Penulis buku kontroversial Ahmad Fauzi memprotes penghinaan terhadap Islam
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
FPI melaporkan Ahmad Fauzi ke Polda Semarang atau menyebarkan buku-buku yang dianggap menyinggung Islam melalui media sosial
SEMARANG, Indonesia – Penulis buku kontroversial Ahmad Fauzi menjalani pemeriksaan lebih dari empat jam di Polda Jawa Tengah pada Selasa, 5 Januari, atas dugaan penghinaan terhadap agama melalui buku dan media sosial.
Namun ia membantah telah menghina ajaran Islam karena menurutnya semua pemikirannya didasarkan pada kajian akademis yang berbasis pada sains. ‘Ulumul Qur’an dan filsafat.
“Saya akan mengikuti proses hukum karena saya yakin apa yang saya tulis tidak menghina agama. Sebaliknya, saya membela kemanusiaan sebagai inti agama,” kata Ahmad kepada Rappler.
Ahmad merupakan lulusan Aqidah dan Filsafat Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang yang menulis buku Agama Skizofrenia: Kegilaan, Wahyu dan Nubuat Dan Tragedi berdarah Adam dan Hawa serta nabi kriminal yang kemudian menuai kemarahan sejumlah ormas Islam di Jawa Tengah.
Pada 9 Oktober tahun lalu, Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) dan Forum Umat Islam Semarang (FUIS) melaporkan Ahmad ke Polda Jateng atas statusnya di akun media sosial Facebook dan Twitter yang dianggap menghina Islam.
Islam adalah agama kekerasan. Lihat saja, Alquran penuh dengan ayat-ayat pedang. Hal ini berakar pada kepribadian Nabi yang agresif dan paranoid
– Ahmad Fauzi (@samarra79) 24 Juni 2013
Humas LUIS Endro Sudarsono mengatakan, beberapa status media sosial Ahmad dilaporkan ke polisi pada Juni 2013 karena menghina nabi dan ajarannya.
Dua hari kemudian, Front Pembela Islam (FPI) Semarang pun melaporkan ke Polda atas peredaran dan penjualan buku yang dianggap menghina Islam melalui media sosial.
Ahmad dilaporkan dengan tuduhan melanggar UU ITE No. 11 Tahun 2008 pasal 28 dan 45 tentang penyebaran informasi yang menimbulkan kebencian dan permusuhan antar suku, agama, ras dan antar golongan.
Anda dapat membaca tentang buku-buku Ahmad Fauzi di sini.
“Kami sudah berdialog dengan Polrestabes Semarang, dan saya jelaskan dasar argumen saya kepada mereka (FUIS dan FPI), tapi mereka tetap tidak mau menerimanya. Kalau harus lewat jalur hukum, saya siap,” kata Ahmad.
Ahmad mengaku menderita skizofrenia dan sedang berusaha melepaskan diri dari narkoba sehingga kerap mengalami delusi dan emosi yang tidak stabil.
Islam, saya lebih suka menyebutnya, agama skizofrenia, karena nabinya mendapat wahyu dari proses kerasukan.
– Ahmad Fauzi (@samarra79) 24 Juni 2013
Ia terkadang mengakui bahwa kata-kata yang digunakannya untuk mengungkapkan gagasannya berlebihan, seperti mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW menerima wahyu dalam keadaan “kesurupan”, Nabi memiliki kepribadian yang agresif dan paranoid, dan Ibrahim adalah seorang nabi yang kriminal.
Penulis yang kini tinggal di Semarang ini sudah lama terobsesi dengan agama, filsafat, dan ilmu pengetahuan. Ahmad mengagumi ilmuwan fisika kuantum terkemuka, seperti Stephen Hawking dan Werner Karl Heisenberg, dan juga seorang penulis Tarian Wu Li Master yang memenangkan penghargaan sains, Gary Zukav.
Pada usia 19 tahun, ia mencoba menjelaskan Al-Quran dengan teori singularitas Stephen Hawking, namun gagal menghasilkan buku. —Rappler.com
BACA JUGA: