• November 25, 2024

Berita hari ini : Jumat 1 September 2017

Halo pembaca Rappler!

Pantau terus laman ini untuk mengetahui update berita terkini yang dihimpun redaksi Rappler Indonesia pada Jumat, 1 September.

Menpora: Biaya akomodasi hanya akan diganti jika atlet memiliki akomodasi

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi atlet timnas jika ingin biaya akomodasinya dikembalikan. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

“Bisa diberikan akomodasi jika tempatnya memenuhi standar, ada NPWP,” kata Imam di Jakarta.

Lantas bagaimana nasib atlet tolak peluru Eki Febri? Menurut Imam, kasus yang dialami atlet berusia 25 tahun itu berbeda. Dalam laporan yang diterimanya, Eki memilih tinggal di rumahnya sendiri selama berlatih di Bandung, Jawa Barat untuk persiapan SEA Games 2017.

“Teman kami Eki Febri memilih diam di rumah. “Akomodasi (uang) tidak bisa diberikan seperti ini,” kata Imam.

Ia kemudian menjelaskan, alasan tertundanya pencairan dana akomodasi dan honorarium Atlet Pelatnas karena Kementerian yang dipimpinnya berhati-hati dalam urusan pengelolaan keuangan, sehingga harus patuh pada tata kelola keuangan negara.

“Selama pendanaannya berasal dari anggaran pendapatan dan belanja negara, semua harus tertib administrasinya, termasuk sahabat atlet atletik kita, Eki Febri. “Dia juga harus mematuhi peraturan yang berlaku,” ujarnya. Baca selengkapnya Di Sini.

Praja IPDN dipukuli rekannya karena masalah percintaan

Aksi kekerasan kembali terjadi di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Kali ini pengeroyokan dialami seorang PNS asal Riau.

Pemukulan terjadi pada 19 Agustus. Praja Riau ditampar dan dipukul oleh lima praja.

“Kesimpulan yang jelas adalah ada rencana. Terjadi perkelahian dan orang lain datang. “Dari 10 (praja) yang tertabrak, 5 orang adalah orang,” kata Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Hadi Prabowo usai bertemu dengan Rektor IPDN.

Hasil pemeriksaan visum menunjukkan terdapat luka dan lebam di bagian wajah korban.

“Ini menandakan ada peristiwa pengeroyokan,” ujarnya.

Menurut Hadi, pelaku terlebih dahulu menutupi korban dengan selimut. Korban kemudian dibawa ke tiga lokasi berbeda. Pelaku merupakan seorang praja asal Kalimantan Barat.

“Korban lainnya mengatakan, saat korban membuka selimut, dia mengira sedang melawan. “Yang lainnya juga terkena serangan,” katanya.

Menurut Hadi, pengeroyokan dilakukan karena korban meminta izin saat keluar membawa praja asal Kalimantan Barat. Baca lebih lanjut di sini.

Hati hewan kurban yang disumbangkan Presiden Jokowi berisi hati bekicot

Hati sapi kurban yang disumbangkan Presiden Joko “Jokowi” Widodo dan disembelih di Bantul, Yogyakarta tidak boleh dimakan warga. Ini karena ada cacing di dalam hati.

Warga dan panitia berdiam diri saat hewan kurban sumbangan Jokowi disembelih. Mereka terlihat berkonsultasi dengan profesional kesehatan.

Petugas kemudian memeriksa hati tersebut dan membedahnya. Ternyata cacing keluar saat hati dibelah. Petugas kemudian meminta agar hati sapi tersebut dikuburkan.

Menurut petugas kesehatan Puskesmas Pundong dr. Hati sapi Sri Rahayu terkena fasciolosis atau hati terserang fasciola hepaticia. Seluruh jaringan pada hati sapi rusak.

“Jika tertelan bisa menyebabkan keracunan seperti muntah, mual, dan diare. “Jadi kami minta dikuburkan,” kata Sri. Baca selengkapnya Di Sini.

Permohonan warga negara Indonesia Gloria Natapraja Hamel ditolak Mahkamah Konstitusi

PADA LAYANAN.  Anggota Tim Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Jawa Barat, Gloria Natapraja Hamel (kanan) dan Alldy Padlyma (kiri) mengungkapkan kegembiraannya usai bertugas sebagai tim Garda Gordon saat upacara bendera HUT ke-71 kemerdekaan RI di Istana Merdeka. Halaman, Jakarta, Rabu 17 Agustus 2016. Foto oleh Yudhi Mahatma/ANTARA

Mahkamah Konstitusi menolak permohonan mantan anggota Paskibraka Gloria Natapraja Hamel. Artinya, ia tetap berstatus warga negara Prancis meski ikut serta dalam pengibaran bendera pusaka pada HUT ke-71 di Istana Negara.

