• November 23, 2024
5 Hal Unik Bondan Winarno

5 Hal Unik Bondan Winarno

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Dunia Bondan Winarno bukan hanya dunia kuliner saja. Dia telah berkeliling dunia, mulai dari jurnalisme hingga politik

JAKARTA, Indonesia — Kabar duka datang dari dunia kuliner: Bondan Winarno telah meninggal dunia. Pencipta istilah ‘Makyuus’ ini menghembuskan nafas terakhirnya di RS Harapan Kita pada Rabu 29 November 2017 pukul 09:05 WIB.

Banyak yang merasa kehilangan. Pasalnya Pak Bondan, begitu Bondan Winarno biasa disapa, merupakan sosok kuliner yang sangat digemari. Gaya khasnya saat membawakan acara kuliner membuat pemirsa ingin mencoba apapun yang ia makan.

Namun dunia Pak Bondan bukan sekedar dunia kuliner saja. Ia melanglang buana ke dunia lain, seperti jurnalisme, politik, bahkan dunia Pramuka alias Pramuka.

Berikut 5 hal unik yang perlu Anda ketahui tentang Pak Bondan:

Penerima Penghargaan Petualangan Baden Powell

Saat masih remaja, Bondan Winarno aktif dalam kegiatan Pramuka atau Pramuka. Bahkan ia mewakili Indonesia pada ajang Jambore Dunia yang diadakan di Idaho, Amerika Serikat pada tahun 1967.

Pada saat itu Pak. Bondan meraih Baden Powell Adventure Award setelah memimpin tim Indonesia di Jambore Pramuka Sedunia. Selain itu, Pak. Bondan juga terpilih sebagai pengawal kehormatan Lady Olave Baden Powell.

Penulis aktif

Pak Bondan tidak hanya pandai mencicipi, tapi juga pandai merangkai kata. Keahliannya dalam merangkai kata terlihat dari buku-bukunya, seperti Seabad Kartini, Keseimbangan NKRI, BreX: Sepotong Emas di Kaki Pelangi, Tips Bondan Tunai: Berpikir Strategis di Saat Krisis, Dan Puing: Novel Kolaboratif.

Sebagai seorang penulis, Pak Bondan sangat produktif. Dia bisa menulis dimana saja. Tulisannya tersebar di berbagai terbitan, mulai dari Kompas, Tempo, hingga Sinar Harapan. Bahkan, cerpennya yang berjudul Gazelle berhasil memenangkan lomba menulis cerpen Majalah Femina pada tahun 1984.

Wartawan

Ketertarikannya pada dunia menulis membuat Pak Bondan tidak bisa lepas dari dunia jurnalistik. Misalnya saja pernah menjadi pemimpin redaksi Majalah SWA pada tahun 1984-1987. Pak Bondan juga pernah menjadi pemimpin redaksi Harian Suara Selamat pada tahun 2001-2003.

Selain itu Pak Bondan juga sering melakukannya isi kolom Tips di Tempo. Bagian ini berisi kolom singkat tentang manajemen, dunia yang telah ia geluti selama ini. Bahkan, ia kemudian diangkat menjadi pengurus kolom tersebut pada tahun 1984.

Terjun ke dunia politik

Pak Bondan pernah menjajal dunia politik saat mengikuti pemilu legislatif tahun 2014 lalu. Saat itu, ia mencalonkan diri dari Partai Gerindra untuk bertarung di daerah pemilihan (Dapil) yang mencakup Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan luar negeri.

Di daerah pemilihan ini, Pak Bondan bersaing dengan politikus Gerindra lainnya yakni Biem T Benyamin. Sayangnya, Partai Gerindra hanya meraih satu kursi di daerah pemilihan tersebut. Pak Bondan yang memperoleh 22 ribu suara kalah dari Biem yang memperoleh 47 ribu suara. Melangkah Perjalanan Pak Bondan ke Senayan pun kandas.

Sutra Berjalan Pelopor

Pak Bondan juga dikenal sebagai pionir Jalansutra, komunitas pecinta kuliner. Komunitas ini bahkan menerbitkan buku berjudul ‘Jalansutra: Satu Keluarga Sejuta Rasa’. Melalui komunitas Jalansutra, Pak Bondan mengungkapkan kecintaannya terhadap dunia kuliner. —Rappler.com

Singapore Prize