Berita hari ini: Sabtu, 20 Mei 2017
- keren989
- 0
Perkembangan berita terkini yang perlu Anda ketahui.
Halo pembaca Rappler!
Pantau terus halaman ini untuk mengetahui update berita terkini yang dihimpun redaksi Rappler Indonesia pada Sabtu 20 Mei 2017.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Yogyakarta Antonius Fokki Ardiyanto mengaku mendapat laporan adanya tindakan intoleransi siswa di beberapa SMP Negeri dan SMA Negeri di Yogyakarta. Berdasarkan laporan yang diterimanya, beberapa sekolah membuat aturan yang berujung pada perilaku intoleransi. Bahkan mendorong siswa menjadi fanatik terhadap ajaran agama tertentu.
“Praktik yang tidak dapat ditoleransi terjadi di sekolah negeri dan berbahaya,” kata Fokki.
Komisi D menerima pengaduan dari salah satu orang tua siswa SMP Negeri di Kota Yogyakarta. Siswa tersebut mengaku mendapat ejekan tak percaya dari teman-temannya. Sekolah juga mewajibkan siswanya mengenakan pakaian dengan ciri keagamaan tertentu.
“Yang tidak memanfaatkan dikatakan kafir dan santri merasa rendah diri,” ujarnya lagi.
Ia mengatakan, terjadi pergeseran nilai yang menyebabkan menurunnya rasa hormat terhadap keberagaman di sekolah negeri. Fokki meyakini adanya keseragaman dalam berbagai kegiatan keagamaan berdasarkan agama mayoritas. Baca selengkapnya Di Sini.
Kapolda Kalbar, Brigjen (Pol) Erwin Triwanto mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kota Pontianak dan daerah lainnya agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang mengandung provokasi terhadap situasi kota tersebut. Pada hari ini, tidak terjadi kericuhan antara massa kedua kubu seperti yang ramai dibicarakan di media sosial.
“Informasi yang beredar seolah-olah terjadi adu fisik (kekacauan). Padahal di lapangan tidak terjadi apa-apa seperti diberitakan di media sosial, kata Erwin usai berdialog dengan beberapa perwakilan aksi di Pontianak.
Dijelaskannya, kedua kegiatan yang digelar hari ini berjalan lancar dan tidak terjadi apa-apa. Dua kegiatan yang dimaksud adalah Pekan Gawai Dayak XXXII dan aksi damai bela ulama.
“Jangan biarkan media sosial membodohi Anda. “Saat ini keamanan dan ketertiban masyarakat di Kota Pontianak sudah baik, hanya terjadi sedikit kemacetan,” ujarnya.
Hingga saat ini aktivitas masyarakat di Kota Pontianak masih berjalan seperti biasa. Untuk menjamin kedua kegiatan tersebut, pihaknya mengerahkan 3.037 personel gabungan dari unsur TNI dan Polri. Baca selengkapnya Di Sini.
Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengajak personel TNI untuk menyerang beberapa organisasi masyarakat yang ingin meninggalkan dan mengganggu ideologi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan kebhinekaan bangsa. Baginya, ideologi Pancasila sangat fundamental bagi bangsa Indonesia.
“Kalau ormas seperti itu ada, kita kalahkan,” tegas Jokowi.
Ia mengatakan hal yang sama juga berlaku jika ormas berwawasan komunis dihidupkan kembali di Tanah Air. Sebab, menurut Ketetapan MPRS Nomor 25 Tahun 1966, PKI merupakan organisasi terlarang.
“Ya, kami ketuk, kami tendang. Sudah jelas, jangan tanya lagi, jangan tanya lagi, payung hukumnya sudah jelas TAP MPRS, kata mantan Gubernur DKI itu.
Langkah awal pembubaran ormas tersebut dilakukan dengan membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 8 Mei. Menurut pemerintah, HTI ingin mendirikan khilafah di Indonesia. Sebenarnya RUU tersebut sudah disiapkan.
Namun HTI tidak tinggal diam. Mereka mengaku akan melawan secara hukum agar tidak bisa dibubarkan.
Lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor’s (S&P) menyatakan Indonesia sebagai negara yang cocok untuk berinvestasi. Hal ini disambut baik oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
“Kami senang S&P Ratings telah memberikan hasil dengan menaikkan rating Indonesia menjadi BBB minus dengan prospek stabil,” kata Sri saat menyampaikan konferensi pers.
Ia mengatakan, penilaian dan prospek yang diberikan S&P untuk memberikan peringkat investment grade sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kinerja implementasi kebijakan fiskal.
“Kebijakan fiskal Indonesia dinilai mengalami perbaikan signifikan dengan langkah-langkah yang diambil pemerintah dari sisi belanja dan pendapatan,” kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia periode 1 Juni 2010 hingga 27 Juli 2016 ini.
Dari sisi belanja, menurutnya, pemerintah fokus mengalokasikan belanja pada sektor prioritas dan produktif seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan, untuk meningkatkan efisiensi perekonomian.
Sementara dari sisi penerimaan negara, kata dia, pemerintah konsisten melakukan reformasi di bidang perpajakan, untuk memberikan stabilitas pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (PSB).
Ia mengatakan, S&P juga menilai rancangan APBN saat ini jauh lebih realistis karena menjadi alat yang kredibel dan efektif untuk mencapai tujuan pembangunan, serta defisit anggaran yang lebih terkendali. Baca selengkapnya Di Sini. – Rappler.com