
Puluhan orang tewas dalam serangan teror Malam Tahun Baru di Turki
keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Polisi masih mencari pelaku penembakan yang mengenakan kostum Santa
JAKARTA, Indonesia (UPDATED) – Jumlah korban tewas akibat insiden penembakan di klub malam Reina, Istanbul, terus meningkat. Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengatakan total korban tewas mencapai 39 orang. Sebanyak 16 orang di antaranya merupakan warga asing.
Soylu mengatakan melalui stasiun televisi tersebut, sejauh ini baru 21 orang yang teridentifikasi. Sedangkan 69 orang penyintas saat ini dirawat di rumah sakit.
Peristiwa teroris bermula ketika dua orang pada Minggu dini hari, 1 Januari 2017, melepaskan tembakan membabi buta ke arah orang-orang yang merayakan malam tahun baru di klub malam Reina di Istanbul, Turki.
Pelaku yang menyamar sebagai Sinterklas memasuki klub di distrik Ortakoy Istanbul dan menembak secara acak ke arah 500-600 pengunjung.
Gubernur Istanbul Vasip Sahin menyebut penembakan di klub yang terletak di tepi Selat Bosphorus di distrik Ortakoy yang padat penduduknya itu sebagai serangan teroris.
“Seorang teroris dengan senjata jarak jauh… secara brutal melancarkan serangan dengan menembakkan peluru ke arah orang-orang tak berdosa yang baru saja merayakan Tahun Baru dan bersenang-senang,” kata Sahin.
Stasiun televisi Turki CNN melaporkan bahwa beberapa orang menceburkan diri ke Selat Bosphorus dalam insiden pada pukul 01.15 waktu setempat dan kemudian diselamatkan oleh polisi. Hingga saat ini polisi masih berusaha menangkap pelaku yang berhasil melarikan diri.
Reina adalah salah satu klub malam terkenal di Istanbul yang populer di kalangan penduduk lokal dan turis.
Turki, bagian dari koalisi pimpinan Amerika Serikat yang memerangi kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), menghadapi banyak ancaman keamanan, termasuk dampak perang di negara tetangganya, Suriah.
Turki telah berulang kali mengalami serangan dan pemboman dalam beberapa bulan terakhir yang diduga dilakukan oleh ISIS dan militan Kurdi.
Warga negara Indonesia bukanlah korban
Berdasarkan informasi Kementerian Luar Negeri, tidak ada WNI yang menjadi korban aksi teroris tersebut. Seiring dengan situasi keamanan di Turki yang belum stabil akhir-akhir ini, pemerintah Indonesia mengimbau WNI untuk selalu berhati-hati dan menghindari wilayah yang sering menjadi sasaran terorisme.
3. Tidak ada laporan warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban. #Istanbul
— KEMLU RI (@Portal_Kemlu_RI) 1 Januari 2017
Kementerian Luar Negeri juga telah menyediakan nomor kontak hotline yang dapat dihubungi keluarga di Indonesia untuk mengetahui informasi terkini terkait kejadian tersebut. Sejauh ini, terdapat sekitar 2.700 WNI di Türkiye. Sebanyak 800 di antaranya tinggal di Istanbul.
5. Hotline KJRI Istanbul: Dandy Suparan, Petugas Protokol Konsuler +90 531 453 0351 dan Ida Humaidah: +90 531 983 1534.
— KEMLU RI (@Portal_Kemlu_RI) 1 Januari 2017
—Rappler.com