Berita hari ini : Selasa, 23 Mei 2017
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Perkembangan berita terkini yang perlu Anda ketahui.
Halo pembaca Rappler!
Pantau terus halaman ini untuk mengetahui update berita terkini yang dihimpun redaksi Rappler Indonesia pada Selasa, 23 Mei 2017.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengumpulkan sejumlah tokoh agama dari berbagai provinsi yang tergabung dalam Forum Persatuan Kerukunan Umat Beragama Indonesia (AFKUBI). Para tokoh lintas agama tersebut diterbangkan dua pesawat VVIP dari berbagai provinsi.
“Jadi kalau ada gesekan sedikit, itu wajar, tapi cepat selesaikan, jangan sampai berbulan-bulan,” kata Presiden, Selasa, 23 Mei 2017. Presiden menambahkan, permasalahan yang muncul biasanya bermuara pada politik, oleh karena itu pemahaman masyarakat harus diberikan agar tidak tercampur aduknya permasalahan di bidang politik, hukum, dan agama.
Presiden juga menyampaikan, saat ini banyak negara di dunia yang mengkhawatirkan permasalahan radikalisme dan terorisme. Hampir 55 negara juga mempunyai permasalahan yang sama yaitu radikalisme dan terorisme, yang semuanya merupakan tantangan negara pertama, kata Jokowi.
Untuk itu, Presiden mengajak para pemuka agama untuk segera menyelesaikan setiap gesekan atau percikan yang muncul, sekecil apapun, tanpa menunggu hingga permasalahan menjadi lebih besar.
Banyak cara yang dilakukan oknum koruptor untuk mengelabui KPK, salah satunya dengan menggunakan bahasa sandi, seperti yang dilakukan politisi PKS Yudi Widiana Adia.
Yudi merupakan tersangka kasus dugaan suap proyek jalan di Maluku yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dia diduga menerima bayaran dari terdakwa Kompol Cahaya Mas So Kok Seng alias Aseng.
Pemberian dana sebesar Rp4 miliar itu diberikan setelah ‘program aspirasi’ Yudi Widiana Adia disetujui Kementerian PUPR. Biaya tersebut diberikan dalam dua tahap pada Mei 2015. Masing-masing jumlahnya Rp 2 miliar.
Uang tersebut diduga diserahkan kepada Muhammad Kurniawan, rekan Yudi Widiana. Dua hari setelah menerima uang tip, Kurniawan menghubungi Yudi dengan mengirimkan pesan singkat, “Tadi malam aku minum-minum dengan ASP ya?”
Lalu Yudi Widiana Adia menjawab: “Nama, berapa juz?”
“‘sekitar 4 juz campuran lagi.” Jawab Kurniawan.
Kurniawan kemudian membalas SMS yang berbunyi: “Itulah akhir dari Ikhwah Ambon, ada lagi juz minus yang kemarin agak sulit, sekarang tinggal menunggu Mahad Jambi.”
Yudi Widiana Adia membalas: Nama… Tim lili belum terhubung?’
Kurniawan menjawab: “Beberapa sudah kami respon…Minggu depan kami usahakan sisanya akan kami temui lagi,”
Percakapan mengandung bahasa sandi itu dijelaskan JPU Komisi Pemberantasan Korupsi saat pembacaan dakwaan di Pengadilan Negeri Tipikor (PN Tipikor) Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Senin, 22 Mei 2017. Baca berita selengkapnya Di Sini.
—Rappler.com