Menjadi korban ledakan bom Brussels, kondisi ketiga WNI tersebut semakin membaik
- keren989
- 0
Meilissa sadar kembali setelah dinyatakan koma. Ia masih dirawat di ICU. Ketiganya berencana pergi berlibur ke Indonesia saat ledakan bom terjadi.
JAKARTA, Indonesia – (Update) WNI diketahui terluka akibat ledakan bom di Bandara Zaventem, Belgia pada Selasa, 22 Maret. Korban diketahui seorang perempuan dan kedua anaknya.
Berdasarkan informasi Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal, perempuan tersebut berada di Bandara Zaventem karena berada di tengah negara. mendaftar di konter maskapai Etihad. Ia dan kedua anaknya berencana kembali ke Indonesia untuk berlibur.
“Akibat ledakan bom tersebut, ketiganya mengalami luka-luka. Saat ini, ibu dan satu putrinya tersebut dirawat intensif di ICU Rumah Sakit Universitas Lauven (UHL). “Satu anak lagi, laki-laki, juga mengalami luka di rumah sakit yang sama, namun kondisinya lebih stabil,” kata Iqbal melalui pesan singkat yang diterima Rappler, Rabu, 23 Maret.
Ibu dua anak ini menikah dengan pria Belgia namun masih memiliki paspor Indonesia. Sedangkan kedua anaknya masih memiliki kewarganegaraan ganda. Namun saat berangkat ke Indonesia, salah satu anaknya menggunakan paspor Belgia karena masa berlaku paspor Indonesianya sudah habis.
Berdasarkan keterangan pria tersebut, istrinya adalah warga negara Indonesia dan kedua anaknya berusia di bawah 18 tahun dan memiliki kewarganegaraan ganda. “Saat ini kami sedang melakukan pengecekan data untuk memastikan kewarganegaraan ibu dan anak tersebut,” kata Iqbal.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari KBRI Brussel, identitas korban diketahui bernama Meilissa Aster Ilona. Ia dipastikan merupakan warga negara Indonesia dan berada di bandara bersama kedua anaknya Lucie Vansilliette (P) dan Philippe Vansilliette (Kiri).
“Kondisi ibu sudah mulai membaik dan sadar, meski masih dirawat di ICU, dia bisa berbicara dengan suaminya dan menceritakan kronologis kejadiannya. Begitu pula kondisi putrinya juga semakin membaik, kata Iqbal.
Sedangkan putranya tidak pernah dirawat di ICU dan dalam kondisi baik. Bahkan, dalam foto yang diterima Rappler, Philippe sudah terlihat didatangi.
Pasca ledakan bom di bandara Zaventem dan stasiun kereta bawah tanah di Maalbeek, pemerintah Indonesia mengimbau 1.630 WNI yang tinggal di Belgia untuk lebih waspada dan berhati-hati. Pemerintah juga mengimbau masyarakat menghindari tempat umum dan keramaian.
Indonesia juga mengutuk aksi teroris yang terjadi di ibu kota Brussels dan menewaskan 36 orang.
Sementara itu, Bandara Zaventem baru akan dibuka kembali untuk umum pada Selasa, 29 Maret. Seluruh penerbangan untuk sementara dialihkan ke Bandara Antwerp, Antwerpen.
klaim ISIS
Beberapa jam setelah dua serangan itu terjadi, kelompok Negara Islam Irak dan Al Sham (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
“Pejuang ISIS melakukan beberapa serangan bom dengan sabuk peledak dan alat peledak serta senapan mesin pada hari Selasa. “Mereka menargetkan bandara dan stasiun kereta bawah tanah di pusat ibu kota Belgia,” kata kantor berita AMAQ, yang diketahui memiliki hubungan dengan ISIS.
Pemerintah Belgia kemudian merilis beberapa foto dua pria yang diduga tersangka bom. Dalam foto tersebut, kedua pria tersebut terlihat mendorong troli berisi tas yang diyakini berisi bom ke dalam gedung terminal.
Orang ketiga juga difoto. Dia mengenakan jaket berwarna cerah dan topi. Menurut jaksa penuntut umum Frederic Van Leeuw, polisi kini sedang mencari tersangka ketiga. Pasalnya, ia terlihat melarikan diri dari gedung terminal bandara.
Otoritas setempat kemudian berhasil menemukan alat peledak ketiga di bandara.
“Jika Anda mengenali orang di foto tersebut atau jika Anda memiliki informasi mengenai serangan ini, harap menghubungi petugas kami. “Kami menjamin informasi dan identitas Anda akan dirahasiakan,” kata polisi dalam pengumumannya seperti dikutip Reuters.
Mereka pun melakukan perburuan massal sejak kemarin. Helikopter polisi terlihat berputar-putar di atas kota Brussel pada malam hari.
Beberapa lokasi juga digerebek polisi Belgia. Salah satunya adalah apartemen di kawasan Schaerbeek. Dari apartemen tersebut, polisi menemukan bendera ISIS dan alat peledak.
Serangan teroris di Belgia menimbulkan tanda tanya bagi masyarakat mengenai situasi keamanan di negara tersebut. Bagaimana pemerintah daerah bisa membiarkan penyelidikan terhadap ekstremisme menjadi lemah, terutama setelah penangkapan tersangka pelaku bom bunuh diri Paris, Salah Abdeslam di Brussels?
“Ini adalah sebuah tragedi, hari yang kelam,” kata Perdana Menteri Charles Michel dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa.
Sementara itu, Raja Belgia, Philippe, mengutuk aksi pengeboman yang disebutnya sebagai serangan pengecut dan menjijikkan. Pasca bom tersebut, pemerintah Belgia mengumumkan tiga hari berkabung nasional. – dengan pelaporan AFP/Rappler.com
BACA JUGA: