Militer Filipina menyelamatkan dua sandera WNI dari kelompok Abu Sayyaf
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Kedua nelayan asal Indonesia tersebut dalam kondisi baik setelah menjalani pemeriksaan kesehatan
JAKARTA, Indonesia (UPDATED) – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada Kamis, 7 September membenarkan telah dibebaskannya dua WNI dari cengkeraman kelompok militan Abu Sayyaf. Dia mengatakan, kedua WNI tersebut bebas sekitar pukul 06.30 waktu setempat.
Keduanya diketahui bernama Saparudin dan Sawal. Kini mereka masih berada di Satgas Gabungan Sulu untuk mengikuti proses pemeriksaan kesehatan. Karena ini adalah prosedur yang harus diikuti. Besok, rencananya kedua WNI tersebut akan dibawa ke markas Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) di Zamboanga.
“KJRI Davao City akan bertemu dengan dua WNI di Zamboanga untuk dipulangkan ke Indonesia. Keduanya bekerja di kapal nelayan Malaysia bernama Madai Dua Kunak yang dibajak di Lahad Datu pada 19 November 2016,” kata Retno dari Singapura.
Saparudin dan Sawal, asal Majene, Sulawesi Barat, berhasil diselamatkan di tengah pertempuran antara tentara dan kelompok militan di Pulau Mindanao.
Dalam pertempuran itu, lima tentara militer juga terluka saat harus berhadapan dengan 20 anggota Abu Sayyaf di markas terbesar mereka di Jolo, Mindanao. Brigjen Cirilito Sobejana mengatakan kepada media bahwa kedua sandera WNI tersebut selamat.
“Saat ini mereka sedang menjalani pemeriksaan kesehatan. Kami menemukan mereka ketika kami mencegat sebuah van saat mengejar Abu Sayyaf. “Setelah dicek ternyata membawa dua orang sandera,” kata Cirilito seperti dikutip media.
Cirilito menjelaskan, dua nelayan yang berhasil mereka selamatkan diculik di perairan Malaysia di bagian timur laut Sabah. Mereka diculik pada bulan November 2016 saat berada di laut dengan kapal yang terdaftar di Malaysia.
Abu Sayyaf biasanya menyandera sekitar 20 orang sekaligus. Mereka akan kembali melakukan penculikan jika sandera lain dieksekusi, dibebaskan ketika uang tebusan dibayarkan dan diselamatkan. Sayangnya, mereka mengeksekusi satu warga Jerman dan dua warga Kanada pada tahun 2016.
Pasca pembebasan dua sandera asal Indonesia, Abu Sayyaf masih menyandera sekitar 18 sandera di Pulau Jolo dan Basilan. Diantaranya 5 pelaut asal Indonesia, Jepang, Malaysia, Belanda, dan Vietnam. – Rappler.com
BACA JUGA: