Permasalahan lingkungan hidup dan riset dan teknologi menjadi fokus kunjungan Raja Swedia ke Indonesia
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Raja Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia juga akan mengunjungi Bandung yang dianggap sebagai kota pintar.
JAKARTA, Indonesia – Raja Swedia Carl XVI Gustaf akhirnya melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Meski sudah menginjakkan kaki di Indonesia pada tahun 2012, namun itu merupakan kunjungan kenegaraan pertama yang dilakukannya bersama Ratu Silvia selama 65 tahun kedua negara menjalin hubungan diplomatik.
Kedua pasangan kerajaan tersebut tiba di Indonesia pada Minggu pagi 21 Mei dan meninggalkan Tanah Air pada 25 Mei. Berbeda dengan pasangan monarki kebanyakan, Raja Carl XVI dan Ratu Silvia tidak membawa rombongan dalam jumlah besar. Kedatangannya didampingi 3 Menteri, 60 pengusaha dari 35 perusahaan Swedia, dan 12 pegawai Istana. (MENDENGARKAN: FOTO: Kedatangan Raja Swedia Carl XVI Gustaf yang disambut secara sederhana)
Raja dan Ratu tidak menggunakan pesawat kerajaan. Mereka memilih naik pesawat komersil dan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta.
Direktur Eropa II Wicaksono Adji mengatakan ada empat hal yang menjadi fokus Raja Carl XVI dalam kunjungan kenegaraan perdananya.
“Mereka akan fokus pada masalah investasi di bidang perdagangan, energi, lingkungan hidup, serta penelitian dan teknologi. “Kami berharap ada hasil setelah melakukan perundingan berbagai hal, termasuk kesepakatan di bidang ekonomi kreatif,” kata Wicak saat memberikan siaran pers, Kamis, 18 Mei di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta.
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Swedia Bagas Hapsoro mengatakan Raja Carl XVI secara pribadi tertarik dengan isu lingkungan hidup, khususnya di bidang kehutanan dan terumbu karang. Bagas mengatakan, hal ini sejalan dengan Presiden Joko “Jokowi” Widodo yang juga alumnus Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
“Indonesia mempunyai hutan yang luas dan merupakan paru-paru dunia. “Swedia ingin melihat Indonesia bisa menjaga lingkungannya sekaligus memanfaatkannya untuk kepentingan ekonomi,” kata Bagas di tempat yang sama.
Swedia, kata dia, juga tertarik pada kerja sama pembangunan berkelanjutan. Mereka melihat Indonesia memiliki populasi kelas menengah yang semakin meningkat. Hal ini mengakibatkan kebutuhan energi pun semakin meningkat.
Namun mereka bersikeras agar Indonesia tidak menggunakan bahan bakar fosil, melainkan menggunakan energi terbarukan, ujarnya.
Kekhawatiran terhadap isu lingkungan membuat Jokowi akan menyambut tamu kerajaannya di Istana Bogor sekitar pukul 11.00 WIB. Kedua pemimpin sama-sama mencintai alam.
Setelahnya, Raja Carl XVI Gustaf akan mengunjungi lembaga penelitian kehutanan CIFOR (Pusat Penelitian Kehutanan) di Bogor.
Jatuh cinta dengan kota Bandung
Selain mengunjungi Jakarta, Raja dan Ratu akan mengunjungi Bandung pada Rabu 24 Mei. Alasan keduanya tertarik mengunjungi kota berjuluk Paris of Java ini karena Bandung menerapkan inovasi, riset, dan teknologi.
Swedia menganggap Bandung sebagai kota pintar di bidang energi dan transportasi.
“Mereka bisa mengintegrasikan semuanya, termasuk pengolahan sampah menjadi energi. Bahkan raja sendiri yang mengatakan bahwa Wali Kota Bandung merupakan salah satu inovator untuk permasalahan ke depan, ujarnya.
Ridwan Kamil berencana berangkat ke Swedia untuk memulai kerja sama sister city dengan kota terbesar kedua di negara tersebut. Hubungan antar warga pun semakin membaik dari tahun ke tahun. Hal ini terlihat dari kunjungan wisatawan Swedia ke Indonesia.
Data yang disimpan Kementerian Luar Negeri menunjukkan jumlah wisatawan Swedia mencapai 32 ribu pada tahun 2014. Sedangkan angka tersebut meningkat menjadi 44,2 ribu wisatawan pada tahun 2016. – Rappler.com