Putusan tersebut dibacakan oleh Hakim Konstitusi yang juga Ketua Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat dalam sidang putusan di Gedung MK. Kekecewaan mendalam dirasakan ibu Gloria, Ira Hartini Natapradja Hamel.

“Saya tidak memahami penolakan Mahkamah Konstitusi dengan alasan inkonstitusional. MK menyebut hal itu merupakan kelalaian orang tua. Tapi, sekarang aku menerimanya saja. Yang perlu dipahami adalah jika saya mengetahuinya dan tidak melakukannya, maka saya dapat dikatakan lalai. Tapi saya tidak tahu itu,” kata Ira.

Menurut dia, Mahkamah Konstitusi tidak memperhitungkan saksi fakta yang ada. Meski permohonan kewarganegaraan Indonesia Gloria ditolak, Ira akan mencoba menempuh jalur lain yakni naturalisasi.

Sayangnya, hal itu juga harus memenuhi beberapa syarat yang dinilai agak sulit.

memasak harus memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). Itu belum berhasil. Lalu kami diminta membayar Rp 50 juta sebagai syarat naturalisasi yang disetorkan ke rekening pemerintah. Inipun belum tentu dikabulkan. Jadi, uang saya akan dibawa ke mana, apakah akan dibakar seperti ini?” tanya Ira.

Ia juga menyoroti keluarga lain yang juga memiliki masalah yang sama seperti Gloria. Banyak dari mereka juga yang belum mengetahui tentang aturan memiliki anak dari perkawinan campuran.

Ia mengaku akan terus membicarakan hal tersebut dengan suaminya sambil menunggu Gloria berusia 18 tahun. Baca selengkapnya Di Sini.

Dipolisikan oleh Direktur Penyidikan Komite Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel akan menghadapi dan bertahan

BUKU.  Penyidik ​​Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan kemudian bertemu di Singapura, Selasa 15 Agustus.  Foto oleh Monalisa/ANTARA

Penyidik ​​senior Novel Baswedan mengaku mengetahui Aris Budiman, Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), telah melaporkannya ke polisi. Direktur berpangkat Brigjen Polisi itu melaporkan Novel atas dugaan pencemaran nama baik melalui email.

Novel menyebut Aris merupakan direktur penyidik ​​terburuk yang pernah dimiliki lembaga antirasuah tersebut. Email yang dikirimkan atas nama pengirim ‘Forum Pegawai KPK’ itu kemudian tersebar luas di kalangan internal KPK dan kepolisian.

Soal laporannya, kami hadapi saja dan jalani saja, kata kakak Novel, Taufik Baswedan.

Meski sudah mengetahui adanya laporan, pihak keluarga belum berkoordinasi dengan tim advokasi Novel. Taufik memandang persoalan pemberitaan itu dengan bijak.

“Dari pihak keluarga kami melihat ada pihak-pihak yang sangat tidak suka dengan penegakan pemberantasan korupsi. Salah satunya menjadikan NB (Roman Baswedan) sebagai sasaran. Mulai dari terorisme dan kriminalisasi atau upaya lain untuk menggagalkannya. Namun di dunia ini, Tuhan telah menyediakan sistem yang canggih. “Jika berbuat buruk, maka buruknya akan kembali pada dirinya sendiri,” ujarnya.

Kasus pelaporan Aris sudah masuk ke tahap penyidikan. Polisi pun memeriksa Aris. Kedepannya, penyidik ​​berencana akan memanggil sejumlah saksi. Baca selengkapnya Di Sini.

Eggi Sudjana bertemu Rizieq Shihab di Arab Saudi

PEMILIHAN.  Calon Gubernur Jatim Eggi Sudjana (kiri) didampingi Calon Gubernur Jatim Edi Prasetio.  Foto oleh Eric Ireng/ANTARA

Pengacara Eggi Sudjana mengaku bertemu dengan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab saat menunaikan ibadah haji di Arab Saudi. Pertemuan itu terjadi saat ia menunaikan wukuf di Arafah.

Turut hadir dalam acara tersebut Imam Besar FPI Jabar Masum dan Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Al-Khaththath.

“Yang di foto bersama (bersama) Habib Rizieq, kanan KH Masum Imam Besar FPI Jawa Barat dan kiri KH Al Khatat. Wukufnya di Arafah pukul 11.00 hingga 19.00 malam, kata Eggi.

Saat itu, kata Eggi, Rizieq sedang berkhotbah. Tema yang diangkat adalah persamaan hak dalam ajaran Islam dengan wujudnya dalam pakaian ihram.

“Setelah itu kami pindah ke Muzalifah untuk bermalam,” ujarnya.

Eggi saat ini terkait dengan kelompok Saracen yang diduga dibayar secara profesional untuk menyebarkan ujaran kebencian. Bahkan, dalam struktur organisasi di situs Saracen, nama Eggi ada di dewan penasihat. Namun Eggi membantahnya.

Baca selengkapnya Di Sini.

– Rappler.com

Result SDY