• October 12, 2024
Total korban jiwa akibat gempa di Taiwan mencapai 114 orang

Total korban jiwa akibat gempa di Taiwan mencapai 114 orang

Pemerintah Taiwan pada hari Sabtu mengakhiri pencarian korban tewas akibat gempa. Di antara 114 korban tewas, 1 orang diyakini merupakan warga negara Indonesia.

TAIPEI, Taiwan – (UPDATE) Pada Sabtu, 13 Februari, pemerintah Taiwan mengakhiri proses pencarian korban gempa berkekuatan 6,4 skala Richter di kota Tainan. Mereka mengaku telah menemukan seluruh korban yang semula dinyatakan hilang.

Berdasarkan informasi otoritas setempat, total korban tewas sebanyak 114 orang. Mayat mereka ditemukan di bawah reruntuhan kompleks gedung apartemen Wei-kuan yang terletak di selatan kota Tainan. Korban meninggal termuda berusia 10 hari dan tertua berusia 75 tahun.

Jika dirunut latar belakang para korban, ada yang merupakan petugas keamanan gedung apartemen, ibu hamil, dan anggota panitia pengelola gedung. Sebagian besar korban berusia di bawah 25 tahun.

Petugas SAR juga menemukan jenazah sepasang suami istri yang masih kuliah di universitas tersebut. Mereka kedapatan sedang berpelukan. Diketahui, Tsai Meng-chia dan Huang Ro-hsin baru saja kembali ke apartemennya beberapa saat sebelum gempa terjadi pada pukul 04.00 waktu setempat.

Penemuan jenazah mereka diumumkan oleh presiden Taiwan, Ma Ying-jeou.

“Sangat, sangat menyedihkan mengetahui bahwa dua generasi anak berusia 21 tahun meninggal dengan cara yang sama,” kata Ma ketika berbicara kepada publik.

Meski menurut data yang ada di gedung itu hanya ada 256 penghuni apartemen, namun kenyataannya saat itu ada lebih dari 380 orang. Banyak keluarga berkumpul menjelang perayaan Tahun Baru Imlek pada Senin, 8 Februari.

Beristirahat dalam damai

Sementara itu, anggota keluarga lainnya menceritakan kepedihan mereka ketika mengetahui sebagian besar anggota keluarga mereka meninggal akibat gempa. Salah satu korban selamat, Lee Tsong-tian, mengatakan dialah satu-satunya keluarga yang tersisa. Tujuh anggota keluarga lainnya yang tinggal di gedung apartemen tersebut tidak dapat diselamatkan.

Tim SAR berhasil mengeluarkannya dari reruntuhan hidup-hidup setelah berusaha lebih dari 50 jam. Meski begitu, setelah itu Lee harus diamputasi kakinya.

“Dari delapan anggota keluarga kami, Tsong-tian bisa diselamatkan,” kata kakak laki-lakinya, Lee Su-tsu, saat menghadiri upacara peringatan Jumat pekan lalu.

Ia berharap seluruh korban meninggal dunia dapat beristirahat dengan tenang tanpa merasakan sakit.

Liu Yi-chen juga merasa menderita karena bayi perempuannya yang berusia 10 hari tidak dapat diselamatkan. Saat gempa terjadi, perempuan berusia 38 tahun itu sedang menyusui putrinya di tempat tidur. Tiba-tiba lantai kamarnya runtuh.

“Bayi saya terjatuh. Saya bisa mendengarnya menangis, tapi saya tidak bisa menyelamatkannya,” kata Liu.

Bayi itu terdengar menangis selama satu jam, kemudian tidak terdengar lagi suaranya. Dalam kejadian tragis tersebut, Liu juga kehilangan suami dan dua anaknya lainnya.

Satu warga negara Indonesia tewas

Pada Jumat malam, 12 Februari, Kementerian Luar Negeri menduga ada satu WNI yang meninggal dunia akibat gempa di Taiwan. Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, untuk memastikan identitas jenazah akan dilakukan tes DNA.

“Tim kami mengambil sampel DNA. Insya Allah hari ini data yang sudah diolah sudah siap sehingga proses identifikasi bisa dilakukan pada hari Senin, kata Iqbal melalui pesan singkat yang diterima Rappler, Sabtu, 13 Februari.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Nusron Wahid mengatakan, jenazah tersebut diyakini atas nama Ellysabet Sami dan berasal dari Temanggung, Jawa Tengah.

“Kami menemukan jenazahnya di rumah sakit,” kata Nusron saat dihubungi Rappler melalui telepon.

Tim KDEI terus memantau proses identifikasi jenazah di rumah sakit dan telah mendirikan posko perawatan KDEI di Jalan No. Tainan Si Hua sejak Minggu lalu. 42-2, Distrik Utara, Kota Tainan dibuka. Pos dapat dihubungi di nomor telepon: +886973947516

Berdasarkan informasi Kementerian Luar Negeri, terdapat kurang lebih 17 ribu WNI yang berada di Kota Tainan. Sebanyak 16.800 orang di antaranya merupakan TKI dan sisanya merupakan pelajar dan warga negara Indonesia lainnya.

Setelah menyatakan pencarian korban dihentikan pada Sabtu lalu, tim pemerintah Taiwan kini akan fokus membersihkan puing-puing dan mensterilkan kawasan tersebut. – AFP/Rappler.com melaporkan

BACA JUGA:

Sdy pools