Kawah Gunung Bromo ditutup karena mengeluarkan asap berwarna putih
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Kawasan Bromo memang tidak tertutup sepenuhnya, namun Anda tidak boleh begitu saja naik ke kawahnya. Jalur pendakian Semeru masih ditutup akibat longsor
MALANG, Jawa Timur – Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru telah menutup kawah Bromo radius 1 km untuk pengunjung.
Kawah Gunung Bromo tampak mengeluarkan asap sulfat hingga ketinggian 50 – 100 meter dari puncak kawah. Asapnya berwarna putih dengan bau belerang ringan hingga menyengat.
“Area yang ditutup hanya di sekitar kawah, untuk savana dan tempat lain di sekitar Bromo Insya’Allah Masih aman, kata Ayu Dewi Utari, Kepala Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Rabu, 18 November 2015. Asap sulfat berpotensi merugikan pengunjung di sekitar kawah.
Sedangkan status Bromo tetap pada level Waspada. Dengan status tersebut, batas aman pendakian maksimal 1 km dari kawah, sehingga di lautan pasir dan sabana masih memungkinkan, kata Ayu.
Prevalensi merokok di Bromo sudah terpantau sejak sepekan terakhir. Asap berwarna pekat muncul dari kawah Bromo selama dua hingga tiga hari. Kini asap tebal mulai berkurang dan digantikan asap putih tipis setelah asap tebal.
Namun BBTNBTS tetap melarang wisatawan untuk mendaki ke bibir kawah karena statusnya masih waspada. Mereka hanya diperbolehkan menikmati matahari terbit dari Penanjakan, lautan pasir, dan padang savana.
Untuk mengantisipasi dan mensosialisasikan larangan tersebut, BBTNBTS memasang larangan tertulis di setiap pintu masuk. Mereka juga menyampaikan saran batas aman pendakian melalui website. “Demi kenyamanan dan keamanan wisatawan, kami meminta wisatawan mematuhi pembatasan di sekitar kawasan wisata. “Kami tegaskan kembali kawasan Bromo tidak ditutup seluruhnya, tapi Anda tidak boleh naik ke kawah begitu saja,” tegas Ayu.
Pendakian ke Gunung Semeru masih ditutup meski musim hujan telah tiba di sekitar lereng Semeru. Pihak berwenang menemukan kendala baru pada jalur pendakian di sekitar Waturejeng akibat hujan deras. Saat ini petugas tengah menyiapkan jalur pendakian baru agar pendakian bisa dibuka pada awal Desember mendatang.
“Kalau terus dipakai berbahaya, makanya kami buka jalur baru. “Saat ini masih kami kerjakan, mudah-mudahan akhir November selesai dan awal Desember bisa dibuka untuk pendakian,” ujarnya. —Rappler.com