• November 27, 2024
Dana hibah PAUD Jakarta menggiurkan, ini yang perlu Anda ketahui

Dana hibah PAUD Jakarta menggiurkan, ini yang perlu Anda ketahui

JAKARTA, Indonesia – Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI Jakarta terus mendapat kecaman dari warganet. Kali ini soal anggaran Pendidikan Anak Usia Dini (ECU). Pada peringatan Hari Guru tahun 2017 lalu, Anies menyebut Pemprov DKI saat ini mengalokasikan dana sebesar Rp63 miliar untuk PAUD.

Menurut Anies, PAUD masih banyak yang eksis menggunakan dana mandiri.

Oleh karena itu, untuk pertama kalinya kami mengalokasikan dana hibah untuk PAUD se-Jakarta sebesar Rp63 miliar. “Kenapa kita berikan, karena selama ini PAUD dibiayai sendiri,” ujarnya.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan Pemprov DKI selama ini belum pernah memberikan dana hibah untuk PAUD. Ia mengatakan pemerintah kini menaruh perhatian pada PAUD dan memberikan dana hibah sebesar Rp63 miliar.

Dana hibah tersebut dibagi dua, yakni Rp 23 miliar untuk guru TK oleh Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI) dan Rp 40 miliar untuk guru PAUD oleh Himpaudni. Total dana hibah berjumlah Rp 63 miliar.

“Alokasi untuk PAUD sebesar Rp40,2 miliar oleh Himpaudi (Himpunan Tenaga Pengajar dan Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia). Menurut saya masih kecil, kata Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Selasa, 28 November 2017.

Dana hibah tersebut akan digunakan untuk memberikan gaji kepada guru sebesar Rp 500.000 per orang. Saat ini terdapat 6.700 PAUD di Jakarta. Menurut Taufik, dana hibah ini hanya mampu membayar sebagian gaji guru PAUD.

Mengapa PAUD dianggap penting?

PAUD sudah ada sejak era pergerakan nasional.

Lokasi PAUD Jawa Tengah, berisi informasi mengenai keberadaan PAUD di Indonesia sebenarnya sudah dimulai sebelum kemerdekaan. Periode ini dapat ditelusuri setidaknya melalui dua periode, yaitu pada masa pergerakan nasional pada masa penjajahan Belanda (1908-1941) dan masa penjajahan Jepang (1942-1945). Namun keberadaan PAUD di Indonesia tidak lepas dari perkembangan PAUD di dunia internasional.

Berikut kronologi sejarah PAUD sebagaimana tertulis pada halaman tersebut.

Pada tahun 1840, Friedrich Wilhelm August Frobel mendirikan Taman Kanak-Kanak di kota Blankerburg, Jerman, yang merupakan pionir pendidikan anak usia dini di dunia. Kinder artinya anak dan garden artinya taman.

Menurut Frobel, anak usia dini ibarat tunas tanaman yang masih memerlukan perawatan dan perhatian penuh dari “penanamnya”.

Melalui dukungan Bank Dunia pada tahun 1998-2004, pemerintah merintis Program Pengembangan Anak Usia Dini di 4 provinsi yaitu Jawa Barat, Banten, Bali dan Sulawesi Selatan. Program tersebut dilanjutkan pada tahun 2008-2013 dengan nama Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini (PPAUD) dengan dukungan dana pinjaman dari Bank Dunia dan hibah dari pemerintah Belanda.

Pada tahun 2003 telah diadakan Seminar dan Lokakarya Nasional (Semiloknas) di IKIP Bandung yang mengundang akademisi dari perguruan tinggi, forum PAUD dan praktisi PAUD dari berbagai daerah. Semiloknas ini menghasilkan ‘cetak biru’ mengenai kerangka akademik dan acuan pengembangan PAUD di Indonesia yang mengawali konseptualisasi pengembangan PAUD Indonesia.

