Polisi menetapkan 10 pria yang ditangkap di Atlantis Gymnasium sebagai tersangka
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Mereka ditangkap di tengah pesta “The Wild One Event”.
JAKARTA, Indonesia (UPDATED) – Sebanyak 10 orang dari ratusan peserta seks di arena fitnes Atlantis Gym, Kelapa Gading, Jakarta Utara, telah ditetapkan sebagai tersangka. Kapolres Jakarta Utara Kompol Pol Dwiyono mengatakan, 10 orang tersebut ditetapkan sebagai tersangka kasus pornografi dan pornografi.
“Yang diamankan sebanyak 141 orang dan saat ini telah ditetapkan 10 orang sebagai tersangka yang melakukan kegiatan pornografi dan pornografi,” kata Dwiyono, Senin, 22 Mei, di Mapolres Jakut, Koja, Jakarta Utara.
Mereka dijerat Pasal 30 juncto Pasal 4 ayat (2) dan atau Pasal 36 juncto Pasal 10 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. Keempat tersangka merupakan orang yang menyediakan sarana dan prasarana tempat hiburan dengan layanan pornografi.
Masing-masing berinisial CD yang menjabat sebagai pengelola, N dan D sebagai kasir, serta RA sebagai petugas keamanan. Keempat orang ini terancam hukuman 6 tahun penjara.
Sedangkan enam tersangka lainnya dijerat Pasal 36 juncto Pasal 10 Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2008 tentang pornografi dengan ancaman 10 tahun penjara. Keenam tersangka ini merupakan penari telanjang berinisial SA, BY, R, TT, A dan S.
Usai ditetapkan sebagai tersangka, mereka langsung diamankan di ruang tahanan Mapolres Jakarta Utara. Sedangkan peserta pesta seks sebanyak 131 orang masih berstatus saksi.
FPI pernah menolaknya
Sebelum digerebek, Atlantis Gym Kelapa Gading mendapat penolakan dari ormas Front Pembela Islam (FPI). Menurut seorang pekerja yang bekerja di dekat pusat kebugaran bernama Obi, FPI datang sekitar 5 bulan lalu.
Usai protes FPI, kata Obi, pusat kebugaran tersebut ditutup selama 10 hari.
“Ada sekitar tiga orang yang datang ke sini dan membawa semacam spanduk penolakan,” kata Obi.
Meski sempat terjadi perlawanan, namun situasi saat itu tidak menjadi kacau. Meski sempat berhenti beroperasi untuk sementara, Atlantis Gym kembali beroperasi seperti sedia kala.
Sedangkan gedung berwarna coklat kini tertutup rapat. Semuanya dibatasi garis polisi. Aparat keamanan juga menahan sementara 37 sepeda motor dan satu mobil di tempat parkir.
Sementara ruko di sekitar lokasi kejadian yang merupakan kantor jasa pengiriman masih beroperasi seperti biasa.
“Saya juga kaget tiba-tiba ada garis polisi seperti ini,” kata Obi.
Sebelumnya, Polres Jakarta Utara menggerebek dan menahan ratusan pria yang diduga terlibat pesta homoseksual. Mereka menggelar acara bertajuk The Wild One. Untuk mengikuti acara tersebut dikenakan biaya sebesar Rp 185 ribu. – Rappler.com