• November 25, 2024
Indonesia vs Fiji: Agenda amankan peringkat FIFA

Indonesia vs Fiji: Agenda amankan peringkat FIFA

Publik pun jauh dari menikmati pesta gol Garuda. Ini saat yang tepat

JAKARTA, Indonesia — Timnas Indonesia akan melakoni laga internasional bersama penuh pemain senior pertama melawan Timnas Fiji di Stadion Patriot, Bekasi, Sabtu 2 September pukul 16.00 WIB.

Timnas senior Indonesia bisa saja kehilangan menit bermain karena pemain mudanya. Sebab, di tangan Luis Milla, timnas U-23 baru saja bermain di SEA Games 2017. Kini Indonesia yang terakhir kali melawan Kamboja pada Juni lalu harus melakoni laga internasional melawan negara asal Oceania (OFC).

Indonesia pasti menang di laga ini. Bukan soal lolos atau tidak, tapi kemenangan ini wajib untuk mengamankan posisi grup Garuda di ranking FIFA. Jika tidak meraih tiga poin, dipastikan Indonesia akan turun posisinya di peringkat FIFA karena lawannya hanya tim dengan peringkat lebih rendah.

Dengan selisih peringkat hanya enam peringkat (Indonesia 175- Fiji 181 dunia), mau tak mau tim Merah Putih tak bisa ditandingi lawannya.

Apalagi pertandingan itu digelar di rumah. Yang diperhitungkan dalam peringkat FIFA, ketika sebuah tim bermain di kandang sendiri, hanyalah kemenangan.

Jika gagal mengalahkan Fiji, poin Indonesia bisa berkurang dan berdampak pada perhitungan ranking FIFA September yang akan dirilis Oktober mendatang.

Meski ada tuntutan untuk menang, sang pelatih Luis Milla Aspas rupanya tak memberikan pernyataan tegas soal kemenangan. Pelatih asal Spanyol itu hanya memilih untuk rendah hati dan tidak membebani pemainnya untuk meraih hasil maksimal. Entah untuk mengurangi beban mental atau menjaga psikologi pemain agar tetap enjoy dalam bermain

“Mudah-mudahan kami bisa bermain bagus, begitu pula Fiji. “Kami ingin menampilkan permainan yang positif,” ujarnya, Sabtu, 2 September, sebelum berangkat ke stadion.

Bagaimana permainan timnas senior Indonesia pada laga selanjutnya? Menarik ditunggu apakah Milla akan tetap menjaga performa Timnas dengan tetap memainkan permainan menyerang seperti era Alfred Riedl, atau justru memilih bertahan.

Namun jika melihat tipikal dan material pemain yang dipanggil, skema 4-3-3 atau 4-2-3-1 tidak akan banyak berubah dari gaya Milla selama ini.

Saat menjalani sesi latihan di Patriot Stadium, Jumat, 1 September, Milla terlihat mencoba mengandalkan permainan bola kombinasi dari sayap. Dengan taktik tersebut, dipastikan permainan Indonesia U-23 di SEA Games 2017 kembali terlihat beraksi malam ini.

Rupanya, ia mulai menerapkan apa yang disebutnya dengan cara Indonesia saat menangani tim di SEA Games 2017. Memang dari 19 pemain yang akan diadili melawan Fiji, mayoritas merupakan mantan pemain Piala AFF 2016.

Dengan waktu persiapan yang singkat dan lawan yang cukup berat, Indonesia dipastikan tidak akan banyak melakukan perubahan strategi dibandingkan saat menjalani uji coba melawan Puerto Rico atau Kamboja.

Melihat gaya Riedl dan Milla, perbedaannya hanya pada intensitas persimpangan Jadi yang berbeda adalah keyakinan bahwa permainan crossover akan dimainkan dengan bola atas.

Artinya, striker yang diturunkan nanti adalah Lerby Elyandri, kemudian Boaz Solossa akan menjadi pendukung di sayap, atau sebagai penyerang lubang.

Di sisi lain, pelatih Fiji Christope Gamel mengaku Indonesia lebih diunggulkan pada uji coba internasional kali ini. Namun bukan berarti Fiji akan mudah dikalahkan.

“Strategi kami sangat berbeda dengan Indonesia. Mereka memiliki tim yang lengkap dan hebat. “Fiji akan bekerja keras,” katanya.

Grup berikut diturunkan pada pertandingan sore ini:

Indonesia (4-2-3-1)

Andritany Ardhyasa (gk); Beny Wahyudi, Manahati Lestusen, Fachruddin Aryanto, Ahmad Alfarizi; Bayu Pradana, Stefano Lilipaly; Andik Vermansah, Irfan Bachdim, Boaz Solossa; Lerby Elyandri

Fiji (4-4-2)

Simione Moci (gk);Laisenia Raura, Dave Radrigai, Kolinio Sivoki, Waisake Tabucava; Madhwan Aklesh, Amani Makoe, Ratu Tevita, Christopher Wasasala; Setareki Hughes, Roy Krishna

– Rappler.com