• November 27, 2024

Berita hari ini: Jumat, 14 Juli 2017

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Perkembangan berita terkini yang perlu Anda ketahui

Halo pembaca Rappler!

Pantau terus halaman ini untuk mengetahui update berita terkini yang dihimpun redaksi Rappler Indonesia pada Jumat, 14 Juli 2017.

Komentar Bos Telegram soal Pemblokiran di Indonesia

CEO Telegram Pavel Durov mengomentari kebijakan pemerintah Indonesia yang memblokir beberapa layanan aplikasi pesan instan saat ini. Komentar tersebut disampaikan melalui cuitan Twitter menanggapi seorang warganet di akun Twitter miliknya.

Ia mengaku tidak pernah menerima permintaan dari pemerintah Indonesia tentang pemblokiran aplikasi buatan Rusia tersebut.

Saat ini, layanan Telegram yang diblokir hanya dapat diakses dengan komputer. Tercatat 11 DNS diblokir.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan alasan pemblokiran aplikasi tersebut karena saluran tersebut sering digunakan oleh teroris. Ia memverifikasi, ada kurang lebih 17.000 halaman di Telegram yang memuat materi terorisme, radikalisme, dan pembuatan bom. Dengan adanya temuan tersebut, Rudiantara mengaku telah melaporkannya kepada pejabat terkait antara lain Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Tito Karnavian, dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. Baca selengkapnya Di Sini.

Akankah pemerintah memblokir aplikasi Telegram?

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dikabarkan akan memblokir aplikasi pesan singkat Telegram di Indonesia. Rencananya pemblokiran baru akan diumumkan pada Senin 17 Juli.

Saat dikonfirmasi, Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Noor Iza tak membantahnya.

“Iya (ada perintah pemblokiran), saya sedang siapkan catatannya. Mudah-mudahan Dirjen Aptics (Semuel Abrijani Pangerapan) bisa memberikan penjelasan menyeluruh pada hari Senin, kata Noor.

Dia tidak merinci alasan pemerintah memblokir aplikasi pesan instan Telegram. Namun, hal ini diduga karena aplikasi tersebut banyak digunakan oleh teroris untuk berkomunikasi.

Hingga berita ini ditulis, aplikasi pesan singkat tersebut masih bisa diakses baik melalui perangkat seluler maupun melalui komputer. Baca lebih lanjut tentang berita tersebut Di Sini.

Presidium Alumni 212 meminta agar Hary Tanoesoedibjo tidak dikriminalisasi

Presidium Alumni 212 kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Komnas HAM. Mereka meminta agar seluruh warga negara tidak lagi dikriminalisasi, termasuk bos MNC grup yang juga Ketua Perindo Hary Tanoesoedibjo.

Aksi dijadwalkan akan dimulai pada pukul 13.00 WIB. Awalnya aksi dimulai dari Masjid Sunda Kelapa dengan melakukan long march menuju kantor Komnas HAM. Salah satu koordinator aksi, Hasri Harahap, belum mau berkomentar banyak mengenai poin-poin yang disampaikannya. Meski demikian, dia tak menampik salah satu hal yang diminta adalah terkait kriminalisasi Hary Tanoe.

“Ya, tidak ada lagi kriminalisasi. Termasuk Hary Tanoe, ujarnya.

Ketua Presidium Alumni 212 Ansufri Idrus Sambo pun mengirimkan pesan singkat yang menyebutkan, aksi hari ini dimaksudkan untuk mengecam kriminalisasi pria yang akrab disapa HT itu. Baca selengkapnya Di Sini.

Owi/Butet menjadi juara turnamen Indonesia Open dan diganjar bonus Rp 500 juta

PERAYAAN.  Pebulutangkis ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad (kanan) dan Liliyana Natsir (kiri) melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang ganda campuran Korea Selatan Kim Dukyoung dan Kim Ha Na pada putaran pertama BCA Indonesia Open 2017 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa , 13 Juni.  Foto oleh Sigid Kurniawan/ANTARA

Djarum Foundation memberikan bonus Rp 500 juta kepada pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliana Natsir usai menjuarai ajang bergengsi Indonesia Open 2017. Bonusnya berupa uang tunai Rp 400 juta dan voucher Rp 100 juta.

“Bonus ini merupakan apresiasi kami untuk terus menjaga prestasi bulutangkis Indonesia. Bonus kita tidak hanya untuk Owi/Butet saja, tapi juga untuk atlet PB Djarum lainnya,” kata Yoppy Rosimin, Direktur Program Pelayanan Olahraga Djarum Foundation, di Jakarta.

Yoppy mengatakan, penampilan Owi/Butet di final kejuaraan berhadiah total US$1 juta ini memuaskan dahaga Indonesia akan gelar juara dan memenuhi ekspektasi para pecinta bulu tangkis Tanah Air. Di sisi lain, Yoppy mengaku meski sudah melahirkan atlet-atlet ganda campuran yang berprestasi, klub bulutangkisnya gagal melahirkan atlet-atlet berprestasi di sektor tunggal putra maupun tunggal putri. Baca selengkapnya Di Sini. – Rappler.com


login sbobet