• November 30, 2024

Berita hari ini : Senin 24 Juli 2017

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Perkembangan berita terkini yang perlu Anda ketahui

Halo pembaca Rappler!

Pantau terus halaman ini untuk mengetahui update berita terkini yang dihimpun redaksi Rappler Indonesia pada Senin, 24 Juli 2017.

Anggita mendapat uang dan mobil dari Patrialis Akbar

Mantan hakim konstitusi Patrialis Akbar pernah memberikan sejumlah uang dan sebuah mobil kepada seorang perempuan bernama Anggita Ekaputri (28 tahun).

Hal itu terungkap dari keterangan Anggita saat bersaksi di sidang tindak pidana korupsi yang digelar hari ini, Senin 24 Juli 2017.

Dalam kesaksiannya, Anggita mengatakan Patrialis memberikan pakaian dan mobilnya. Anggita pun mengaku Patrialis sudah beberapa kali memberikan uang.

“Saya punya uang, tapi tidak banyak. Akhirnya ada dolar, ada 500 dolar AS, kata Anggita. Patrialis, kata Anggita, juga menghadiahkannya mobil Nissan pada Maret November 2016.

Seperti diketahui, Patrialis didakwa menerima suap dari pengusaha impor daging Basuki Hariman. Suap tersebut diduga mempengaruhi keputusan uji materi yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi.

Menurut jaksa, Patrialis menerima uang sebesar 70.000 dollar AS, Rp 4 juta dan dijanjikan Rp 2 miliar namun tidak dilaksanakan. Baca berita selengkapnya Di Sini.

ISI Yogyakarta akan memberhentikan dosen anggota HTI

Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta akan memecat dosen yang tetap memilih bergabung dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), meski pemerintah telah membubarkan organisasi tersebut.

“Sebagai lembaga negara, kami juga akan mengikuti langkah-langkah yang dilakukan kementerian. “Kami pada dasarnya aturan,” kata Wakil Rektor III ISI Yogyakarta, Anusapati, Senin, 24 Juli 2017.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M Nasir sebelumnya memberikan dua opsi kepada pegawai dan dosen perguruan tinggi negeri yang terafiliasi dengan HTI, yakni keluar dari HTI atau dicabut status PNSnya.

Anusapati mengaku ada dosen dari almamaternya yang bergabung di HTI, meski enggan menyebutkan nama dosen tersebut. Baca berita selengkapnya Di Sini.

Menpora akan berhenti memberikan dana kepada ormas

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyatakan akan menghentikan aliran uang ke berbagai ormas atau kepemudaan hingga ada kejelasan. Kebijakan tersebut diambil Imam setelah pemerintah menerbitkan Perppu Nomor 2 Tahun 2017.

“Pemerintah sudah mengambil keputusan soal ormas pemuda dan menteri pemuda dan olahraga tidak akan membantu lagi, sampai ada kejelasan dan penjelasan. “Ini merupakan tindak lanjut dari ketegasan pemerintah dengan Perppu Ormas kemarin,” kata Imam.

Pemerintah, kata Imam, sudah mengidentifikasi ormas mana yang akan menghentikan pendanaannya. Proses identifikasi juga dilakukan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Kementerian Dalam Negeri.

Lalu apa tolok ukurnya? Menurut Imam, salah satunya melihat asas atau asas, gerakan, program dan rekomendasi, baik dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia maupun Kementerian Dalam Negeri.

“Kami lebih (fokus) pada program. “Nah, kalau Kementerian benar anti Pancasila, maka kami tidak akan memberikan fasilitas,” ujarnya.

Sejauh ini, Kemenpora mendukung 176 ormas. Besaran dana yang diberikan kepada ormas tersebut bervariasi namun tidak terlalu besar. Itu semua tergantung kebutuhan. Baca selengkapnya Di Sini. – Rappler.com

Result SGP