Pelatih Liga 1 Jatuh Terus, Siapa Menyusul?
- keren989
- 0
JAKARTA, Indonesia — Pekan-pekan ini menjadi pekan panas bagi klub-klub Liga 1 2017. Persaingan di tingkat atas masih ketat, begitu pula persaingan di tingkat menengah dan bawah. Ciptakan hasil yang bervariasi pelatih menjadi korban ketidaksabaran manajemen.
Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman menjadi pelatih kesembilan yang menjadi korban kekerasan Liga 1. Ia mundur karena Persib tampil buruk. Mereka memasang target untuk masuk papan atas dan finis di posisi ke-14. Kesal dengan perekrutan pemain asing yang tidak sesuai ekspektasi dan campur tangan manajemen, Djadjang mengundurkan diri.
Sejarah penggantian pelatih Di Liga 1 terbilang cepat karena belum genap setengah musim sudah ada sembilan rumusan tim yang harus diganti. Siapa pun pelatih siapa lagi yang menjadi korban kekerasan Liga 1? Ini datanya.
Dragan Djukanovic
Pelatih Borneo FC Dragan Djukanovic diberhentikan dari kursinya pelatih pada hari Kamis, 13 Juli 7. Memang rekor kemenangan Dragan hanya lima kali menang, dua kali imbang, dan enam kali kalah dari 13 pertandingan yang dilakoninya.
Tentu saja hal tersebut jauh dari harapan Borneo FC yang sedang mengincar papan atas. Saat Dragan dipecat, Pesut Etam hanya menempati posisi ke-13 klasemen Liga 1 2017.
Manajemen kesal dan mempertimbangkan kinerja pelatih Asal usul Montenegro bervariasi. Alih-alih mencapai puncak, menembus 10 besar sulit untuk dimaafkan.
Manajemen akhirnya memutuskan mengganti Dragan Djukanovic karena dinilai kurang meraih dengan tepat sasaran dan konsistensi permainan.
Sementara, pelatih pesuruh ditempati oleh Ricky Nelson yang mampu mengantarkan Borneo FC ke final Piala Presiden 2017 meski tidak tampil bersama tim utama, dan sangat mengandalkan pemain muda.
Malaikat Alfredo Vera
Persipura Jayapura dibubarkan karena dianggap tidak memenuhi syarat perizinan. Selain itu, ia juga dinilai tidak layak menangani tim di kompetisi kasta tertinggi. Jadi, beberapa jam sebelum kick-off dia dibebastugaskan oleh manajemen.
Catatan buruk Alfredo Vera di turnamen pramusim Piala Presiden juga menjadi penyebabnya. Meski berhasil membawa Persipura juara ISC A Championship 2016, ia dinilai kurang kompetitif menjadi pelatih di Liga 1 2017 yang dinilai lebih sulit.
Hans-Peter Schaller
Mantan asisten pelatih Timnas senior Austria diyakini mampu menghadirkan gaya kepelatihan Eropa pada Bali United. Namun, ia akhirnya harus berkemas dan dipecat pada pekan ketujuh setelah rentetan hasil buruk Bali United. Statusnya dicopot pada 26 April 2017 setelah kalah 1-2 di kandang Persipura Jayapura.
Laurent Hatton
Pelatih Pemain asal Prancis itu menunjukkan performa yang sangat baik saat menghadapi tim sekelas PS TNI. Namun, ia harus hengkang setelah kedatangan Ivan Kolev yang dinilai cukup mumpuni untuk melatih tim pada 1 Mei.
Faktanya, Kolev sejauh ini tidak lebih baik dari Hatton. Hatton mampu membawa PS TNI menjadi juara setelah mengamankan dua hasil imbang dan satu kemenangan tandang dari Bhayangkara FC. Lima poin tersebut membuat PS TNI masuk enam besar namun akhirnya tersingkir
Timo Schueunemann
Pelatih Pemain Indonesia berdarah Jerman itu terpaksa mundur oleh manajemen Persiba Balikpapan akibat rentetan kekalahan yang dialami tim berjuluk Beruang Madu di awal Liga 1. Setelah kalah melawan Arema FC pada 1 Mei, ia memutuskan mundur dari jabatannya. Ia digantikan oleh Milomir Seslija. Saat ditanganinya, Persiba berada di dasar klasemen dan mencatatkan tiga kekalahan.
Lietiadi Sinaga
Pelatih Pria asli Medan ini sebenarnya menggantikan Angel Alfredo Vera, namun karena performa buruknya di kompetisi tersebut, ia memilih mundur. Ia resmi berhenti menangani Persipura pada 10 Juni lalu, setelah kalah 0-2 melawan Madura United. Persipura sempat sempat menggunakan caretaker Mettu Dwaramury hingga akhirnya digantikan oleh Wanderley Santos.
Yusack Sutanto
Perseru Serui merupakan klub Liga 1 yang sering bermain tandang. Bukan karena tak punya stadion, melainkan karena Marora, kandangnya, tidak layak untuk menggelar pertandingan Liga 1, namun terpaksa dilakukan oleh operator kompetisi. Pada pekan ke-10, tim berjuluk Kuda Laut Oranye itu mengganti pelatihnya, Yusack Suanto, dengan Agus Yuwono. Pergantian ini karena Yusack dinilai kurang maksimal dalam menangani tim.
Osvaldo Lessa
menjadi Lessa pelatih yang kedua dipecat oleh Sriwijaya pada tahun 2017. Sebelumnya, pada pramusim, manajemen Sriwijaya FC lebih dulu mendepak Widodo Cahyono Putro. Pelatih dari Brasil ia juga turun tangan menggantikan Widodo.
Sejauh ini, Lessa memang belum bisa pelatih yang mumpuni, saat menangani Persipura tidak terlalu bagus, tidak sebaik Jacksen F Tiago atau Alfredo Vera. Di bawah kepemimpinannya, Sriwijaya menang empat kali, imbang dua kali, dan kalah lima kali.
Siapa yang selanjutnya akan dibuang?
Jackson F Tiago
Pelatih Barito Putera Jacksen F Tiago menjadi pemain yang bisa digantikan setelah sebelumnya kalah telak 5-0 melawan Bali United yang bermain hanya dengan 10 pemain. Namun posisinya relatif tidak terlalu berbahaya jika mampu meraih empat poin dalam dua laga berikutnya. Hal tersebut cukup membawa tim Laskar Antasari masuk tujuh besar seperti sekarang dan masih berpeluang bersaing untuk masuk lima besar.
Nilmaizar
Pelatih Yang polesan sangat mengejutkan musim ini adalah Nilmaizar. Anggap saja sebagai pelatih pintar, dia sepertinya kesulitan untuk menang di kandang dan tandang. Alhasil, tim besutan Kabau Sirah harus terpuruk di papan bawah klasemen, hanya menempati peringkat ke-14, jelas jauh dari ekspektasi. Padahal, di tengah musim Semen Padang ada keinginan untuk bisa mencapai target lima besar.
Aji Santoso
Performa Aji Santoso di bawah tekanan. Arema tersingkir dari persaingan di puncak. Arema justru tersingkir dari lima besar hingga pekan ke-16 dan kini duduk di peringkat ketujuh. Aji harus segera membawa Arema kembali ke sirkuit juara. Katau tidak, penilaian manajemen akan segera didengar. Bersiaplah, Sam.—Rappler.com