• July 20, 2025

Lingkok Kuwieng, Grand Canyon yang tersembunyi di dalam Hutan Pidie

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

“Bebatuannya tersusun rapi dan membentang di sepanjang sisi sungai.”

PADANG TIJI, Indonesia — Ingin berlibur sambil menikmati keindahan alam dan sungai dengan tebing seperti Grand Canyon? Tidak perlu jauh-jauh ke benua Amerika. Di Aceh terdapat sebuah sungai yang bentuknya mirip Grand Canyon. Namanya Lingkok Kuwieng.

Lingkok Kuwieng berada di pedalaman Hutan Hagu, berjarak 20 km atau 1,5 jam dari pusat Kecamatan Padang Tiji, Pidie, Aceh. Tempat ini sering disebut Grand Canyon-nya Aceh. Betapa tidak, di dinding sungai terdapat bebatuan yang tersusun rapi berbentuk ngarai besar.

Ngarai itu berbentuk seperti situs kuno. Sekilas susunan dan kontur batunya seperti ukiran tangan manusia zaman dahulu. Namun jangan salah, ngarai di sana terbentuk dengan sendirinya.

Keunikan Ngarai Lingkok Kuwieng hanyalah sebuah fenomena alam yang disebabkan oleh erosi oleh air pegunungan yang selalu mengalir dengan volume yang berubah-ubah.

“Keren sekali, bebatuannya tersusun rapi dan membentang di sepanjang tepi sungai. “Ini pertama kalinya saya ke sini,” kata Fauzi Ramli, pengunjung Rappler.

Di Lingkok Kuwieng kita bisa mandi dan menikmati air bersih dan sejuk dari sumbernya. Airnya berasal dari berbagai celah batu. Selain itu, kita juga bisa mandi di sejumlah air terjun yang tercipta karena dasar sungai mengalir menuruni bebatuan.

Karena kita berada di pedalaman hutan yang keindahan alamnya masih terjaga, kita juga bisa bersantai sejenak di atas bebatuan datar sambil menikmati suara aliran air sungai dan kicauan burung dari dalam hutan.

“Saya tertidur di bebatuan, alam yang indah dan suasana damai di tengah hutan membuat kami nyaman menginap di sini,” kata Reza, pengunjung lainnya.

Objek wisata alam Lingkok Kuwieng ini awalnya ditemukan oleh beberapa kalangan pecinta alam dan semakin terkenal setelah fotonya diunggah di media sosial.

Penduduk setempat lebih mengenal tempat ini dengan nama Uruek Meuh yang artinya Lubang Emas, karena bebatuan di sana terlihat seperti warna emas.

Dalam tiga tahun terakhir, Lingkok Kuwieng semakin terkenal di kalangan warga. Hal ini terlihat dari banyaknya pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam di sana.

Lingkok Kuwieng terletak di tengah hutan Aceh dan tidak tersedia penginapan di sana. Disarankan bagi pengunjung yang ingin ke sana terlebih dahulu menyediakan bekal yang diperlukan.

Jalur akses

Meski berada di pedalaman hutan, Lingkok Kuwieng masih bisa dijangkau dengan kendaraan roda dua. Namun disarankan untuk tidak menggunakan sepeda motor matic. Jalanan terjal dan berbatu akan memacu adrenalin pengendara.

Dari Jalan Nasional Medan – Banda Aceh tepatnya di Pasar Padang Tiji pengunjung harus mengikuti jalan aspal di depan Koramil Padang Tiji.

Kemudian ikuti saja jalan tersebut hingga menemui jalan setapak yang penuh dengan batu. Setelah Anda melewati jalan beraspal, disinilah petualangan dimulai.

Jalur yang dilalui warga untuk menuju taman tersebut sangat terjal dengan bebatuan besar. Apalagi jika setengah perjalanan, Anda akan mendaki pegunungan dengan jalur menanjak yang penuh bebatuan.

Dua jam berkendara di jalan tanah Anda sampai di Lingkok Kuwieng, surga di pedalaman Hutan Pidie. Anda juga dapat bertanya kepada penduduk setempat jika memandu dengan membayar Rp 200 ribu sekali perjalanan. Atau sewa mobil off road seharga Rp 400 ribu.

Nah, ingin menikmati petualangan dan keindahan Lingkok Kuwieng? Ayo Pidie!

—Rappler.com

HK Malam Ini