• October 2, 2024
Ketua DPR Indonesia meninggalkan jabatannya di tengah skandal korupsi

Ketua DPR Indonesia meninggalkan jabatannya di tengah skandal korupsi

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Novanto menjadi sorotan setelah cabang lokal perusahaan pertambangan raksasa Amerika, Freeport, merilis rekaman antara Maroef Sjamsuddin, presiden Freeport Indonesia, dan Novanto, yang diduga mencoba memeras saham perusahaan tersebut.

JAKARTA, Indonesia – Ketua DPR Setya Novanto mengundurkan diri dari jabatannya pada Rabu, 16 Desember, tepat saat Komite Etik DPR memutuskan dia bersalah karena melanggar kode etik.

Novanto menjadi sorotan karena diam-diam bertemu dengan raksasa pertambangan AS Freeport-McMoran dan diduga membawa serta seorang pengusaha untuk mencoba menegosiasikan perpanjangan kontrak Freeport di Indonesia dengan imbalan saham.

Pengunduran diri Novanto membuat panitia membatalkan kasus yang menjeratnya sebelum putusan dijatuhkan.

Skandal ini baru terungkap setelah Freeport cabang lokal merilis rekaman antara Maroef Sjamsuddin, Presiden Freeport Indonesia, dan Novanto, yang diduga mencoba memeras saham perusahaan tersebut.

Dalam rekaman tersebut, pria Novanto disebut didampingi pengusaha Muhamad Riza Chalid. Chalid terdengar menyebut nama Presiden Joko “Jokowi” Widodo dan wakil presiden saat ia mengajukan permintaan saham Freeport senilai $1,8 miliar agar mereka dapat terus beroperasi di Indonesia.

Chalid juga terdengar mengatakan bahwa seorang menteri senior meminta Novanto untuk bernegosiasi demi presiden, tuduhan yang dibantah oleh menteri tersebut. (BACA: Skandal Politik Ancam Kepresidenan Jokowi)

Freeport-McMoRan mengoperasikan salah satu tambang emas dan tembaga terbesar di dunia di wilayah timur Indonesia, Papua. Perusahaan sedang melakukan pembicaraan dengan pemerintah mengenai perpanjangan kontraknya di Indonesia yang akan berakhir pada 2021.

Novanto, dari Partai Golkar, membantah melakukan kesalahan, sementara Jokowi menyerukan penyelidikan yang adil dan transparan terhadap kasus ini.

Namun ini bukan pertama kalinya Novanto mendapat masalah.

Beberapa bulan yang lalu, Novanto muncul di konferensi pers dengan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump, menimbulkan pertanyaan tentang etika anggota parlemen seperti mengapa ia bertemu dengan pengusaha kontroversial tersebut dan apakah pembayar pajak membayar biaya perjalanannya. Novanto juga merupakan salah satu tokoh paling terkenal di DPR karena tuduhan suap terhadap dirinya.

Bahkan penunjukannya sebagai Ketua DPR pun kontroversial. Rappler.com

BACA SELENGKAPNYA:

Result Sydney