Remaja Masjid Al-Azhar menolak pelatihan ‘ruqyah’ untuk menyembuhkan LGBT
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
‘Sebenarnya hati kaum LGBT sedang tidak tenang’
JAKARTA, Indonesia – Komunitas pemuda Masjid Al-Azhar membantah adanya pelatihan tersebut Ruqyah yang digelarnya pada Minggu, 28 Februari, dimaksudkan untuk mengajak kaum lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) yang ingin “sembuh”.
Sebelumnya beredar kabar bahwa pelatihan ini juga mengundang komunitas Muslim LGBT “yang mempunyai niat untuk sembuh”.
“Kami mengundang sahabat-sahabat LGBT yang menginginkan ketenangan jiwa dalam acara Pelatihan Ruqyah Syar’iyyah,” demikian bunyi pesan yang beredar di media sosial.
Namun kenyataannya pelatihan ini ditujukan untuk semua kalangan, dan tidak secara khusus mengundang anggota komunitas LGBT.
“Saya menekankan hal itu Ruqyah Diperuntukkan bagi masyarakat umum dan tidak dirancang khusus untuk mengundang komunitas tertentu. Siapa pun, dari latar belakang apa pun, boleh datang,” ujar Icha Yeniza selaku anggota Komunitas Berbagi Masjid (Berkah) Al-Azhar – komunitas kecil Pemuda Masjid Al-Azhar – saat ditemui Rappler di Darun Ni’mah. Masjid, Lebak Bulus, Jakarta, Minggu.
Menurut Icha, acara ini bukan kali pertama diadakan komunitasnya.
“Kami mengadakannya dua kali. Yang pertama di Al-Azhar, ini yang kedua. Yang pertama tanggal 1 November 2015,” ujarnya.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan metode tersebut Ruqyah kepada masyarakat luas, sebagai salah satu alternatif pengobatan berbagai penyakit, baik fisik maupun yang disebabkan oleh kehadiran jin dalam tubuh.
Memang, orang yang belum mengalaminya mungkin berpikir: ‘Apa itu ruqyah, mistis seperti itu,’ padahal sebenarnya tidak benar,” ujarnya.
Tujuan dari Ruqyah sendiri, menurut Icha, untuk memberikan ketenangan jiwa dan menjauhi kebiasaan buruk.
‘Hati kelompok LGBT tidak tenang’
“Sebenarnya orang suka (LGBT), hatinya sebenarnya tidak tenang. Seolah-olah ada yang menghasut, ‘Ayo pergi ke sana’. Sama halnya dengan pecandu narkoba. Faktanya, dia mungkin tahu dia salah. “Tapi ada kejeniusan yang menghasut masyarakat untuk tetap menggunakannya,” kata Icha.
Kabar yang mengaitkan kegiatan tersebut dengan komunitas LGBT diyakini Icha dipicu oleh artikel yang ditulis Ustadz M. Hafidz dari komunitas Cinta Ruqyah tentang pengalamannya tampil. Ruqyah kepada seorang lesbian.
“Ada pengalaman Pak Ustadz saat itu meruqyah orang itu (LGBT). “Di artikel itu dia menceritakan pengalamannya setelah melakukan ruqyah,” kata Icha.
Dalam artikel yang diunggah di blog pribadi Ustadz M. Hafidz dijelaskan caranya Ruqyah Yang dilakukan terhadap pasien adalah melalui pendekatan psikologis.
“Jangan fokus pada jin, karena penyimpangan yang terjadi bukan disebabkan oleh makhluk halus, namun jin disebut dengan masalah tekanan batin yang dalam dan menyakitkan, fokuslah untuk mencari sumber utama psikis,” tulis artikel di situs web kisahruqyah.com.—Rappler.com
BACA JUGA: