun ikut merasakan kehilangan.

Sebab KH Hasyim Muzadi adalah sosok yang sangat menghargai perbedaan, pluralisme dan toleransi. Tak heran, ucapan belasungkawa terus mengalir.

Tidak mudah menemukan ulama seperti beliau. Sosok yang santun, kalem dan merangkul semua kalangan. Namun, seperti Gus Dur, KH Hasyim Muzadi juga harus kembali ke kraalnya.

Doa akan tetap dipanjatkan dan KH Hasyim Muzadi akan tetap dikenang. Berikut lima hal yang perlu diingat dari mantan Ketua Umum Nahdlatul Ulama itu:

Bersama Gus Dur selama 20 tahun

KH Hasyim Muzadi sangat dekat dengan mantan presiden Indonesia, Abdulrrahman Wahid alias Gus Dur. Hasyim mendampingi Gus Dur pada tahun 1979 hingga menjadi pemimpin bangsa pada tahun 1999.

“Saya mengikuti pemikiran Gus Dur selama 20 tahun, baik dalam persoalan NU, Islam, Indonesia, dan Islam sedunia, serta politik internasional,” kata Hasyim seperti dikutip dari situs tersebut. BUKAN.

Lanjutkan kiprah Gus Dur

Meski tak selamanya hubungan Hasyim Muzadi dan Gus Dur akur, pria kelahiran satu tahun sebelum Indonesia merdeka ini tetap merasa bersyukur atas jasa pendahulunya dan meneruskan citra yang telah dibangun sebelumnya.

“Saya menjadi Ketua PBNU untuk melanjutkan apa yang didorong Gus Dur, kecuali Ukhuwah Insaniah. Gus Dur tadinya hanya sebatas silaturahmi antar masyarakat di tanah air, dan saya ingin meneruskannya hingga ke kancah internasional,” dia berkata.

Hasyim Muzadi sendiri mengakui besarnya peran Gus Dur bagi NU: “Sekarang, setiap saya ke luar negeri, yang ditanya tentang Gus Dur, bukan Pak Harto atau SBY.” Ia bahkan menulis buku tentang bagaimana ia membangun NU setelah kepergian Gus Dur.

Kyai penuh humor segar

Gaya ceramah KH Hasyim Muzadi selalu segar. Alumni Institut Agama Islam Negeri Malang ini kerap memberikan cerita atau pernyataan singkat yang kerap membuat pendengarnya meledek dan tertawa. Dia mengkritik tanpa menyakiti.

“Saya kadang berpikir, Indonesia itu negara non-Muslim, kenapa semua orang menemukan barang hilang. Namun di negara-negara mayoritas Muslim, segala sesuatu yang ada telah hilang,” dia berkata. Ucapannya mengundang gelak tawa masyarakat yang mendengarkan ceramahnya di Istana Negara, termasuk Presiden Joko Widodo.

Pembela Republik Indonesia

KH Hasyim Muzadi adalah seorang nasionalis sejati dan sangat toleran. Saat sekelompok masyarakat turun ke jalan menggelar aksi bela Islam, KH Hasyim meminta mereka harus lebih cerdas. Di saat yang sama, dia juga meminta polisi bertindak tegas.

Mempromosikan Indonesia yang toleran kepada dunia

Impian terbesar KH Hasyim Muzadi adalah memperkenalkan umat Islam Indonesia yang toleran kepada dunia. Menurutnya, belum pernah ada negara berpenduduk mayoritas Muslim yang memiliki toleransi sebesar Indonesia.

“Saya sangat menyayangkan tudingan intoleransi beragama di sini, forum internasional sendiri pasti akan membahasnya karena pemberitaan dalam negeri,” dia berkata.

Sejak serangan 9 September 2001 yang meruntuhkan gedung World Trade Center di Amerika Serikat, umat Islam mendapat pandangan negatif terhadap dunia, dan saat itulah ia bermimpi menyatukan kaum nasionalis dan agama untuk membangun citra positif para pengikutnya. Agama Islam khususnya di Indonesia.

—Rappler.com

uni togel