• November 23, 2024
11 MoU ditandatangani pada hari pertama kunjungan Raja Salman

11 MoU ditandatangani pada hari pertama kunjungan Raja Salman

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Raja Salman berharap kunjungannya ke Indonesia dapat memberikan kontribusi positif bagi hubungan kedua negara

JAKARTA, Indonesia (UPDATED) — Presiden Joko “Jokowi” Widodo berharap kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud dapat meningkatkan kerja sama dan meningkatkan hubungan baik yang telah terjalin kedua negara secara signifikan.

“Indonesia dan Arab Saudi merupakan dua negara besar yang mempunyai pengaruh penting di kawasan. “Sudah sepantasnya kedua negara terus meningkatkan kerja sama,” kata Jokowi saat menyambut Raja Salman di Istana Bogor, Selasa, 1 Maret 2017.

Raja Salman dan rombongan mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma pada Selasa sore, 1 Maret 2017 sekitar pukul 12.40 WIB. Ia disambut langsung oleh Presiden Jokowi. Keduanya dan rombongan kemudian meluncur menuju Istana Bogor.

Di Istana Bogor, Presiden Jokowi dan Raja Salman menyaksikan penandatanganan 11 nota kesepahaman (MoU) di berbagai bidang antara pemerintah Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi. Penandatanganan dilakukan oleh menteri terkait kedua negara.

Berikut 11 MoU yang ditandatangani di Istana Bogor kemarin:

  1. Pernyataan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi tentang Peningkatan Kepemimpinan Sidang Komisi Gabungan
  2. Pendanaan Saudi untuk Pembiayaan Proyek Pembangunan antara Saudi Fund for Development dan Pemerintah Republik Indonesia ditandatangani oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dan Wakil Direktur Saudi Fund
  3. Nota Kesepahaman Kerja Sama Kebudayaan antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Kementerian Kebudayaan dan Informasi Kerajaan Arab Saudi
  4. Program Kerjasama Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia dengan Otoritas Usaha Kecil dan Menengah Kerajaan Arab Saudi mengenai pengembangan usaha kecil dan menengah
  5. Nota Kesepahaman antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi di bidang kerja sama kesehatan
  6. Nota Kesepahaman antara Otoritas Penerbangan Sipil Pemerintah Republik Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi
  7. Program Kerjasama Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dengan Kementerian Pendidikan Kerajaan Arab Saudi di bidang kerjasama keilmuan dan pendidikan tinggi
  8. Nota Kesepahaman antara Kementerian Agama Republik Indonesia dan Kementerian Agama Islam untuk dakwah dan bimbingan Kerajaan Arab Saudi di bidang keislaman
  9. Nota Kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi di bidang Kerjasama Kelautan dan Perikanan
  10. Program Kerjasama Perdagangan antara Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dengan Kementerian Perdagangan dan Investasi Kerajaan Arab Saudi
  11. Perjanjian Kerja Sama Pemberantasan Kejahatan antara Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Kementerian Dalam Negeri Kerajaan Arab Saudi

Penandatanganan MoU ini dilakukan sekitar pukul 16.35 WIB. Usai makan siang, Raja Salman berharap kunjungannya ke Indonesia dapat memberikan dampak positif bagi kerja sama dan hubungan baik kedua negara.

“Semoga kunjungan ini dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan hubungan bilateral kedua negara kita di berbagai bidang,” kata Raja Salman.

Belum ada kesepakatan mengenai perlindungan WNI

Sayangnya, dalam 11 nota kesepahaman yang ditandatangani pemerintah Indonesia dan Arab Saudi pada Rabu, 1 Maret, tidak ada satupun yang membahas tentang perlindungan WNI. Sedangkan data Kementerian Luar Negeri menyebutkan jumlah WNI sekitar 800 ribu orang, dimana 500 ribu di antaranya adalah TKI.

Pemerintah Indonesia sejak awal sudah menyatakan ingin bekerja sama dengan Saudi dan tidak lagi fokus pada persoalan pekerja migran dan kuota haji. Sebab, mereka ingin mengembangkan kerja sama ekonomi dan perdagangan.

Sementara itu, di mata Wakil Ketua DPR Fadli Zon, isu perlindungan WNI harusnya dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani antara Indonesia dan Arab Saudi.

“Ini juga yang saya sayangkan, mengapa isu perlindungan buruh migran tidak maksimal dibahas,” kata Fadli saat ditemui di Gedung DPR, Kamis 2 Maret.

Meski Presiden Joko “Jokowi” Widodo telah mempercayakan WNI untuk dilindungi Raja Salman, Fadli tetap menilai pemerintah harus berbuat lebih dari itu.

Seharusnya pemerintah bisa menjelaskan lebih detail dari itu (hanya dipercayakan kepada Raja Salman), kata Fadli.

Wakil Ketua Umum DPR ini juga mengatakan, selain membahas masalah investasi, pemerintah juga harus bisa mendorong peningkatan kuota haji jemaah Indonesia.

“Karena antrian kami sangat panjang. Bahkan ada yang mencapai 20 tahun. Kita juga bisa meminta agar pelayanan haji dan umroh ditingkatkan. Padahal, dana haji kita cukup besar, mencapai Rp 80 triliun, kata Fadli.

Dengan dana sebesar itu, seharusnya Indonesia bisa memiliki fasilitas permanen di sana karena ibadah haji dilaksanakan setiap tahun.

“Jadi, kita tidak lagi harus merekrut orang setiap tahun,” ujarnya.

— dengan laporan Santi Dewi/Rappler.com

unitogeluni togelunitogel