Mulai hari ini, warga Jakarta bisa langsung mempercayai Ahok-Djarot
- keren989
- 0
JAKARTA, Indonesia (UPDATED) – Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama akan menerima warga mulai hari ini, Senin, 14 November, hingga akhir masa kampanye.
Dia akan menerima pengaduan dan permintaan foto di rumah pemenang tim sukses kampanye, Rumah Lembang, yang terletak di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Menurut Ahok, keputusan ini diambil untuk mengakomodir berbagai permintaan warga.
“Banyak warga dari luar kota yang ingin berfoto. Ada juga yang tidak puas dengan keluhan hanya dari situ saja blusukan. “Bisa lebih luas lagi,” kata Ahok di Rumah Lembang, Senin.
Kandidat saat ini membantah sikap diamnya di Rumah Lembang karena banyaknya penolakan saat kampanye belakangan ini. Menurut dia, sebagian besar masyarakat yang digusur bukan warga asli daerah yang dikunjunginya.
“Misalnya kalau ada penolakan lagi, kita lihat apakah mereka masyarakat adat atau bukan. “Sejauh ini hal tersebut belum kami pelajari,” katanya.
Saat ini, kasus tersebut telah dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta dan polisi. Ahok mengaku belum mengetahui perkembangannya.
Dari berbagai kota
Untuk bisa masuk ke rumah Lembang, pengawasan dilakukan dengan ketat. Pintu masuk Taman Situ Lembang dijaga dua petugas polisi. Sedangkan warga harus menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) untuk masuk, sedangkan jurnalis harus membawa kartu identitas.
Warga yang datang berasal dari berbagai daerah seperti Kalimantan dan Madura. Mereka menyampaikan dukungannya kepada mantan Bupati Belitung Timur tersebut, sekaligus berfoto bersama.
Sementara itu, warga asli Jakarta menyuarakan keluh kesah dan permintaannya. Topik yang sering dibicarakan adalah kemacetan, banjir, kerusakan fasilitas seperti trotoar, dan lain sebagainya. Bahkan, ada yang meminta kaki palsu kepada Ahok.
Seperti Deni, pria asal kawasan Mangga Besar yang mengeluhkan sulitnya mendapatkan sertifikat tanah meski sudah puluhan tahun tinggal di sana. Kawasan tersebut disebut milik pengembang swasta yang mengaku memiliki sertifikat.
“Apa kabar pak?” Dia bertanya.
Ahok berjanji akan segera mengirimkan surat tersebut, begitu ia kembali bekerja. Deni menanggapinya dengan bersyukur Ahok tidak berpihak pada pengembang swasta.
Semua pengaduan tersebut, kata Ahok, akan dicatat dan bisa ditangani. Bagi yang mengeluhkan fasilitas umum, ia menyarankan agar mengunggah informasi lengkap di aplikasi Qlue agar dapat diambil tindakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.
“Kalau seperti yang minta kaki palsu, saya bisa pakai uang sendiri,” ujarnya.
Terkait permasalahan banjir, Ahok menilai tidak lepas dari permasalahan cuaca ekstrem. Curah hujan di berbagai daerah memang tinggi akibat pengaruh La Nina. Jangankan Jakarta, Korea Selatan pun bisa banjir, ujarnya.
Interaksi antara Ahok dan penonton berjalan lancar. Suami Veronica Tan bahkan sempat melontarkan beberapa kali candaan. Misalnya, ketika seorang warga yang tinggal di sebelah Lapas Cipinang mengungkapkan kekagumannya, Ahok menjawab “jangan biarkan saya menjadi tetangga Anda (terpidana)”.
Rapat berlangsung hingga pukul 10.00 WIB dan Ahok meninggalkan lokasi rapat internal. Namun menurut Ketua DPD I Partai Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriadi, Ahok akan tetap bertahan. blusukan Jika memungkinkan.
“Pak Ahok akan terus turun ke lapangan,” kata Fayakhun. Antusiasme warga yang datang ke Rumah Lembang menunjukkan dukungan mereka terhadap Ahok tetap tinggi.
Ahok menemui warga
Sebelumnya diberitakan, Ahok dan wakilnya Djarot Syaiful Hidayat akan mengubah gaya kampanye mulai hari ini, di mana keduanya akan mendapat komunikasi langsung dari warga.
““Pak Ahok Basuki Tjahaja Purnama setiap harinya akan mendapat sambutan dari warga Jakarta,” tulis akun Facebook resmi Ahok-Djarot pada Minggu, 13 November.
Warga yang ingin bertemu keduanya bisa langsung mendatangi Rumah Lembang, Jalan Lembang 27, Menteng, Jakarta Pusat mulai pukul 08.00-10.00, setiap Senin-Jumat.
Sebelumnya, Ahok rutin melakukan kegiatan tersebut saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Warga kerap memenuhi balai kota untuk bertemu langsung dengannya.
Gagasan untuk mengadu langsung ke rumah tim pemenangan juga tidak lepas dari banyaknya penolakan terhadap kegiatan kampanye Ahok di berbagai tempat belakangan ini. Pertama terjadi di Kebon Jeruk, saat Ahok harus ditempuh dengan angkutan umum. Kemudian kejadian yang sama terulang kembali di Kedoya.
Rupanya kejadian serupa juga dialami Djarot di Kembangan, Jakarta Barat. Namun agenda tersebut tetap bisa dilanjutkan setelah berdiskusi dengan pihak yang menolak.
kata Wibi Andriano, Wakil Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot keduanya akan tinggal blusukanketika situasi memungkinkan.
Selebihnya kalau aman tetap turun, kata Wibi.—Rappler.com