Wisatawan yang terjebak di Bali bisa menginap satu malam secara gratis di akomodasi tersebut
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Total ada kurang lebih 15 ribu hingga 20 ribu wisatawan yang terjebak di Pulau Bali akibat penutupan sementara operasional bandara.
JAKARTA, Indonesia – Pelaku usaha pariwisata di Bali akhirnya menerapkan kebijakan akomodasi gratis menginap satu malam bagi wisatawan yang terdampar akibat letusan Gunung Agung. Namun, hal tersebut hanya berlaku bagi wisatawan yang tidak mendapatkan layanan serupa dari maskapai penerbangan.
Hal itu disampaikan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati kepada media. Ia menjelaskan, kebijakan tersebut sebenarnya baru bisa diterapkan jika Gubernur Bali sudah mengeluarkan surat keputusan yang bersifat memaksa.
Namun kebijakan ini akhirnya tetap diberlakukan, karena banyak maskapai penerbangan yang tidak menyediakan fasilitas tersebut. Bahkan, sejak Senin pagi, Bandara Ngurah Rai menutup sementara layanannya akibat erupsi Gunung Agung.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengapresiasi keputusan dan komitmen seluruh anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia untuk tidak memungut biaya kepada wisatawan yang terjebak di Pulau Dewata.
“Ini sangat bagus karena sejalan dengan anjuran Pemprov Bali, sehingga mereka (para pelaku bisnis perhotelan) misalnya membantu wisatawan yang sudah kehabisan uang jajan,” kata Pastika saat mengunjungi Pos Pengamatan Gunung Agung, Desa Rendang. Karangasem pada Senin, 27 November.
Ia mengatakan kebijakan ini patut ditegakkan karena tidak semua tamu masih menyimpan uang jajan ekstra selama berada di Bali. Bisa jadi mereka datang dengan anggaran terbatas.
Meski PHRI Bali hanya bisa memberikan akomodasi gratis selama satu malam, Pastika belum bisa memastikan sampai kapan kebijakan ini berlaku. Ia menunggu hingga Bandara Ngurah Rai bisa berfungsi kembali seperti semula.
“Jika abu ini tidak mengarah ke Bandara Ngurah Rai dan Gunung Agung tidak mengeluarkan asap, tentu bandara bisa dibuka kembali. “Sekarang tergantung kondisi angin saja,” ujarnya.
Puluhan ribu wisatawan terjebak
Lalu berapa banyak wisatawan yang saat ini terjebak di Bali akibat letusan tersebut? Pastika memperkirakan ada sekitar 15 ribu hingga 20 ribu orang yang terjebak di Pulau Dewata.
“Baru hari ini saya kira sudah banyak (wisatawan yang terjebak). Mungkin sehari 15 ribu sampai 20 ribu. Sebab jumlah wisman yang datang ke Bali paling sedikit yaitu 5.000 hingga 7.000 orang per hari, ujarnya.
Namun, ia mengaku belum menghitung besarnya kerugian akibat dampak erupsi Gunung Agung tersebut. Pasalnya, setiap orang mempunyai kriteria sehingga tidak bisa memastikan totalnya berapa.
“Saya tidak yakin kerugian akibat dampak Gunung Agung di Pulau Bali mengalami kerugian hingga Rp 2,6 triliun. Saya tidak yakin tentang itu,” katanya.
Ia juga mengimbau warga yang ingin berkomunikasi dengan keluarganya agar menyampaikan informasi kondisinya melalui telekonferensi dan tidak harus bertemu.
“Saya juga mengimbau bagi warga di luar Bali yang tidak bisa menggunakan transportasi udara agar menggunakan jalur darat dari Bali ke Surabaya, kemudian naik pesawat dari sana,” ujarnya.
Pemprov Bali telah menyiapkan transportasi darat untuk mengangkut para wisatawan tersebut. Hal ini juga dibenarkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setyadi, pada Senin sore.
Ia mengaku telah memerintahkan Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XII Bali dan NTB untuk menyiapkan bus dan penyeberangan untuk melayani penumpang terdampak erupsi Gunung Agung.
“Kami bersama DAMRI dan Organda telah menyiagakan armada sebanyak 100 (seratus) bus, baik reguler maupun wisata, dari Bandara I Gusti Ngurah Rai hingga Terminal Tipe A Mengwi Bali dan hingga Pelabuhan Penyeberangan Padang Bai bagi penumpang dan wisatawan yang sedang dalam perjalanan. terdampak penutupan bandara tersebut,” kata Budi melalui keterangan tertulis.
Ia berjanji tidak akan membiarkan warga terdampar karena belum ada angkutan yang siap mengangkutnya. – dengan laporan ANTARA/Rappler.com