Pada tahun 2004-2009, program PAUD menjadi salah satu dari 10 program prioritas Kementerian Pendidikan Nasional sehingga PAUD menjadi salah satu program utama dalam pembangunan pendidikan di Indonesia (termuat dalam RPJM 2004-2009 dan Kementerian Pendidikan Nasional 2004-2009. Rencana Strategis Pendidikan Nasional). Pada akhir tahun 2009, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 58 Tahun 2009 tentang Standar PAUD (formal dan nonformal).

Periode tahun 2010-sekarang ditandai dengan kebijakan penggabungan PAUD formal dan PAUD nonformal di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI) melalui Peraturan Presiden No. 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2010.

Dalam perjalanan sejarah perkembangan PAUD di Indonesia, akhirnya terjadi kristalisasi bentuk-bentuk Satuan PAUD dengan berbagai ciri yaitu Taman Kanak-Kanak (termasuk TK Bustanul Athfal/TK-BA), RA, KB, TPA, Satuan PAUD Sejenis, meliputi, dan PAUD berbasis keluarga dan/atau lingkungan.

halaman PAUD di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan bahwa PAUD atau Pendidikan Anak Usia Dini adalah layanan pendidikan bagi anak usia 0 sampai dengan 6 tahun untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak agar siap menghadapi kehidupan selanjutnya. PAUD lebih dari sekedar persiapan masuk sekolah dasar.

Usia dini merupakan usia emas (zaman keemasan) Mengingat kapasitas kecerdasan anak pada usia 4 tahun sudah mencapai 50 persen dari kecerdasan orang dewasa dan terus berkembang hingga mencapai 80 persen pada usia 8 tahun.

Perkembangan 20 persen sisanya berlanjut secara perlahan hingga anak berusia sekitar 18 tahun. Perkembangan yang terjadi pada usia 4 tahun pertama sama dengan perkembangan yang terjadi pada 14 tahun berikutnya.

HIMPAUDI

Pada tahun 2005, didirikan organisasi profesi Himpunan Pendidik dan Tenaga Pengajar PAUD Indonesia (HIMPAUDI) yang menggerakkan seluruh potensi pendidik dan tenaga pengajar PAUD yang tersebar di seluruh Indonesia. Terbentuknya HIMPAUDI di tingkat pusat dengan cepat disusul dengan terbentuknya HIMPAUDI di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

Lokasi HIMPAUDImemuat program kerjanya berdasarkan sejumlah data dan fakta.

  • Guru PAUD bukanlah sebuah profesi
  • Guru PAUD Nonformal, Bukan Guru (berdasarkan UU SISDIKNAS Pasal 2, UU Guru dan Dosen)
  • Pengembangan karir guru nonformal belum jelas
  • Kualifikasi guru PAUD nonformal masih rendah: SMP (6,3%), SMA (60,1%), Diploma (9,2%), Sarjana (23%), Magister (0,7%).
  • Kompetensi PAUD PTK masih rendah: 7,6% terlatih, 92,4% tidak terlatih
  • Insentif APBN untuk guru nonformal hanya 6% dari total kebutuhan guru PAUD, 385.304
  • Mendorong kesehatan

Dalam visi dan misi disebutkan tentang peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru PAUD. Ketua Umum HIMPAUDI Pusat saat ini adalah Prof. Netti Herawati.

Ibu prasekolah

Di tingkat nasional, gelar Bunda PAUD diberikan kepada Ny. Hj Iriana Joko Widodo memberi. Ibu negara ini dikukuhkan sebagai Ibu PAUD di sebuah acara, Maret 2015. Sebelumnya, Iriana merupakan ibu PAUD saat suaminya menjabat Wali Kota Solo sekaligus Gubernur DKI Jakarta.

Pekan lalu, Iriana menyerahkan PAUD Awards 2017 kepada sejumlah tokoh yang dinilai berjasa besar pelaksanaan PAUD. Salah satu peraih PAUD Award 2017 adalah istri Gubernur Nangroe Aceh Darussalam, Darwati Gani.

