• November 24, 2024
Terlalu dini untuk mengatakan program kerja terhambat anggaran

Terlalu dini untuk mengatakan program kerja terhambat anggaran

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama ‘menutup’ APBD-P 2017 meliputi 3 bulan pertama pemerintahan Anies-Sandi.

JAKARTA, Indonesia – KPU DKI resmi menetapkan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai orang nomor 1 di Jakarta pada Jumat, 5 Mei. Keduanya berkomitmen membangun Jakarta yang lebih baik, dimana kotanya maju dan warganya bahagia.

“Kemenangan ini menandakan bahwa masyarakat Jakarta mempunyai harapan akan perubahan. Kami melihat ini sebagai hadiah yang luar biasa dan tidak sederhana. Namun kami yakin dengan upaya yang sungguh-sungguh, Insya Allah semua itu bisa tercapai, kata Anies saat menggelar jumpa pers di kantor KPU DKI, Jumat sore lalu.

Lantas apa langkah yang diambil Sandiaga dan dirinya setelah resmi dilantik sebagai gubernur terpilih? Ia mengaku sedang membentuk tim sinkronisasi. Salah satu tugasnya adalah menyinkronkan programnya dengan APBD, khususnya anggaran pada akhir tahun 2017 dan 2018.

“Ini bukan tim transisi. Jadi, tidak seorang pun boleh menulis tim transisi, karena tidak ada tim transisi.” dia berkata.

Anies melanjutkan, tim ini terdiri dari beberapa orang yang akan segera diumumkan. Namun dia tidak menyebutkan siapa saja yang tergabung dalam tim sinkronisasi tersebut.

Menurut Anies, anggota tim tidak mempunyai tugas politik. Mereka tidak menyiapkan program kerja, namun hanya menerjemahkannya.

Seperti diketahui, Anies-Sandi menjalankan beberapa program yang disebut-sebut merupakan penyempurnaan dari program yang sudah ada. Salah satunya adalah penerapan Kartu Jakarta Pintar (KJP) plus. Di bawah kepemimpinannya, Anies berjanji seluruh anak usia sekolah bisa menerima KJP. Artinya, meski putus sekolah, anak-anak tersebut tetap berhak mendapat insentif dari Pemprov DKI.

Sementara di bawah kepemimpinan gubernur petahana Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama, KJP hanya diperuntukkan bagi anak-anak yang bersekolah. Ia berpendapat, keberadaan KJP bisa menjadi insentif bagi anak-anak putus sekolah untuk kembali belajar.

Ada pula kebijakan lain di era Ahok yang akan dikaji ulang oleh mantan Menteri Pendidikan tersebut. Fokus utamanya terkait penggusuran dan reklamasi di wilayah utara Jakarta.

Namun, apakah ini berarti ia akan segera membatalkan proyek daur ulang yang sedang berjalan? Sebab, pemerintah pusat sudah menegaskan proyek tersebut akan tetap terealisasi.

“Kita lihat saja nanti,” katanya.

Hal lain yang akan dihidupkan kembali adalah kawasan lintas Monas yang diperbolehkan untuk kegiatan keagamaan dan penjualan hewan kurban kembali diperbolehkan di sepanjang jalan.

Untuk bisa merealisasikan seluruh program kerjanya, Anies-Sandi membutuhkan biaya yang cukup besar. Namun hal itu diduga terkendala dengan minimnya anggaran, sebab pada masa pemerintahan Ahok-Djarot, APBD DKI ‘tertutup’, termasuk pada tiga bulan pertama pemerintahan Anies-Sandi. Semua anggaran ditentukan dalam sistem e-budget. (BA: Kurangi anggaran 100 hari program Anies-Sandi)

Namun, Anies mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan program tersebut terhenti karena kekurangan anggaran.

“Penunjukan (sebagai gubernur) ini baru dan kami tidak akan melakukan pembicaraan dengan pihak manapun apalagi pemerintah daerah sebelum keputusan ini (pengumuman pemenang). “Tanpa keputusan ini, kami tidak memiliki legitimasi untuk berbicara dengan pihak mana pun,” kata mantan rektor universitas tersebut.

Anies-Sandi dinyatakan sebagai pemenang Pilkada DKI Jakarta 2017 setelah meraih 57,96 persen atau 3.240.987 suara. Keduanya akan diresmikan pada Oktober mendatang. – Rappler.com

situs judi bola