• November 26, 2024
Kekecewaan dua atlet Pencak Silat Indonesia peraih medali perak SEA Games 2017

Kekecewaan dua atlet Pencak Silat Indonesia peraih medali perak SEA Games 2017

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Kedua seniman bela diri Malaysia itu berhasil meraih medali emas

JAKARTA, Indonesia – Yolla Primadona Jumpil dan Hendy mengaku kecewa karena hanya bisa menyerahkan medali perak cabang olahraga pencak silat pada pertandingan ganda putra SEA Games 2017. Keduanya mengikuti acara kesenian pada Kamis sore 24 Agustus di Hall 2 KLCC.

Keduanya menunjukkan kemampuannya dengan koreografi yang rumit dan khas Indonesia. Namun menurut wasit, keduanya mendapat skor 554 dan meraih medali perak.

Medali emas diraih seniman bela diri asal Malaysia, Mohd Taqiyuddin bin Hamid dan Rosli Bin Mohd Sharif. Mereka berhasil mengumpulkan skor 582. Sedangkan medali perunggu diraih seniman bela diri asal Singapura, Muhammad Haziq dan Nujaid Hasif dengan skor 543.

Melihat hasil ini, keduanya tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya. Bahkan, Hendy dan Yolla menangis karena gagal meraih medali emas. Rasa kecewa semakin bertambah saat Yolla teringat pernah meraih medali emas di SEA Games 2015.

Dalam video yang diunggah di akun Instagramnya, Yolla terlihat mempertanyakan nomor yang diberikan juri untuk atlet Malaysia.

Hendy dan Yolla Primadona Jampil sangat kecewa dengan penilaian juri pencak silat terhadap nomor artistik ganda putra SEA Games Kuala Lumpur 2017. Penilaian tersebut dianggap ajaib. Hendy dan Yolla tampil impresif saat tampil di Hall 2 KLCC, Kamis (24/8/2017) sore. Pamer kepiawaiannya dengan koreografi rumit dan khas Indonesia, juara dunia sekaligus peraih medali emas SEA Games 2015 itu harus puas hanya dengan meraih medali perak dengan skor 554. Emas jatuh ke tangan pesilat asal Malaysia, Mohd Taqiyuddin bin Hamid dan Rosli Bin Mohd Sharif. Singapura yang mengumpulkan skor 582, Muhammad Haziq dan Nujaid Hasif mendapat perunggu dengan skor 543. Usai pertandingan, Hendy dan Yolla terlihat sangat terpukul hingga menangis. Keduanya ditenangkan oleh manajer tim Edhy Prabowo. Yolla bahkan mengaku tak ingin mengikuti upacara perebutan medali. Usai menenangkan diri, Hendy dan Yolla menemui wartawan dan meminta maaf serta menyampaikan pandangannya terhadap penilaian pada nomor berikutnya. “Pertama-tama saya mohon maaf kepada seluruh bangsa Indonesia karena saya belum bisa menghasilkan yang terbaik untuk Indonesia. “Sekali lagi aku minta maaf,” kata Hendy sambil menahan tangis. Terima kasih atas doa dan dukungannya, Alhamdulillah ya, meski hasilnya kurang memuaskan, kita tetap patut bersyukur, tambahnya. Yolla menilai apa yang diberikan wasit kepada pasangan Malaysia itu tidak masuk akal. Sepanjang sejarahnya, belum pernah ada skor 582 di nomor ganda dan ganda Malaysia dan prestasinya selama ini tidak pernah spektakuler. “Itu tidak mungkin menurutku. Kami tidak bertemu Malaysia satu dua kali. Kami bertemu mereka lima kali dan mereka bahkan tidak pernah naik podium. “Sejauh ini dia berhasil meraih juara pertama,” kata Yolla. “Begini, sepanjang sejarah ganda putra yang saya mainkan, skor tertingginya adalah 570. Saat itu, rekor tersebut dipecahkan di Kejuaraan Dunia di Phuket, Thailand, di mana mereka bahkan tidak naik podium. Di sini, seperti keajaiban, 582 adalah standar yang sangat tinggi.” *lanjutan di kolom komentar

Sebuah postingan yang dibagikan oleh Pencak Silat – Indosilat (@indosilat) di

“Lima kali kami bertemu dengannya, mereka tidak pernah menang. Dia bahkan tidak naik podium. Tiba-tiba di sini dia bisa menang,” kata Yolla dalam video tersebut.

Nyatanya, Yolla kesulitan dan tak mau naik podium dan menerima medali perak yang diraihnya. Namun Edhy Prabowo, manajer tim, berusaha menenangkannya agar tak perlu ada drama.

Setelah menenangkan diri, Hendy dan Yolla pun siap menemui media dan meminta maaf.

“Pertama-tama saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia karena kita belum bisa menghasilkan yang terbaik untuk Indonesia. “Sekali lagi saya minta maaf,” kata Hendy sambil menahan air mata.

Ia kemudian mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan masyarakat Indonesia selama ini.

“Alhamdulillah ya, walaupun hasilnya kurang memuaskan, tapi kita harus bersyukur,” ujarnya lagi.

Sementara itu, Yolla menilai apa yang diberikan wasit kepada pasangan Malaysia itu tidak masuk akal. Sepanjang sejarah, belum pernah ada skor 582 di nomor ganda dan ganda Malaysia dan pencapaiannya sejauh ini tidak pernah lebih mengesankan.

“Itu mustahil Menurut aku. Kami tidak bertemu Malaysia satu dua kali. Kami bertemu mereka lima kali dan mereka bahkan tidak pernah naik podium. “Jadi, sampai saat ini dia berhasil meraih juara pertama,” kata Yolla seperti dikutip media.

Dalam sejarah ganda putra, skor tertinggi yang pernah mereka mainkan adalah 570.

“Saat itu, rekor tersebut dipecahkan pada Kejuaraan Dunia di Phuket, Thailand, di mana mereka bahkan tidak naik podium. “Di sini seperti sulap tiba-tiba 582, standarnya sangat tinggi,” ujarnya lagi. – Rappler.com


Toto SGP