Insiden Caledonian Sky menabrak terumbu karang, Indonesia panggil duta besar Inggris
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Berdasarkan perhitungan awal Kementerian Lingkungan Hidup, kerusakan terumbu karang mencapai 13.522 meter persegi.
JAKARTA, Indonesia – Pemerintah Indonesia memanggil Duta Besar Inggris Moazzam Malik untuk membahas kejadian kapal pesiar Caledonian Sky yang menabrak terumbu karang di Raja Ampat pada 4 Maret lalu. Akibat tertabrak kapal berbobot 4.200 gros ton tersebut, kondisi terumbu karang rusak parah. Ikan-ikan tersebut juga menghilang dari area tersebut. (BA: FOTO: Terumbu karang Raja Ampat rusak akibat ditabrak kapal Caledonian Sky)
Berdasarkan perhitungan awal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH), terumbu karang saat ini mengalami kerusakan seluas 13.522 meter persegi.
“Menurut analisa sementara tim yang diturunkan ke lapangan, ini (terumbu karang) sudah rusak, terbelah dan hancur. Faktanya, masih ada sisa cat kapal di terumbu karang, kata Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar saat ditemui di Istana Negara, Rabu, 15 Maret.
Sementara itu, Malik bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan di kantornya pagi tadi. Dari hasil pertemuan diketahui bahwa kapal Caledonian Sky tersebut bukan berasal dari Inggris.
“Kapal Caledonian Sky dikelola dan dimiliki oleh perusahaan Swedia dan berlokasi di Gothenberg, Swedia. Jadi, ini bukan perusahaan Inggris, kata Dubes Malik di hadapan media, Jumat pagi, 17 Maret.
Namun, dia membenarkan bahwa kapten kapal, Keith Michael Taylor, adalah warga negara mereka. Sayangnya, kata Malik, dirinya tidak tinggal di Inggris, melainkan di Amerika Serikat.
Malik berpesan kepada pemerintah Indonesia jika ingin meminta informasi kepada kapten kapal, langkah pertama yang bisa mereka lakukan adalah menghubungi perusahaan yang mempekerjakan Taylor. Saat ini, baik kapal Taylor maupun Caledonian Sky berada di Filipina setelah melakukan perjalanan dari Papua Nugini.
Malik mengatakan pemerintah Inggris siap membantu Indonesia dalam melakukan penyelidikan atas insiden Caledonian Sky menghantam terumbu karang di Raja Ampat dan proses pengajuan kompensasi.
“Kami mendukung penuh rencana dan niat pemerintah Indonesia untuk mencari solusi dan kompensasi atas kerusakan yang ditimbulkan,” ujarnya.
Malik juga mendengar bahwa perusahaan Noble Caledonia pemilik kapal tersebut telah resmi meminta maaf kepada Indonesia dan mengaku siap memberikan kompensasi.
Butuh waktu ratusan tahun
Sementara Luhut mengatakan, pemerintah masih terus memperkirakan kerugian akibat peristiwa tersebut. Tim dari kementerian terkait mengerahkan penyelam untuk mengukur sejauh mana kerusakan terumbu karang di Raja Ampat.
“Prinsipnya sekarang kita harus menyelesaikan kerusakan ini, karena kerusakannya cukup besar. Selain itu, kami sedang mencari solusi hukum karena melibatkan banyak pihak, kata pria yang pernah menjabat Kepala Staf Kepresidenan itu.
Ia mengatakan, dibutuhkan waktu antara 50 hingga 100 tahun untuk memperbaiki kerusakan terumbu karang Raja Ampat. Luhut mengatakan, seluruh jalur akan ditempuh, termasuk jalur hukum jika diperlukan, karena selain merusak lingkungan, ada juga aturan yang dilanggar oleh nakhoda kapal.
“Dia (kapten) berusaha mengeluarkan kapalnya dari terumbu karang, namun malah memperburuk kerusakan terumbu karang di sana. Padahal, sebelumnya dia diminta menghentikan pengoperasian kapal tersebut, kata Luhut. (BA: Pemerintah akan mengevaluasi izin akses kapal ke Raja Ampat)
Ke depan, Luhut mengatakan pemerintah sedang berupaya memperbaiki aturan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Termasuk merevisi aturan bagi kapal yang diperbolehkan masuk wilayah di Raja Ampat. – Rappler.com