• November 27, 2024

Indra Azwan menjelajahi Indonesia untuk mencari keadilan

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Bertahun-tahun ia mencoba berbagai cara untuk mendapatkan keadilan atas kasus tabrak lari yang dialami putranya, salah satunya dengan mengajukan Judicial Review (JC) ke Mahkamah Agung.

JAKARTA, Indonesia—Indra Azwan hanyalah warga biasa yang tinggal di Jalan Genukwatu Barat Bende II No. bersama istri dan anaknya Rifki Andika. 95, Malang, Jawa Timur.

Namun takdir menimpa keluarga sederhana ini pada tanggal 8 Februari 1993. Putra mereka, Rifki, ditabrak mobil yang lewat di Jalan S. Parman, dekat rumahnya sepulang dari belajar kelompok. Bukannya berhenti, mobil tersebut langsung melaju meninggalkan tempat kejadian perkara (CCR).

Seorang pejalan kaki kemudian mengejar mobil tersebut dan berhasil menemukan pengemudinya. Beliau adalah Lettu Joko Sumantri yang bertugas di Polda Malang.

Indra langsung melaporkan kasus tabrak lari tersebut ke pihak berwajib. Sayangnya, pihak berwenang baru memindahkan kasus tersebut ke Pengadilan Militer beberapa tahun kemudian. Pengadilan Militer baru mengadilinya pada tahun 2008.

Putusan sidang tabrak lari yang digelar tertutup ini cukup mengecewakan Indra. Hakim membebaskan Lettu Joko dengan alasan perkara sudah habis masa berlakunya. “Entah kenapa saya divonis bebas, itu aturannya,” kata Indra kepada Rappler, Kamis sore, 4 Februari.

Kini Lettu Joko menjadi Kabag Sumber Daya Manusia Polres Blitar, sementara Indra terus mempertanyakan tindak lanjut kasus tabrak lari putranya.

Protes berjalan kaki

Bertahun-tahun ia mencoba berbagai cara untuk mendapatkan keadilan atas kasus tabrak lari putranya. Di bidang hukum, sejak Juli 2014, ia telah mengajukan peninjauan kembali (JC) ke Mahkamah Agung. Namun hingga kini status PK tersebut belum diketahui.

Pihak Indra tidak hanya menempuh jalur hukum, namun juga melakukan tindakan dalam bentuk lain. Yakni berjalan kaki dari rumahnya di Malang menuju Jakarta sebagai bentuk protes.

Setidaknya sejak 2010, Indra sudah melakukan aksi walkout sebanyak 6 kali. Pertama, ia berjalan kaki dari Malang ke Jakarta selama 22 hari pada tahun 2010.

Kemudian ia mengulangi rute yang sama pada tahun 2011 dengan waktu tempuh 28 hari.

Pada tahun 2013 ia melakukan perjalanan lagi dari Malang-Jakarta-Mekah. Namun niatnya untuk mencapai Mekkah terhambat oleh perang saudara di Myanmar. Dia membutuhkan waktu 7 bulan 25 hari hanya untuk tiba di Myanmar.

Tahun-tahun berikutnya ia pun mengulangi langkahnya, waktu tempuhnya pun sama, berbulan-bulan.

Jadi di mana dia tinggal selama perjalanan jauh? “Saya menginap di hotel bintang satu kuda laut alias SPBU,” ujarnya sambil terkekeh.

Jalan-jalan di Indonesia

Meski sudah berjalan enam kali untuk memprotes perjuangan putranya, Indra mengaku tak lelah. Pada 8 Februari, tepatnya peringatan 23 tahun meninggalnya putranya, Indra akan jalan-jalan keliling Indonesia.

“Jalurnya dari Aceh ke Lampung, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Nusa Tenggara Timur, nanti menyelesaikan di Bali,” katanya.

Apa tujuan dari protes berjalan ini? “Agar seluruh Indonesia tahu bahwa hukum kita busuk,” ujarnya.

Ia mengaku bertemu dengan orang-orang nomor satu di negeri ini, seperti Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti yang saat itu menjabat sebagai Kapolda Jatim. kepada Panglima TNI saat ini, Gatot Nurmayanto, namun tidak pernah ada tindak lanjutnya. “Itu semua hanya basa-basi,” katanya.

Bagi Indra, hukum di Indonesia ibarat pepatah “Tajam dan tumpul”.

Bagaimana dengan era pemerintahan Joko “Jokowi” Widodo saat ini? “Saya juga menunggu tanggapan Jokowi. Jokowi disebut-sebut (memiliki) perhatian terhadap rakyat kecil. Coba saya coba, apakah dia benar-benar peduli dengan rakyat kecil?” ucapnya.

Sementara untuk jalan-jalan keliling Indonesia, Indra mengaku tidak ada persiapan khusus. Ia hanya mengandalkan jaringan suporter sepak bola Arema di Tanah Air.

Bagaimana dengan saham tunai? “Cukup,” katanya. —Rappler.com

BACA JUGA

Pengeluaran Sydney