• November 24, 2024
Doa lintas agama untuk KH Hasyim Muzadi

Doa lintas agama untuk KH Hasyim Muzadi

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Bagi umat Katolik, mendiang KH Hasyim Muzadi dinilai sebagai sosok yang mampu menciptakan perdamaian.

MALANG, Indonesia – Doa terdengar untuk mendiang Kiai Haji Hasyim Muzadi yang meninggal Kamis pagi 16 Maret. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu meninggal dunia pada usia 72 tahun karena sakit. (BA: KH Hasyim Muzadi meninggal dunia)

Warga berkumpul lalu mendoakan almarhum usai salat Jumat digelar di berbagai masjid di Malang. Bahkan, selain umat Islam, doa juga dilantunkan oleh umat Katolik di Kota Malang dan Batu. Salah satu gereja yang mendoakan Hasyim adalah Gereja Paroki Gembala Baik Batu.

“KH Hasyim Muzadi adalah seorang tokoh besar dan negarawan,” kata Pemimpin Gereja Paroki Good Shepherd, Romo Michael Agung.

Ada ratusan umat Katolik yang khusyuk mendoakan Hasyim pada Kamis malam, 16 Maret. Meski berbeda agama, namun umat Katolik memiliki ikatan spiritual dengan Hasyim. Hingga saat ini, para pemimpin dan umat Katolik memandangnya sebagai panutan.

“Kiai Haji Hasyim Muzadi bukan hanya milik NU dan umat Islam, tapi milik bangsa,” kata Romo Michael.

KH Hasyim Muzadi dan KH Abdurrahman Wahid dinilai berperan dalam meredam konflik dan mengupayakan suasana damai, terutama pasca tragedi pembakaran Gereja Katolik di Situbondo pada tahun 1996.

Hasyim disebut-sebut membela dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi umat Katolik.

KH Hasyim Muzadi meyakinkan, kejadian tersebut bukan disebabkan oleh perbedaan keyakinan, ujarnya.

Oleh karena itu, para tokoh Katolik merasa nyaman dan mempunyai kekuatan untuk menjaga kebangsaan dan persatuan. Hasyim juga dinilai memahami dan memahami karakter masyarakat Indonesia sehingga mengetahui setiap langkah yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan bangsa.

Hasyim juga tahu bagaimana bekerja sama untuk mencapai kesejahteraan dalam hidup bersama, tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras, dan golongan.

Kecintaannya pada falsafah Pancasila selalu menjadikannya pembela kelompok minoritas, ujarnya.

Sebelum misa dan doa bersama digelar, pengurus gereja memutar video perjalanan hidup mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu.

Mulai dari bawah

Ketua NU Cabang Kabupaten Malang Umar Usman mengaku kagum dengan sosok KH Hasyim Muzadi karena sederhana. Hasyim, akrab disapa Umar, mengawali karirnya sebagai pengurus NU dari kalangan paling bawah. Pada tahun 1964, Hasyim menjadi ketua NU Cabang Bululawang.

Selama menjabat sebagai manajer, kata Umar, ia konsisten membangun organisasi. Oleh karena itu, tak heran jika ia dipercaya menjadi Ketua Pengurus Cabang NU di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

“Beliau adalah contoh kader yang memulai dari bawah dan mampu memahami permasalahan nasional dan internasional secara utuh. Termasuk ancaman ekstrim kiri dan kanan. “Itu pesan terakhirnya sebelum meninggal,” kata Umar.

Ngomong-ngomong, Umar juga setuju dengan adanya bahaya ekstrem kiri dan kanan. Ia berharap semua pihak terkait memberikan hal tersebut dengan menjaga persatuan umat. – Rappler.com

lagutogel