• October 4, 2024
Netizen memperingatkan Jokowi soal cara melepasliarkan burung

Netizen memperingatkan Jokowi soal cara melepasliarkan burung

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Jokowi melepas ratusan burung ke alam liar di Istana Bogor

JAKARTA, Indonesia — Presiden Joko “Jokowi” Widodo membeli ratusan burung saat mengunjungi Pasar Burung Pramuka, Jakarta Timur, pada Sabtu, 2 Januari.

Hari ini, Minggu, 3 Januari, dia mendatangi Istana Bogor dan melepasliarkan ratusan burung ke alam liar.

“Saya mampir ke pasar burung Pramuka Sabtu lalu untuk membeli 190 ekor burung. Ada Jalak Kebo, Jalak Nias, Jalak Biasa, Kapasan, Puter, Perkutut, Kutilang Sutera, Kutilang Biasa dan Trucuk. “Hari ini saya rilis semuanya di Kebun Raya,” kata Jokowi melalui akun Facebook-nya.

“Saya sering melepasliarkan ikan dan burung untuk menjaga ekosistem, terutama di perkotaan. Jumlah burung semakin berkurang. Burung harus dilindungi dan jumlahnya harus ditingkatkan. “Melepasliarkan burung atau melepas ikan ke sungai merupakan upaya kami menjaga keseimbangan alam.”

//

Dukungan juga mengalir di media sosial untuk Jokowi membebaskan burung dari sangkar.

“Bapak Presiden, mohon lindungi segala jenis burung yang ditangkap dan diperjualbelikan, karena burung sangat penting untuk membantu dan menyeimbangkan lingkungan alam kita di Indonesia, dengan menyebarkan berbagai macam benih,” kata salah satu pengguna Facebook, Ditto Christian, dikatakan.

Namun tak sedikit pula yang menyayangkan sikap Jokowi dan pelepasan burung tersebut.

“Saya sangat memahami niat baik presiden. Namun setahu saya, burung-burung ini tidak terbiasa mencari makan sendiri di alam liar, sehingga lama kelamaan mereka akan datang ke kota dan ditangkap kembali oleh manusia, kemudian dikurung atau dijual kembali. “Sebaiknya sebelum dilepasliarkan, burung-burung tersebut dilepasliarkan terlebih dahulu agar terbiasa hidup di alam liar,” kata Herry Prasetyo.

Pernyataan tersebut diperkuat dengan komentar salah satu pengguna Facebook, Mas Naturalist, yang mengaku sebagai praktisi pengelolaan satwa liar.

“Kamu sangat mencintai lingkungan. Tapi metodemu salah. Ada banyak pertimbangan untuk melepasliarkan hewan ke alam liar.

1. Kesehatan hewan yang akan dilepasliarkan harus dipastikan sehat agar tidak mengganggu kesehatan hewan yang sudah berada di alam.

2. Kepadatan penduduk tidak boleh menimbulkan persaingan tidak sehat akibat daya dukung yang tidak sesuai.

3. Tipenya haruslah tipe yang benar-benar ada pada area tersebut. Saya melihat banyak program pemerintah yang dilakukan tanpa kajian, bahkan tanpa dasar logika yang baik, yaitu pelepasliaran ikan ‘liar’ seperti bawal yang bukan asli Indonesia, ke sungai.

“Harusnya Presiden Joko Widodo mengkaji dan mempertimbangkan secara matang sebelum melakukan hal seperti ini agar niat baik menjadi baik, bukan sebaliknya.”

Tak hanya di Facebook, tagar #ReleaseBirds juga ramai diperbincangkan di Twitter. Berdasarkan Rudyanto (@mbilung), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melepas burung tersebut. Apa pun?

Jadi apa yang Anda pikirkan? Apakah prosedur pelepasliaran burung ke alam liar yang dilakukan Jokowi sudah benar? —Rappler.com

BACA JUGA:

Result Sydney