Seperti istri kepala daerah lainnya, Ferry Farhati Ganis, istri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini juga dikukuhkan sebagai ibunda PAUD DKI Jakarta.

Menurut Anies, pendidik PAUD patut diapresiasi karena tahapan ini sangat penting bagi pendidikan anak menjelang dewasa. Oleh karena itu, untuk pertama kalinya kami mengalokasikan dana hibah sebesar Rp63 miliar untuk PAUD se-Jakarta, kata Anies pada acara peringatan Hari Guru Nasional di Jembatan Banjir Kanal Timur, Jakarta Timur, Minggu, 26 November 2017.

Jokowi meminta daerah menganggarkan gaji guru PAUD

Ketika pelatihan besar bagi guru PAUD se-DKI Jakarta berakhir pada 20 September 2017, Presiden Joko Widodo meminta daerah memberikan penghargaan anggaran gaji guru PAUD. Dalam acara itu, perwakilan guru PAUD menyerukan agar guru PAUD dibayar. Sejauh ini tidak.

Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, saat ini terdapat 190.000 lembaga PAUD di Indonesia, 600.000 guru dan pendidik PAUD, serta kurang lebih enam juta anak dilayani secara berbasis komunitas. Menteri juga mengakui masih banyak anak-anak yang belum terlayani oleh sekolah PAUD.

Anggaran PAUD pada tahun 2017 ditingkatkan menjadi Rp3,5 triliun, sebelumnya pada tahun 2016 sebesar Rp2,3 triliun. Untuk tahun depan, kata Muhadjir, sesuai perintah Presiden Jokowi, alokasinya akan ditambah menjadi Rp4 miliar.

Dalam laporannya kepada Ibu Negara Iriana Jokowi di acara PAUD Awards 2017, Muhadjir mengatakan pemerintah membagikan biaya operasional pendirian PAUD (BOP) kepada setiap anak sebesar Rp 600 ribu per tahun.

Muhadjir meminta seluruh pemangku kepentingan untuk memberikan perhatian total terhadap tumbuh kembang anak Indonesia sedini mungkin.

“Dimulai dari para guru dan pengelola PAUD, serta khususnya kepala daerah, saya mohon pastikan putra-putri Indonesia berkembang menjadi modal untuk masa depan,” kata Muhadjir.

Tugas Ibu PAUD adalah memberikan pertimbangan dalam penetapan dan pelaksanaan kebijakan pengembangan anak usia dini khususnya di bidang pendidikan dan kesejahteraan anak usia dini.

Berapa biaya mendirikan PAUD?

Lokasi PAUD Jawa Tengah juga memberikan perhitungan sederhana biaya pendirian PAUD kurang lebih Rp 50 juta.

Pendirian PAUD juga dapat dilakukan dengan lebih sederhana dari segi ruang dan peralatan. Mengikuti tata cara pendirian PAUD.

Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Bowo Irianto membenarkan dana hibah PAUD sebesar Rp40,2 miliar akan digunakan untuk honor guru PAUD. Mereka akan menerima Rp 500 ribu per bulan selama setahun. Menurut dia, ada 5.000 PAUD di Jakarta.

Bowo mengatakan anggaran sebesar Rp40,2 miliar masih terlalu kecil dibandingkan jumlah yang dibutuhkan untuk gaji guru PAUD. Anggarannya hanya mampu membayar guru.

“Sebenarnya kebutuhan kami sebanyak itu (Rp 120 miliar). Nah, sekarang angka Rp 40 miliar itu berarti hanya untuk sejumlah guru saja ya, kata Bowo, seperti diberitakan Kompas. Alokasi anggaran berdasarkan usulan HIMPAUDI Jakarta.

Selain soal jumlah, media juga mempertanyakan alamat HIMPAUDI Jakarta, penerima hibah, yang tidak jelas. Alamat di situs apbd.jakarta.go.id tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. – Rappler.com