• November 27, 2024

Kesetiaan sang paus menunggu sahabatnya terdampar di pantai Aceh

Kesetiaan kelompok mamalia ini kepada dua temannya yang terluka membuat petugas kesulitan. Setiap kali paus berhasil ditarik ke Mediterania, paus tersebut kembali ke pantai

BANDA ACEH, Indonesia — Warga Aceh dihebohkan dengan penemuan 10 ekor paus sperma terdampar di Pantai Ujong Kareung, Desa Durung, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar Aceh, Senin, 13 November 2017. Paus tersebut pertama kali terlihat pada pukul 10.00 WIB dilihat oleh nelayan.

Melihat kejadian langka tersebut, nelayan setempat langsung melaporkannya ke pihak terkait. Tak lama kemudian, petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Basarnas, Karantina Perikanan, Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Polairud, Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, dan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unsyiah mendatangi lokasi kejadian. . .

Informasi terdamparnya mamalia laut terbesar ini menyebar dengan cepat melalui media sosial. Sekitar pukul 11.00 WIB, ratusan warga memadati lokasi. Mereka ingin melihat paus sperma secara langsung. Beberapa dari mereka bahkan rela basah kuyup untuk mengabadikannya dari dekat.

Sekelompok paus terdampar sekitar 20 meter dari bibir pantai dengan air laut hanya setinggi pinggang orang dewasa. Karena tidak seluruh tubuh paus terendam air, petugas menyiramkan air ke tubuh paus untuk mencegah dehidrasi.

Dua dari sepuluh paus diketahui terluka. Petugas dari FKH Unsyiah terus berusaha mengobatinya. Sementara delapan paus lainnya satu per satu ditarik kembali dengan bantuan kapal di tengah laut. Setidaknya dua kapal dikerahkan untuk mengevakuasi paus tersebut ke Mediterania.

Hingga Senin sore, lima ekor paus berhasil ditarik. Rupanya, tiga paus lagi mencoba menarik mereka, tetapi mereka kembali ke pantai. Mereka bertiga setia menunggu kedua temannya yang masih terluka.

Proses penarikan ini bahkan berlangsung hingga malam hari. Selasa dini hari, seekor paus berhasil ditarik ke Laut Mediterania, kini tersisa empat lagi di dekat pantai.

Kesetiaan kelompok mamalia ini kepada dua temannya yang terluka membuat petugas kesulitan. Setiap kali paus berhasil ditarik ke Mediterania, paus tersebut kembali ke pantai.

Empat paus mati

Tiga dari empat ekor paus yang masih terdampar di Pantai Ujong Kareung sekitar pukul 03.00 WIB Selasa pagi dikabarkan telah mati. Sementara satu orang lainnya masih dievakuasi petugas.

Informasi dari anggota pada pukul 03.00 WIB, ada tiga ekor paus yang mati. “Ada satu lagi yang masih dievakuasi petugas,” kata Kepala BKSDA Aceh Sapto Aji Prabowo, Selasa pagi. TNI AL juga mengerahkan KRI Simeulue untuk membantu evakuasi.

Sayangnya, beberapa saat kemudian dikabarkan paus terakhir juga telah mati. “Jumlah korban meninggal ada 4 orang. Insya Allah sisanya sudah kembali melaut,” kata Wakil Sekjen Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek.

Bangkai keempat paus tersebut berada di tiga tempat berbeda. Berdasarkan pantauan Rappler pada Selasa sore, satu ekor paus berada di belakang kampus Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Kelautan (BP2IP) Malahayati, bangkai dua ekor paus yang terluka berada di lokasi terdampar kemarin, dan satu lagi berjarak sekitar 100 meter dari kedua bangkai tersebut. . .

Sapto mengatakan, pihaknya bersama tim FKH Unsyiah akan melakukan nekropsi terhadap empat bangkai ikan paus tersebut untuk mengetahui penyebab kematiannya. “Kami akan melakukan nekropsi untuk mengetahui penyebab kematiannya,” ujarnya.

Mengubur

Empat bangkai paus sperma yang terdampar di Aceh sudah mulai dikuburkan. Letak kuburan hanya berjarak sepelemparan batu dari posisi bangkai berada. Proses penguburannya juga memerlukan penggunaan dua alat berat jenis beckhoe.

“Harus menggunakan alat berat karena beratnya 4-5 ton. “Kami tidak bisa mengangkatnya,” kata Sapto.

Meski menggunakan alat berat, petugas masih kesulitan mengangkat bangkai ikan paus tersebut. Tali yang menempel pada tubuh paus dipotong beberapa kali. Karena tak punya pilihan lain, bangkai paus tersebut terpaksa didorong dengan alat berat hingga mencapai kuburan.

Hingga Selasa malam, petugas masih menguburkan bangkai paus tersebut. Ratusan warga memadati lokasi untuk menyaksikan evakuasi bangkai ikan paus tersebut. Banyak dari mereka yang mengabadikannya dengan ponsel mereka.

Paus sperma atau paus bungkuk (Physeter macrocephalus) merupakan hewan terbesar dalam kelompok paus bergigi dan hewan bergigi terbesar di dunia. Nama paus ini diambil dari zat putih susu spermaceti yang ditemukan di kepalanya, dan awalnya dianggap sebagai sperma. —Rappler.com

game slot gacor