Pengadilan menolak permintaan De Lima untuk menghadiri upacara wisuda sekolah hukum putranya
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Putra Senator Leila de Lima Vincent Joshua Bohol akan lulus dari Sekolah Hukum San Beda College Alabang pada hari Minggu, 3 Juni
MANILA, Filipina – Pengadilan Negeri Muntinlupa City (RTC) Cabang 205 menolak permintaan Senator Leila de Lima yang ditahan untuk menghadiri wisuda sekolah hukum putranya pada Minggu, 3 Juni.
Hakim Ketua Amelia Fabros-Corpuz membantah mosi tersebut, dan mengatakan bahwa senator tidak dapat diperlakukan berbeda.
Pada tanggal 15 Mei, De Lima mengajukan permohonan cuti yang sangat mendesak di Cabang RTC Kota Muntinlupa 205 dan 206, meminta agar diberikan waktu setidaknya dua jam lagi di akhir upacara untuk waktu pribadi bersama keluarganya.
De Lima mengatakan putranya Vincent Joshua Bohol akan mengejar gelar sarjana hukum di San Beda College Alabang. Upacara wisuda dijadwalkan mulai pukul 14:00 hingga 19:00 pada hari Minggu.
Namun, jaksa menolak permintaan tersebut dan mengatakan bahwa kehadiran De Lima “tidak diperlukan” dan akan mengganggu.
Jaksa juga mengatakan risiko pelariannya “sangat tinggi”, meskipun De Lima meyakinkan pengadilan bahwa dia tidak berniat melarikan diri.
Bagi pengadilan, dalil-dalil JPU bersifat “persuasif”.
Dalam keputusannya, pengadilan mengatakan bahwa kehadiran De Lima pada upacara wisuda “akan mengganggu kesungguhan acara tersebut, tidak hanya bagi peserta lain dan orang tua, tetapi juga bagi putranya yang akan merayakan acara penting tersebut.”
Ia juga mengatakan kehadiran De Lima “akan membahayakan keselamatan San Beda College Alabang dan konstituennya, serta desa di mana ia berada.”
Pengadilan menyarankan agar anggota keluarga hanya boleh merekam video upacara wisuda, untuk ditonton De Lima di sel tahanannya.
“Lebih jauh lagi, keluarga terdakwa De Lima dapat merayakan acara tersebut bersamanya di Camp Crame selama jam berkunjung, bahkan di hari yang sama, jika mereka mau, tanpa membahayakan diri mereka sendiri atau orang lain,” tambahnya.
Sebelumnya dalam permohonannya, De Lima menyebutkan bagaimana Mahkamah Agung (SC) dan Sandiganbayan memberikan cuti pada acara-acara khusus dan untuk urusan pribadi.
De Lima secara khusus mengutip kasus mantan senator Jinggoy Estrada, yang saat itu ditahan di Pusat Penahanan Polisi Nasional Filipina di Kamp Crame, yang diizinkan oleh Sandiganbayan untuk menghadiri wisuda sekolah menengah atas putranya.
De Lima mengatakan putranya akan mengikuti ujian Pengacara pada bulan November. – Rappler.com