Masih belum ada bukti adanya aliran dana teror bom Sarinah ke luar Australia
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Australia saat ini sedang melakukan investigasi bersama pemerintah Indonesia untuk mengetahui asal muasal aliran uang tersebut.
JAKARTA, Indonesia—Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson mengatakan tidak ada bukti adanya kaitan aliran uang yang diduga dikirim dari Negeri Kanguru dengan aksi bom Sarinah yang terjadi pada 14 Januari lalu. Pemerintah Australia saat ini sedang melakukan penyelidikan intensif dengan Indonesia.
“Saya kira pihak berwenang Indonesia dan Australia bekerja sama untuk menyelidiki hal ini, mereka terus bekerja sama untuk menyelidiki kemungkinan kaitannya. “Tetapi hingga saat ini, belum ditemukan bukti adanya kaitan,” ujarnya kepada Rappler, Senin, 1 Februari.
Bagaimana dengan aliran dana sebesar US$500 ribu (Rp6,4 miliar) yang diduga dikirimkan simpatisan ISIS di Australia kepada terduga teroris di Indonesia?
“Ada penyelidikan yang sedang dilakukan oleh PPATK dan otoritas Australia terkait hal tersebut, kami sedang mencari bukti mengenai hal tersebut,” tegasnya.
Sebelumnya, asal usul pendanaan aksi penembakan teroris dan ledakan bom di Sarinah masih ditelusuri polisi bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Bagian Khusus (Densus) 88.
Setidaknya ada dua negara yang disebutkan. Yang pertama adalah Suriah dan Australia.
Pendanaan dari Suriah diungkapkan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. “Sekarang ada aliran dana dari Suriah,” kata Badrodin kepada wartawan di Jakarta, 16 Januari.
Sementara pendanaan dari Australia diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan. “Ada yang dapat dari Australia, beberapa waktu lalu kami dapat dari PPATK,” kata Luhut di acara yang sama.
Australia memantau warganya
Grigson mengatakan, pemerintah Australia sangat intensif menyelidiki warganya sendiri atas dugaan aktivitas teroris.
“Kami memiliki beberapa investigasi yang fokus pada individu yang belum melakukan perjalanan ke Timur Tengah, atau kemungkinan besar akan melakukan perjalanan ke sana. Atau individu yang berniat kembali dari Timur Tengah,” ujarnya.
Salah satu cara untuk memantau warga negara Anda adalah dengan menerapkan kontrol perbatasan. “Pengendalian perbatasan sangat penting karena kami membatalkan paspor dan menghentikan orang bepergian ke Timur Tengah,” ujarnya.
Australia juga bekerja sama dengan kepolisian di kawasan, misalnya Indonesia. Tujuannya untuk mengkaji hubungan antara warga negara Australia dan Indonesia.
Bagaimana dengan simpatisan ISIS di Australia? Apakah mereka aktif? “Ada peluang bagi individu ISIS dari Timur Tengah untuk mencoba dan mempengaruhi warga Australia agar bergabung dengan mereka,” kata Grigson. —Rappler.com
BACA JUGA