Ratusan warga Muslim Solo berpartisipasi dalam demonstrasi 4 November di Jakarta
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Mereka mendesak Presiden Jokowi menegakkan keadilan dengan tidak melindungi Ahok
SOLO, Indonesia – Ratusan perwakilan umat Islam di Solo akan bergabung dengan pengunjuk rasa lainnya di Jakarta pada Jumat, 4 November dalam aksi menuntut Gubernur DKI Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama diadili atas dugaan penodaan agama. Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) akan mengirimkan 5 unit bus yang mengangkut sekitar 250 orang.
Mereka mewakili sejumlah ormas Islam di Solo seperti Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Majelis Mujahuddin Indonesia (MMI), Hisbullah Sunan Bonang, Al-Huda dan Brigade Al-Ishlah.
Rencananya Kamis sore berangkat dari Solo langsung menuju Masjid Istiqlal Jakarta, kata liaison officer DSKS Endro Sudarsono.
Sebelumnya, ormas Islam menggelar tiga aksi unjuk rasa setiap Jumat di Kota Solo di lokasi berbeda, salah satunya di Mapolresta Surakarta. Umat Islam Solo meminta Kapolri bertindak independen dan mengambil tindakan hukum terhadap Ahok. Mereka juga mengimbau Presiden Joko “Jokowi” Widodo untuk menegakkan keadilan dengan tidak melindungi Ahok.
Tuntutan massa mengacu pada sikap resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menilai pernyataan Ahok yang menghina Alquran memiliki konsekuensi hukum, meski Ahok sudah meminta maaf.
“Ini tentang memperjuangkan penegakan hukum, mengawal fatwa MUI dan tidak terkait dengan pilkada,” kata Endro.
Sementara itu, kelompok belajar perempuan di Solo menggalang dana sukarela untuk membantu biaya perjalanan dan logistik bagi ratusan orang yang berangkat ke Jakarta. Mereka menyebutnya “jihad dengan harta” untuk aksi Bela Islam II.
Para ibu mengumpulkan donasi dari grup WhatsApp dengan cara mentransfer dana dengan sukarela. Dalam satu hari, rombongan belajar yang dipimpin ustadzah DSKS berhasil mengumpulkan dana tak kurang dari Rp 8 juta.
Sementara itu, di media sosial ada seruan kepada seluruh umat Islam untuk mendukung “jihad” 4 November sebagai bentuk pembelaan agama. Tujuannya untuk menggulingkan Ahok yang dianggap penodaan agama dan menurut mereka penguasa yang tidak adil.
“Bayangkan manisnya tanggal 4 November, betapa banyak hasrat jihad yang menitikkan air mata. Berapa banyak mujahid yang berpamitan kepada istri dan anak-anaknya dalam aksi mulia membela kitab suci, kata Abu Ghozzah, ustadz guru Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki.
Sejak tiga pekan lalu, dugaan penistaan agama Surat Al Maidah 51 menjadi tema khutbah Jumat di masjid-masjid di Solo. Para khatib meyakini larangan pemilihan pemimpin non-Muslim sebagaimana tertuang dalam ayat Al-Qur’an dan menilai Ahok menghina kitab suci.
Dijuluki Kota Seribu Pejuang, Solo punya gerakan Islam yang dinamis, apalagi sejak Wali Kota non-Muslim FX Hadi menggantikan Rudyatmo Jokowi dan memimpin pemerintahan kota hingga kini. – Rappler.com